Review Film Korea Call 2020

16:55

 Call



Hati-hati menerima panggilan telepon. Bisa jadi itu adalah awal bencana bagi hidupmu


• Judul:

   - Global: Call

   - Romanisasi: Kol

   - Hangul: 콜

• Sutradara: Lee Choong Hyun

• Tanggal rilis: 27 November 2020

• Durasi: 114 menit

• Genre: Thriller

• Distributor: Next Entertainment World

• Bahasa: Korea

• Negara: Korea Selatan

• Pemeran:

   - Park Shin Hye: Seo Yeon

   - Jun Jong Seo: Young Sook

   - Kim Sung Ryoung

   - Lee El

   - Park Ho San

   - Oh Jung Se: Sung Ho

   - Lee Dong Hwi: Baek Min Hyun


Seo Yeon (Park Shin Hye) dan Young Sook (Jun Jong Seo) hidup di masa yang berbeda. Seo Yeon hidup di masa kini dan Young Sook hidup di masa lalu. Satu waktu keduanya terhubung melalui sebuah panggilan telepon. Seo Yeon dan Young Sook saling membantu. Namun, Seo Yeon telat menyadari jika keputusan yang ia pilih adalah awal dari bencana.



Setelah Pawn, salah satu film Korea yang rilis pada tahun 2020 dan membuat saya penasaran adalah Call. Saya sempat antara nonton nggak ya. Ya karena pengaruh membaca review sebelum nonton. Hehehe. Padaha review adalah pendapat pribadi setelah menonton. Karena rata-rata isi review-nya ngeri, saya jadi meragu; nonton apa nggak. Tapi rasa penasaran mengalahkan segalanya. Kekeke. Baiklah! Di sini saya akan membagi unek-unek setelah nonton Call.



Seo Yeon (Park Shin Hye) kembali ke rumahnya di desa setelah sekian lama. Rumah itu tidak berubah sama sekali. Karena ponselnya tertinggal di kereta, saat sampai di rumah ia pun segera mencari telepon rumah untuk menghubungi ponselnya. Seo Yeon menemukan telepon tanpa kabel dan menelpon nomor ponselnya. Namun, sang penemu ponsel memutuskan panggilan secara tiba-tiba. Tak lama kemudian Seo Yeon menerima panggilan, suara di seberang sana meracau dan menganggap nomor tersebut adalah nomor sebuah toko. Ketika Seo Yeon menyebutkan bahwa penelpon salah sambung, panggilan pun di akhiri.



Ibu Seo Yeon (Kim Sung Ryoung) sakit dan harus dioperasi. Dokter menyarankan Seo Yeon untuk membawanya ke rumah sakit yang lebih besar. Namun, karena hubungan Seo Yeon dan ibunya tak cukup baik, Seo Yeon memilih acuh tak acuh.



Seo Yeon mendapat panggilan lagi yang kemudian ia ketahui dari gadis bernama Young Sook (Jun Jong Seo). Gadis itu terus meminta tolong dengan dalih sang ibu akan membunuhnya. Ketika Young Sook menyebutkan alamat, Seo Yeon terkejut karena alamat yang disebutkan adalah alamat rumahnya.



Penasaran, Seo Yeon pun mencari tahu tentang Young Sook pada Sung Ho (Oh Jung Se) si pemiliki kebun stroberi yang tinggal tak jauh dari kediamannya. Namun, Sung Ho tak memberi jawaban yang memuaskan.



Seo Yeon menemukan fakta bahwa Young Sook telah meninggal karena dibunuh ibunya. Ibu Young Sook (Lee El) membunuh Young Sook dalam praktik eksorsisme. Seo Yeon membantu Young Sook melalui panggilan yang mereka buat. Namun, ia telat menyadari jika keputusannya adalah awal bencana bagi hidupnya.



Para pemeran dalam film ini adalah aktris dan aktor yang nggak asing lagi di layar kaca. Saya suka karakter Ayah Seo Yeon yang diperankan Park Ho San. Terlebih setelah ia berhasil diselamatkan Young Sook dari bencana kebakaran dan akhirnya membuka pertanian di dekat rumahnya. Rumah kaca yang cantik! Jadi pengen punya. Hehehe. Selain pemandangan desa yang hijau, damai, dan asri, visualisasi lahan pertanian Ayah Seo Yeon yang membuat mata saya bening saat menonton film yang hampir seluruhnya dark ini.



Selain Park Ho San, ada Lee Dong Hwi yang memerankan polisi bernama Baek Min Hyun. Karakter ini memang seperti harapan saya, membantu Seo Yeon namun sayang ia berakhir tragis di tangan Young Sook.



Karena sudah membaca review terlebih dahulu, ketika karakter Young Sook muncul, sudah bisa menebak jika dialah gadis psikopat yang disebut-sebut dalam review. Jun Jong Seo pas banget memerankan karakter psikopat. Nyebelin! Sampai pengen tebas leher dia.


Perpindahan waktu tidak terlalu membingungkan. Hanya saja tidak dijelaskan bagaimana Seo Yeon bisa mendapat telepon dari Young Sook yang seharusnya sudah mati di masa lalu. Apa karena mereka tinggal di rumah yang sama? Yang menghubungkan keduanya adalah rumah yang mereka tempati? Dan sebenarnya keduanya pernah bertemu di masa lalu saat Ayah Seo Yeon mengajak keluarganya untuk melihat rumah Young Sook yang akan dijual oleh ibu tirinya. Mungkin dari sana keduanya terhubung? Bagi saya rasanya lebih nyaman jika Young Sook adalah hantu yang masih terjebak di rumah mewah itu. Hehehe.



Dalam film ini digambarkan orang di masa depan akan menghilang ketika ia dibunuh di masa lalu. Pertama adalah karakter Sung Ho yang menjadi korban kedua Young Sook. Korban pertama Young Sook adalah ibu tirinya. Ia tahu jika ibu tirinya akan membunuhnya setelah Seo Yeon memberi tahunya saat keduanya ngobrol di telepon. Young Sook marah karena Sung Ho menemukan potongan tubuh ibu tirinya di lemari es dan membunuhnya. Di masa depan Sung Ho menghilang. Padahal sebelumnya sedang duduk bersama dengan kedua orang tua Seo Yeon. Sung Ho pun terhapus dari ingatan kedua orang tua Seo Yeon.


Andai Seo Yeon tidak memberi tahu Young Sook tentang ibu tirinya yang membunuhnya, mungkin hidupnya akan tetap bahagia. Eum, tidak bahagia sih. Karena hubungannya dengan sang ibu tidak baik. Film ini mengisahkan hubungan antara ibu dan anak gadisnya. Seo Yeon dan Young Sook sama-sama punya hubungan tak baik dengan ibu mereka. Ibu Young Sook adalah dukun, karenanya ia bisa melihat masa depan. Suatu ketika ia melihat jika Young Sook akan menyebabkan banyak kematian. Karenanya ia memilih membunuh Young Sook. Karena dukun, Ibu Young Sook berusaha menyembuhkan Young Sook dengan cara dukun, bukan membawanya ke psikiater. Ibu Tiri Young Sook menyebutkan, Apa kau ingin berakhir seperti ibumu di rumah sakit jiwa? Jadi, apa yang dialami Young Sook adalah faktor turunan dari ibu kandungnya? Atau ia terlalu banyak melihat bagaimana tingkah laku ibu kandungnya hingga turut memiliki gangguan kejiwaan?


Plot twist Seo Yeon mengejutkan! Namun, karena berhubungan dengan Young Sook dan membuat hidupnya dalam bencana, ia jadi menyadari betapa pentingnya sang ibu dalam hidupnya. Ibu Tiri Young Sook dan Ibu Seo Yeon sama-sama melakukan yang terbaik untuk putri mereka. Ibu Tiri Young Sook memilih membunuh Young Sook agar tak menimbulkan penderitaan bagi orang lain di masa depan. Karena ketika Seo Yeon terseret ke masa Young Sook hidup di masa depan, di rumah yang sama ada banyak lemari es berisi potongan tubuh manusia; korban Young Sook. Namun, keputusan Seo Yeon membuat takdir Young Sook berubah dan turut membawa bencana dalam hidupnya.


Yang membuat saya bingung, kenapa Seo Yeon membenci ibunya? Lalu, bagaimana Young Sook di masa depan bisa menelpon dirinya di masa lalu? Wajar jika banyak yang protes atas ending-nya dan banyak pula yang meminta musim kedua. Saya lebih suka ending Young Sook mati dan Seo Yeon hidup bahagia bersama ibunya. Daripada alternatif kedua yang menunjukkan bahwa Ibu Seo Yeon gagal membunuh Young Sook hingga Seo Yeon kecil di masa lalu menjadi tahanan Young Sook selama puluhan tahun.


Walau genre-nya thriller dengan karakter pembunuhnya psikopat, saya masih bisa tahan nonton. Karena proses membunuhnya tidak digambarkan secara jelas walau semua korban dimutilasi. Tapi tetep aja dari kata-kata Young Sook jadi ngebayangin gimana ia mengeksekusi korban.


Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat dan selamat menonton.


Sumber poster: Hancinema.



Tempurung kura-kura, 11 Desember 2020.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews