Review Film Korea The Swordsman 2020

16:52

 The Swordsman




Kisah para "pedang raja" dari Dinasti Joseon.


• Judul:

  - Global: The Swordsman

  - Romanisasi: Geomgaek

  - Hangul: 검객

• Sutradara: Choi Jae Hoon

• Penulis: Choi Jae Hoon

• Tanggal rilis: 23 September 2020

• Durasi: 100 menit

• Distributor: Opus Pictures

• Bahasa: Korea

• Negara: Korea Selatan

• Pemeran:

   - Jang Hyuk: Tae Yool

   - Kim Hyun Soo: Tae Ok

   - Joe Taslim: Gurutai

   - Jeong Man Sik: Min Seung Ho

   - Lee Na Kyung

   - Lee Min Hyuk: Tae Yool muda

   - Jang Hyun Sung

   - Kim Yun Tae

   - Choi Jin Ho: Lee Mok Yo


Pendekar pedang terbaik Tae Yool (Jang Hyuk) lenyap setelah Gwanghaegun digulingkan. Dalam pimpinan raja baru, Joseon dilanda kekacauan yang juga merupakan akibat dari konflik antara Dinasti Qing dan Ming. Anggota keluarga kekaisaran Dinasti Qing yang bernama Gurutai (Joe Taslim) tinggal di Joseon. Ia sering membuat kekacauan dan membuat tuntutan tak masuk akal pada Joseon. Tae Ok (Kim Hyun Soo) adalah putri Tae Yool. Demi mengubah nasib, Tae Ok diadopsi bangsawan Joseon. Namun sayang, keluarga bangsawan tersebut diserang pasukan Gurutai dan Tae Ok turut ditangkap. Tae Yool kembali untuk menyelamatkan putri semata wayangnya.



Film ini keren! Waktu selama 100 menit terasa begitu cepat berlalu. Tahu-tahu film udah kelar dan menyisakan kesan yang wow!



Cerita dimulai dengan digulingkannya pemerintahan yang sah. Seorang pendekar pedang muda pengawal raja yang diperankan Lee Min Hyuk (Tae Yool muda) mengawal raja hingga akhir.



Tae Yool harus menghadapi Min Seung Ho (Jeong Man Sik) yang juga seorang pendekar pedang Joseon.  Demi menghindari pertumpahan darah lebih banyak, raja akhirnya menyerah dan sang pendekar menghilang.



Beberapa tahun kemudian, Joseon sedang dalam kekacauan. Banyak anak bangsawan yang diculik dan perbudakan semakin menjadi. Pemerintah dibuat kalang kabut. Dalam situasi tersebut, Min Seung Ho, pendekar pedang terbaik Joseon memilih untuk mengundurkan diri. Gurutai (Joe Taslim), turunan kekaisaran Qing yang tinggal di Joseon memintanya bergabung dengan dalih keamanan Joseon.



Sementara itu, di pegunungan Tae Yool (Jang Hyuk) hidup bersama putri semata wayangnya. Suatu hari usai berburu, ia menyadari jika pandangannya mulai kabur.



Tae Ok (Kim Hyun Soo), putri Tae Yool meminta bantuan seorang biksu pengembara untuk memeriksa kondisi Tae Yool. Biksu itu mengatakan mata Tae Yool harus segera diobati. Ia meminta Tae Ok dan Tae Yool turun gunung untuk mendapatkan obat dari seorang kenalan yang berhutang budi padanya. Awalnya Tae Yool menolak, tapi karena Tae Ok hendak turun gunung sendirian, Tae Yool pun akhirnya ikut pergi.



Di desa, Tae Yool dan Tae Ok melihat kekejaman utusan Kekaisaran Qing. Tae Ok ingin membela, tapi Tae Yool melarangnya. Keduanya pun melanjutkan perjalanan untuk menemui teman biksu yang ternyata seorang Gisaeng (Lee Na Kyung). Ia tidak bisa memberikan obat karena pemilik obat itu adalah bangsawan kaya. Tae Ok mengajak Tae Yool pergi, namun kemudian ia mendapat tawaran untuk menjaga kerabat bangsawan yang sakit dengan imbalan obat untuk Tae Yool. Demi sang ayah, Tae Ok pun pergi. Tanpa ia tahu jika ia dijadikan putri pengganti dan akhirnya tertangkap pasukan Gurutai. Tae Yool akhirnya mengangkat pedangnya kembali dan bertarung demi menyelamatkan Tae Ok.


Saya dibuat terkesima dengan akting Joe Taslim. Keren! Fasih banget berbahasa Korea dan Cina. Sayangnya karakter Gurutai ini kalau ngomong agak berbisik. Jadi harus pakek headset kalau bener-bener pengen denger dengan jelas. Karakter yang sungguh kejam sampai pengen ikutan hajar. Kekeke.

Film laga dengan suguhan visual yang mempesona. Para pemerannya tampan-tampan. Jang Hyuk, Joe Taslim, Lee Minhyuk. Manjain mata banget. Terlebih kemampuan akting mereka yang nggak diragukan lagi.

Adegan laga yang apik. Pertarungan pedang dan kecepatan saat bertarung. Pokoknya kayak real banget. Waktu nonton pertarungan Tae Yool, saya jadi keinget Kenshin. Sama-sama pendekar pedang, tapi beda negara. Kemampuan bertarungnya juga sama-sama mempesona. Tae Yool ini matanya agak buta, tapi kemampuan bertarungnya masih super baik. Dengan mata normal pasti udah ditebas habis dengan waktu yang lebih singkat musuh-musuhnya.

Karena ini film saeguk, jadi masih khas dengan kesetiaan, pengkhianatan dan perebutan kekuasaan. Tae Yool dan Min Seung Ho sama-sama pendekar pedang, tapi jalan yang mereka ambil berbeda. Harapan Seung Ho negara bisa damai jika dia menyerah, tapi keserakahan Gurutai malah membuatnya kehilangan nyawa. Sedang Tae Yool hanya setia pada raja terdahulu yang tak lain adalah ayah kandung Tae Ok. Kisah masa lalu hubungan raja dan Tae Yool bikin haru. Kisah Tae Yool dan Gurutai sendiri juga terhubung dari masa lalu.

Final battle yang menampilkan duel Tae Yool dan Gurutai juga apik banget. Pokoknya film ini apik banget! Walau banyak adegan berdarah-darah, saya masih bisa tahan. Tapi, jangan menonton film ini dengan anak-anak ya! Karena banyak adegan kekerasan yang nggak pantes buat ditonton anak-anak.

Oya, salah satu ciri khas film Saeguk adalah adanya gisaeng. Saya suka karakter yang diperankan Lee Na Kyung. Dia ini semacam gisaeng pemilik rumah hiburan gitu. Tapi dia sebenarnya adalah seorang ksatria wanita yang turut membela Joseon. Takut karakter ini mati, tapi untungnya nggak.

Walau latar belakang cerita ada kisah perebutan kekuasaan, tapi fokus cerita adalah pada kasih sayang seorang ayah pada anak gadisnya, pun sebaliknya. Sebuah keluarga bisa dibentuk tanpa adanya ikatan darah. Hutang budi memang akan dibawa sampai mati.

Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat dan selamat menonton.


Sumber poster dan foto: Hancinema



Tempurung kura-kura, 07 Desember 2020.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews