Review Drama Scripting Your Destiny (2021)

17:34

 Scripting Your Destiny




Dewa Takdir menulis takdirmu dan jatuh cinta padamu. Seperti penulis yang jatuh cinta pada tokoh ciptaannya sendiri.


• Judul:

  - Global: Scripting Your Destiny

  - Romanisasi: Dangsinui Unmyeongeul Sseugo Isseubnida

  - Hangul: 당신의 운명을 쓰고 있습니다

• Sutradara: Kim Byung Soo

• Penulis: Eun Sun Woo

• Network: TVING

• Episode: 10

• Tanggal Rilis: 26 Maret 2021

• Durasi: 26-30 menit per episode

• Pemeran:

   - Jeon So Nee: Ko Chae Kyung

   - Ki Do Hoon: Shin Ho Yoon

   - Park Sang Nam: Myung

   - Kim Woo Seok: Jung Ba Reum

   - Kal So Won: Sam Shin

   - So Hee Jung: Mi Soon


Dewa Takdir memiliki tanggung jawab menulis takdir-takdir manusia. Mereka terbagi dalam beberapa wilayah yang tersebar di seluruh Korea. Shin Ho Yoon (Ki Do Hoon) adalah Dewa Takdir yang bertugas menulis buku takdir milik Jung Ba Reum (Kim Woo Seok). Ho Yoon ingin menulis maha karya apik atas takdir Jung Ba Reum. Tiba pada bagian kisah cinta, Ho Yoon yang menjodohkan Jung Ba Reum dengan Ko Chae Kyung (Jeon So Nee) mengalami kesulitan karena Chae Kyung tak kunjung memiliki rasa pada Ba Reum. Frustasi, Ho Yoon pun meminta buku takdir milik Chae Kyung untuk menjadi tanggung jawabnya setelah Dewa Takdir yang bertugas sebelumnya tersingkir. Menulis takdir untuk Chae Kyung, Ho Yoon menemukan benang merah antara dirinya dan Chae Kyung di masa lalu.


Alasan mendasar melirik drama ini adalah karena Ki Do Hoon. Setelah nonton penampilannya di drama Love Alarm, entah kenapa tertarik sama karakter Brian Chon yang diperankan Ki Do Hoon. Mulai deh cari-cari tentang Ki Do Hoon. Ternyata aktor di bawah asuhan SME ini pernah juga main drama bareng Kim Seon Ho, trus ada dramanya yang tayang di tahun 2020 berjudul Once Again. Sayangnya Once Again berjumlah 100 episode, jadi belum sempat nonton. Sampai akhirnya ketemu preview drama Writing Your Destiny di Instagram. Kok, Ki Do Hoon? Genre-nya fantasi? Jumlah episode 10 doang? Jadilah makin penasaran dan akhirnya nonton.


Berkisah tentang Dewa Takdir yang memiliki tugas menulis takdir bagi manusia. Setiap Dewa Takdir memiliki banyak buku takdir yang menjadi tanggung jawab mereka. Termasuk Shin Ho Yoon (Ki Do Hoon). Ho Yoon salah satu Dewa Takdir yang dikenal dengan maha karyanya yang indah dalam menulis takdir seseorang. Tapi, ia lemah dalam bagian kisah cinta.



Ho Yoon berteman dekat dengan Myung (Park Sang Nam). Myung adalah Dewa Takdir yang terkenal ceroboh. Ia sering 'membuat ruang kosong' dalam karyanya agar si manusia bisa menentukan takdirnya sendiri.



Ho Yoon dan Myung tergabung dalam tim bersama salah satu Sam Shin (Kal So Won) yang usianya relatif masih muda dan sering disebut 'Sam Shin Magang' oleh keduanya. Sam Shin adalah dewi yang bertugas memberikan anak pada manusia. Lalu, Dewa Takdir yang menulis kisah hidup anak-anak tersebut.



Ho Yoon sedang fokus menulis takdir dari Jung Ba Reum (Kim Woo Seok). Seorang sutradara muda yang tinggal di luar negeri. Dalam masa pemulihan dari kecelakaan, Ho Yoon menulis jika Ba Reum menemukan tulisan indah di internet dan jatuh hati pada penulisnya. Saat Ba Reum pindah ke Korea, Ho Yoon hendak mempertemukan Ba Reum dengan cinta pertamanya Go'spresso yang tak lain adalah penulis dari karya di internet yang membuat Ba Reum terpesona. Sayangnya, sudah menulis kisah apik, tapi si gadis tak kunjung menunjukkan sinyal suka pada Ba Reum.



Ho Yoon yang kesal mencari buku takdir milik Go'spresso yang ternyata bernama asli Go Chae Kyung (Jeon So Nee). Karena Dewa Takdir sebelumnya tersingkir, buku milik Chae Kyung menjadi tanggung jawab Myung. Ho Yoon rela melakukan apa saja demi mendapatkan buku takdir Go Chae Kyung. Ia mendapatkan buku itu sekaligus harus menulis 5.900 buku lainnya.



Sejak menulis buku takdir milik Chae Kyung, Ho Yoon menemukan banyak keanehan dan justru membuat dirinya tampak bodoh. Misteri demi misteri terungkap, tentang takdir Chae Kyung dan Dewa Takdir-nya sendiri.




