Amazing Saturday, Tapi Bukan Variety show Korea Selatan
06:30Cerita Hari Sabtu, di Hari Kedua Bulan Agustus
Prinsip yang terlupakan hari ini adalah: Jangan lupa bawa uang tiap bepergian, terlebih kalau naik motor walau jarak dekat.
Hari ini mood nulis tiba-tiba meningkat setelah menjalani Sabtu pagi yang diberi kejutan sama Gusti Allah. Beneran dah, emang harus sering-sering keluar kena sinar matahari biar sehat. Seperti kata psikiaterku, "Minum vitamin D itu bagusnya pagi, trus kena sinar matahari. Dia bakalan maksimal kerjanya. Ibaratnya itu, tumbu oleh tutup. Jadi kerjanya makin maksimal." Hari ini beneran ngrasain efeknya. Amazing banget!
Barusan cek last post ternyata tanggal 29 Mei 2025. Ternyata hiatus nggak nulis di Blog dua bulan lebih. Tahun ini emang rada amazing dari bulan Januari. Pelan-pelan bakalan aku share di sini nanti. Sedikit cerita, bulan Januari tuh aku kena serangan panik pas olahraga jalan kaki sore. Pasca kejadian itu, kondisi mental nggak stabil lagi dan setelah nerapin berbagai cara yang dulu, sepuluh tahun yang lalu aku pakai, kondisi nggak kunjung membaik. Akhirnya per tanggal 25 Maret 2025 kah, seingatku iya tanggal itu, aku resmi jadi pasien Poli Psikiatri di Rumah Sakit Wajak Husada. Ntar insyaallah aku bagiin cerita detailnya. Hehehe.
Pasca serangan panik itu masih IF, tapi olahraga jadi agak chaos karena harus bener-bener mulai dari nol lagi. Dari yang bisa 12.000 langkah sekali jalan, jadi balik ke bisa 10 menit jalan di luar aja udah alhamdulillah. Singkat cerita kondisi mulai membaik nih, ndilalah kersane Gusti Allah bulan Juni diberi ujian sakit lagi. Awal Juni sampai Juli banyak absennya bahkan boleh dibilang hiatus dari olahraga. Per 27 Juli 2025, berniat menyudahi fase mager dan mulai dengan senam aerobik di rumah durasi 15 menit dan hari Senin, 28 Juli 2025 mulai jalan keluar lagi durasi 20 menit sesuai saran Dokter Andri Psikiatri. Ini ada di kanal Youtube beliau yang sound-nya sempet aku pakek di video ini.
Jujur bulan Juli tuh perasaan juga fisik udah baik banget gitu rasanya, tapi emang mager aja. Terlebih Malang kan lagi musim mbediding ya. Perdana jalan udah disambut ama suhu 19°, tapi untungnya nggak terlalu dingin dan berangin. Tapi karena perdana, jadi tetep pakek kostum ala ninja walau belum pede makek sepatu. Hehehe.
Jalan dan senam udah mulai lagi kan walau IF masih 12:12. Walau musim mbediding, tetep dijalani semampunya. Hari Rabu, 30 Juli 2025, sehabis magrib nemenin Nduk Ra yang dapet tugas lari dari guru olahraganya. Katanya jatah 3 kilo, tapi boleh dicicil sekiloan per day. Karena sempetnya malem ya udah lari malem, tapi akunya tetep jalan. Hehehe. Tapiii ternyata pas udah dikumpulin via aplikasi, ditolak karena 3 kilo itu harus ditempuh sekali lari. Karena hari Jumat kemarin tuh Jumat Kliwon, jadi berasa creepy kalau mau lari malam hari. Jadilah kami sepakat hari ini. Biar nggak jauh-jauh amat, aku kasih jalur lari muter aja di desa sendiri, di kampung sendiri. Ternyata setelah diitung masih kurang. Lanjutlah ke rute yang tiap hari aku lewati untuk jalan pagi. Karena hari Sabtu dan jalan sampai hari terang, ternyata yang olahraga banyak banget. Seneng banyak temennya.
Udah keliling desa sendiri nambah rute, masih belum tembus 3 kilo. Sedang Nduk Ra dah Senin-Kamis aja napasnya, ngos-ngosan karena jalurnya emang nanjak. Untuk memenuhi jarak 3 km, akhirnya aku usulin buat ke jalur tembusan yang jadi rute favoritku sebelum kena serangan panik dan hiatus, tapi aku mau ke sananya naik motor aja karena khawatir ama kondisiku sendiri kalau dipaksa jalan. Soalnya nemenin Nduk Ra karena harus tethering juga, yang biasanya jalan santai jadi harus cepet. Setujulah Nduk Ra, sementara aplikasi dijeda sampai nyampek lokasi. Milih jalur itu karena rata dan lurus panjang, jadi sekali lari insyaallah udah bisa nutup yang kurang sekilo. Balik lah kami buat ambil motor dan aku milih bawa Jagiya aja sekalian biar doi sparing, biar anget badannya.
Sebelum berangkat udah feeling, isi bensin dulu kali ya. Karena walau cuman buat manasin tiap hari, udah agak lama jarak isinya. Tapi, udah ah, cukup, orang ke situ doang. Melajulah kami dengan menunggangi Jagiya yang kumus-kumus berdebu the real Supra batok geter-geter. Nyampek desa tetangga tetiba mbrebet. "Waduh, kayaknya kita kehabisan bensin dah." Selesai ngucap gini, Jagiya auto mati dan kami berhenti di tengah kampung di desa tetangga yang mulai ramai karena warga mulai beraktivitas. FYI, apa tuh spido ya, punya Jagiya mati. Jadi walau diisi penuh tetep nol aja.
Berdua ngetawain kemalangan diri sendiri, sambil melihat toko-toko yang mulai buka di sekitar kami. "Kayake rata-rata pada jual bensin, Ra. Masalahnya, nerima bayar transfer nggak ya. Aku nggak bawa uang cash soalnya. Coba tanya di situ, itu jual bensin. Tanya bisa transfer apa nggak." Pintaku pada Nduk Ra.
"Malu aku, Ma. Rame orang." Nduk Ra menolak. Ini anak suruh nanya doang malu.
Akhirnya muterin Jagiya dan bawa ke toko yang berada dekat di belakang kami. Ibu pemilik toko baru buka tokonya dan masih menata barang. Kalau nggak bisa transfer, mau nggak mau harus negosiasi buat diisiin dulu, lalu Nduk Ra ditinggal sebagai jaminan (?) dan aku pulang ambil uang. Bismillah, dicoba aja.
"Nuwun sewu, Buk ngapunten, kulo badhe tumbas bensin tapi bayarnya transfer saged a?" Setelah memarkirkan Jagiya, aku nyamperin Ibu Pemilik Toko dan menjelaskan tujuan kami.
Ibu Pemilik Toko diam sejenak, lalu berkata, "Saged, Mbak. Ten nomere anak kulo."
"Alhamdulillah." Lega banget waktu Ibu Pemilik Toko bilang bisa. "Kaleh liter nggeh, Buk." Aku pun minta Jagiya diisi 2 liter bensin.
Setelah diisi, Ibu Pemilik Toko meminta nomor pada anaknya dan memberikan secarik kertas padaku sambil berkata, "Ke Dana nggeh, Mbak."
"Nggeh, Buk. Pinten?" Aku nanya nominal yang harus aku transfer. Setelah Ibu Pemilik Toko menyebutkan nominal, langsung transfer dan ngirim bukti ke nomor anaknya.
"Matur nuwun nggeh, Buk. Kulo sampun ditulungi." Aku berterima kasih usai membayar.
"Nggeh, Mbak. Sami-sami. Sampeyan kan yang rumahnya deket situ tho? Yang biasanya jalan pagi?" Tanya Ibu Pemilik Toko.
"Enggeh, Buk." Kaget sekaligus seneng karena ibunya tahu tentang aku dan kebiasaanku.
"Lha ini mau kemana? Tumben bawa motor?"
"Ini mau nganter Nduk ke jalan tembusan buat ngerjain tugas lari dari sekolah."
"Oh gitu."
"Matur nuwun nggeh, Buk. Monggo."
"Enggeh, Mbak. Monggo, monggo."
Melanjutkan perjalanan dan kami sama-sama bersyukur karena sudah dikirim pertolongan sama Gusti Allah. Tapiii nyeselnya lagi karena nggak bawa uang tunai, ada orang meninggal di jalur yang kami lewati. Jadi kami hanya lewat doang tanpa melayat. Heuheuheu. Inilah kenapa Bapak selalu ngajarin nyelipin uang di dompet yang tergantung di kontak si Rio. Karena kita nggak bakalan tahu di jalan, saat bawa motor, walau jarak dekat, bakalan ada kejadian apa. Maafkan anakmu yang lalai ini, Pak. Heuheuheu.
Kami sampai di jalur hari sudah terang, matahari udah terbit, jadi terasa hangat. Nduk Ra mulai lari, aku ngikutin sambil lajuin Jagiya pelan-pelan. Hangatnya mentari pagi. Alhamdulillah bisa berjemur sekaligus mengobati rasa rindu pada jalur yang udah nggak pernah aku lewati dengan jalan kaki semenjak minggu kedua di bulan Januari. Alhamdulillah juga target Nduk Ra terpenuhi lari 3km. Masyaallah. Hari yang benar-benar menyenangkan. Bisa sejenak melepas rindu dan berjemur demi mendapat vitamin D gratis pemberian Gusti Allah. Liat video singkatnya nih. Secakep ini gimana nggak bikin kangen. Heuheuheu.
Setelah nyampek rumah, sambil cerita ke Memes tiba-tiba keingat kok wajah Ibu Pemilik Toko kayak nggak asing. Sambil terus mengingat, akhirnya baru nyadar kenapa Ibu Pemilik Toko notice aku. Sebelum hiatus di bulan Juni, kami sering papasan dan saling sapa saat jalan pagi. Ibu Pemilik Toko biasanya jalan pagi sama anak gadisnya.
Matur nuwun untuk hari ini, Gusti. Seumur-umur bepergian ama Jagiya, baru kali ini doi ngambek tengah jalan karena kelaperan. Wkwkwk. Next planning, benerin spido Jagiya biar bisa tahu bensin kosong apa kagak. Semangat mencari cuan, Kura! Semangat sehat! Sekian cerita hari ini yang menjadi awal kembali aktif di Blog. Semoga bisa rutin nulis dan pos di Blog lagi. Bismillah. Gomawo matur tengkyu yang udah mampir dan baca.
0 komentar