Di komentar banyak yang menulis jika drama ini banyak memarodikan drama Goblin. Walau saya nggak nonton Goblin, tapi ketika nonton drama ini emang merasa deja vu. Kayak ada rasa-rasa Goblin karena sering menonton potongan dramanya di Instagram terutama adegan yang ikonik. Penampilan Ho Yoon sendiri menurut saya emang mirip ama penampilan Kim Shin. Terlebih postur tubuh Ki Do Hoon juga tinggi besar. Makin mirip ama Gong Yoo. Faktanya Ki Do Hoon lebih tinggi 2 cm dari Gong Yoo. Kekeke.



Visualisasi dari drama ini apik. Dengan genre fantasi, penggambaran kantor para Dewa Takdir sangat apik. Jadi keinget ruangan bulat di reality show Master Key. Trus, tangga-tangganya yang bergerak jadi ada rasa-rasa Harry Potter. Buku takdirnya yang dasarnya berwarna hitam, membuat teringat Death Note. Tapi, tentu aja ndak sama dong! Buku takdir lebih elegan tampilannya. Kalau Death Note kan simpel tapi serem. Hehehe.




Menggambarkan dunia penulis. Dewa Takdir dan Chae Kyung yang profesinya sebagai penulis dan Dewa Takdir yang kerjaannya juga nulis. Saking frustasinya ngatasin masalah cinta antara Ba Reum dan Chae Kyung yang ndak kunjung menemukan ujung, Ho Yoon sampai menghalalkan segala cara yaitu dengan meng-copy paste karya-karya Chae Kyung ke dalam buku takdir. Bener-bener dah ni Ho Yoon. Ikutan gemes nontonnya.


Karena menggambarkan tentang penulis, drama ini memberikan sajian tentang penulis yang bisa saja jatuh hati pada karakter yang dia ciptakan sendiri. Ikutan baper kalau karakternya lagi sedih, ikutan seneng kalau karakter yang dia buat lagi happy. Nggak sedikit penulis yang jatuh hati ke karakter ciptaannya sendiri--salah satunya saya. Kekeke.


Nah, kebaperan inilah yang bisa jadi masalah besar bagi Dewa Takdir. Karena ada larangan, Dewa Takdir nggak boleh baper ke manusia yang jadi tanggung jawab mereka. Baik itu perasaan iba, kasihan, benci, marah, apalagi cinta. Kalau udah melanggar aturan ini, mereka akan 'tersingkirkan'. Hancur lebur jadi butiran debu bercahaya yang kemudian terbang ke angkasa dan menyatu dengan bintang-bintang di Galaksi Bima Sakti.


Awalnya saya sempet bingung, ini cerita kok kayaknya loncat nggak karuan ya. Ternyata setelah dicek ulang, saya melewatkan satu episode. Kekeke. Dasar, Kura!


Walau nggak genre humor, tapi kadang ada adegan yang konyol dan bikin mesem, bahkan ngelus dada. Romansanya klasik sih, tapi justru yang klasik yang tetep disukai kan? Eh, kok klasik sih. Klise ya? Intinya ya gitu dan bisa ditebak jadi gitu.


Deretan Dewa Takdir dengan visual sempurna. Semua yang memerankan Dewa Takdir ini aktornya tinggi-tinggi. Eh, iya ternyata Dewa Takdir-nya lakik semua. Baru nyadar lho! Oiya, namanya aja dewa ya. Ya ampun! Random sekali otakku. Ki Do Hoon dan Park Sang Nam sama-sama memiliki tinggi 186 cm. Soal visual, nggak diragukan lagi. Awalnya nonton drama ini karena Ki Do Hoon, kan. Tapiii setelah nonton, Myung (Park Sang Nam) terlihat lebih memesona. Dewa Takdir gantengnya nggak ada lawan kayak gini. Dah gitu pembawaannya agak koplak. Karakter tiap Dewa Takdir emang unik. Dari awal hingga akhir suka ama karakter Myung. Walau di akhir dia pun akhirnya tumbang demi sahabatnya, Ho Yoon. Ho Yoon ternyata ngeselin. Wkwkwk. Dewa Takdir bermasalah! Heuheuheu.




Kalau Dewa Takdir-nya cowok-cowok, Sam Shin cewek-cewek dan cantik-cantik. Kaget waktu tahu pemeran Sam Shin Magang yaitu Kal So Won. Dedek yang bikin nangis bombay di film Miracle in Cell No.7. Dah gede dedeknya dan makin cantik.




Selain Myung, karakter yang membuat saya jatuh hati adalah Jung Ba Reum. Sam Shin menciptakan cowok yang sempurna. Cool dan perhatian. Teliti pula. Heuheuheu.



Entah ini emang plesetan drama Goblin atau nggak, tapi ceritanya apik dan menghibur. Ki Do Hoon emang pas buat meranin karakter yang cool. Yang bikin sedih tuh waktu salah satu Dewa Takdir, kalau nggak salah namanya Seong Wu baper ke manusia yang jadi tanggung jawabnya. Sampai dia harus tersingkir. Emang nggak mudah sih ya. Maksudnya kalau dipikir pakek logika. Tiap hari bergelut dengan seseorang itu ya pasti bisa baper.


Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat dan selamat menonton.


Sumber poster dan foto: Hancinema



Tempurung kura-kura, 04 April 2021.

- Kurayui -


You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews