Serba-serbi Belanja Di Shopee

07:00

 Suka Duka Belanja Di Shopee


(Sumber foto: Pixabay)

Sejak kapan mulai rajin belanja online di Shopee?? Jujur saya lupa! Kekeke. Berdasarkan info, aplikasi belanja online Shopee resmi dirilis pada tahun 2015, tapi saya nggak inget kapan pertama kali instal dan kapan mulai jadi pengguna aktif. Mungkin mulai tahun 2019, mungkin. Trus kalau nggak salah ingat, daftar Shopee Affiliates Program di tahun 2021. Oh iya, ini ada videonya Tutorial Lengkap Cara Daftar Shopee Affiliates Program 2021.


By the way, yang mau daftar  Shopee Affiliates Program tapi kesulitan, bisa coba masuk ke link ini. Kapan hari pacarnya Jeno daftar langsung berhasil hari itu juga. Yang mau tanya-tanya boleh di kolom komentar. Bagi-bagi link doang bisa dapat uang jajan dari Shopee. Lumayan lho! Apalagi kalau ntar fitur Keranjang Oren udah aktif, makin enak dan mudah buat dapat uang jajan dari Shopee.


Sesuai judul, dalam tulisan kali ini saya mau cerita serba-serbi selama belanja di Shopee. Belanja online di Shopee itu enak, klik beli tinggal duduk manis di rumah nunggu barangnya dianter sama abang kurir. Hampir semua barang yang kita butuhkan ada, tinggal cari-cari dan beli. Tapi, tentu aja ada minusnya atau pernah ngalamin hal kurang mengenakkan pas belanja. Sejak aktif jadi pengguna, beberapa kali saya mengalami hal yang kurang mengenakkan yang bakalan saya bagi di sini. Ini yang saya inget aja ya! Siap membaca ceritanya? Yuk, kita mulai!


1. Barang tidak dikirim


Kasus pertama ini paling sering terjadi, paling sering dialami sama customer karena beberapa kali nemuin curhatan di sosial media tentang kasus barang nggak dikirim. Saya pun pernah mengalaminya, nyeseknya lagi dilakukan sama toko yang udah saya jadikan langganan belanja, udah beberapa kali belanja di sana.


Barangnya berupa masker. Waktu itu saya warna masker yang saya pesan kosong, lalu pihak toko menghubungi pagi menjelang siang. Karena di jam itu saya masih sibuk dengan kerjaan, jadi bisa balasnya sore. Ini saya cari chat sama seller nya nggak ketemu. Intinya saya balas sore dan setuju barang dikirim sesuai stok yang ada.


Pas paket dateng, karena udah langganan dan selama belanja amanah, saya nggak bikin video unboxing. Ini kesalahan saya. Pas dicek, salah satu item masker, yang katanya warnanya kosong itu, nggak ada. Bahkan barang penggantinya nggak ada. Langsung foto dan kirim pesan buat nanyain. Dengan santainya seller menjawab kalau barang nggak dikirim, nggak ada permintaan maaf pun nggak ada niatan untuk refund. Saya sendiri mau ngajuin perkara nggak bakalan bisa karena nggak ada bukti video unboxing. Walau kesel, akhirnya hanya bisa menerima nasib, merelakan uang yang nggak balik, dan nggak belanja lagi di toko tersebut. Setelah mengalami peristiwa ini, sekiranya barang bernilai mahal, jadi bikin video unboxing, buat jaga-jaga kalau ada kasus seperti ini.


2. Paket hampir dikirim balik ke seller


Kasus kali ini waktu beli buku. Biasanya beli ke official store nya, tapi karena waktu itu ada yang jual murah, buku orginal dan masih segel, jadi milih beli di toko tersebut. Terlebih baca ulasan tentang toko pada baik: seller amanah dan buku original, jadi makin yakin buat beli di toko tersebut. Ini Kakak Seller nya baik banget, buku yang dijual juga murah dan original, shi-gUi yang minat bisa kunjungi toko hikarys_shop. Alamatnya Bandung.


Karena ini buku yang udah lama masuk wishlist, dapat harga lebih murah dan buku ori, jadi antusias banget pas nungguin. Feeling mulai nggak enak pas status buku habis dari Malang pindah ke Blitar. Omo! Apa ini? Apakah barang salah sortir dan paket salah dibawa? Nggak menunggu lama, langsung dah kirim pesan ke seller, mengabarkan kalau status barang yang sebelumnya udah di gudang sortir Malang, tiba-tiba ganti ada di Blitar plus langsuny ngajuin keluhan ke Shopee. Parno paket hilang, jadi gercep aja dah. Ternyata Kakak Seller juga dihubungi sama pihak ekspedisi dan masalahnya adalah salah masuk gerai. Sedih tapi juga lega karena pihak ekspedisi juga gerak cepat.


Karena dimintai data sama seller dan Shopee kan sensitif banget soal data pribadi, kirim nomor kontak jadi drama tersendiri karena terus kena blokir dari pihak Shopee. Ini baca ulang chat sama kakaknya jadi senyum sendiri. Sebegitunya usaha ngirim nomor kontak yang terus ditolak dan diblokir sama Shopee.


Alhamdulillah prosesnya cepat dan akhirnya barang sampai dengan selamat di pangkuan. Apa karena yang dibeli buku Little Red Riding Hood jadi paketnya jalan-jalan dulu ke Blitar. Heuheuheu.


3. Paket hampir hilang


Belanja mendekati libur panjang Lebaran memang berisiko, tapi tidak bisa mengabaikan pesanan pelanggan juga kan. Perhitungan saya waktu itu barang bakalan sampai sebelum libur Lebaran dan nggak akan mengalami masalah walau kemungkinan overload ada.


Hari itu tiba-tiba paket dilaporkan sudah sampai tanpa ada konfirmasi dari kurir. Biasanya kurir yang bertanggung jawab akan mengirim pesan via WhatsApp mengabarkan jika barang dilaporkan sudah diterima terlebih dahulu dan akan diantar kemudian, biasanya sore atau malam selepas magrib. Itu nggak ada sama sekali. Masih berpikir positif nunggu kabar dari kurir, namun hingga hari berganti barang nggak kunjung datang. Karena nominal barang pesanan lumayan, saya langsung melakukan pengaduan ke Shopee.


Pengaduan kali ini prosesnya agak lama, bahkan sampai pihak ekspedisi sendiri yang menghubungi saya, meminta detail informasi pemesanan. Alhamdulillah tiga hari proses, barang akhirnya diantar ke alamat, malam-malam. Oya, paket kali ini parfum dan jumlahnya lumayan. Makanya parno banget takut pakey hilang. Bahkan udah simpen alamat ekspedisinya, kalau-kalau membutuhkan harus ke lokasi.


4. Barang yang dikirim tidak sesuai


Kasus kali ini juga sering ditemui yaitu barang yang dikirim nggak sesuai. Tapi biasanya kan nggak sesuai ama deskripsi, nah ini ndak sesuai sama pesanan di salah satu item barang. Mana pesanan orang lagi. Respon seller pas dihubungi lambat banget! Padahal udah ada video unboxing dan detail pesanan, tapi responnya luaaamaaa.


Seller sempat menjawab, katanya salah tempel resi dan kami diminta mengirim kembali barang untuk kemudian membeli ulang barangnya. Anehnya, kalau salah tempel resi, kenapa hanya satu item itu saja yang nggak sama sedang barang lainnya sesuai pesanan. Saya berusaha memastikan, tapi nggak ada respon lagi. Karena customer mau nerima barangnya, kesalahan hanya beda model tapi harga sama, akhirnya diterima aja itu barang karena sampai dana dilepas sama Shopee ke seller, nggak ada respon.


Kejadian pada bulan Juli 2023 dan saya nanya kepastian pada 27 Juli 2023, tapi nggak ada jawaban. Seller baru membalas pada 18 November 2023. Setelah 4 bulan baru balas dan jawabannya sama: salah tempel resi dan kirim balik aja. Apanya yang mau dikirim balik, orang barangnya udah dibawa sama yang pesan. Semisal barang mudah busuk, udah busuk barang nggak dapat solusi itu mah. Saya nggak kasih ulasan toko dan barang, hanya tandai toko untuk nggak belanja lagi di sana.


Pernah juga waktu beli casing hape, udah nanya detail ke seller, eh pas barang sampai nggak sesuai. Padahal lainnya oke, satu doang yang nggak sesuai.


5. Barang rusak tetap dikirim


Dua kali mengalami hal seperti ini. Bodohnya yang pertama tidak ada video unboxing, padahal barang yang dikirim mudah rusak. Pengemasan juga tidak terlalu aman untuk barang tersebut walau rapi. Setelah menanyakan ke seller, jawaban pun mengambang dan hanya didominasi permintaan maaf dari seller berulang-ulang tanpa menjawab pertanyaan yang saya ajukan.


Kali kedua sama parahnya. Barang minus tetal dikirim, alhasil tumpah selama perjalanan dan hilang seperempat lebih, membuat kardus paket basah. Parahnya, dalam paket yang sama ada produk yang tutupnya pecah tetap dikirim. Ini handbody lotion dan toner. Perpaduan sempurna membuat paket rusuh dan tumpahnya lumayan. Padahal toko udah langganan juga. Komplain lewat pesan tidak direspon, alhasil ungkap di ulasan. Saya tidak bisa menahan diri lagi karena jelas barang rusak dari seller, bukan kesalahan kurir. Dan seandainya seller nggak curang, ngapain mengabaikan pesan komplain kan? Jalan terakhir menegur lewat ulasan berserta mengunggah bukti, agar seller lebih hati-hati dalam mengirim barang. Customer beli dengan harga normal malah diberi barang cacat. Miris!


6. Barang dikirim dobel


Momen ini terjadi saat ramai-ramainya beli di live yang diskonnya banyak banget. Pesen facial wash sekaligus dua biar lebih hemat karena semua pada cocok pakek facial wash merek itu. Pas dateng, mamas kurirnya nyerahin dua paket. Sempet nanya, kok dua, tapi karena alamat dan namanya sama, ditinggal dua-duanya sama masnya. Pas buka, ternyata satu paket isi dua facial wash. Lagian nggak mungkin kan dikirim terpisah.


Tanpa membuka paket, langsung menghubungi seller dan benar paket terkirim dobel tapi seller nggak nyadar sampai saya menghubungi lewat pesan. Seller meminta barang dikembalikan dengan biaya ditanggung seller. Tapi setelah cerita Ibu, Ibu bilang nggak usah dibalikin, mending dibayar aja toh nanti juga bakal kepakek. Akhirnya menghubungi seller lagi untuk meminta rincian yang harus dibayar dan barang menjadi milik kami.



7. Dapat barang impor, harga lokal


Kejadian pas berburu sunscreen yang cocok untuk kulit berminyak dan sensitif. Udah nyobain beberapa, lalu tertarik sama merek X karena ulasannya juga bagus. Setelah sampai, nggak nyadar kalau barang yang datang tuh asli dari Thailand. Nyadarnya pas mau pakek dan tulisan di kemasan bukan bahasa Indonesia. Waktu itu beli non official, di toko dengan label Star yang lokasinya di Malang. Entah merek ini emang asli didatengin dari Thailand atau gimana, soalnya beli di official store nya tulisan dan produksi di Indonesia. Setelah saya beli di toko yang dapat barang dari Thailand itu, barang langsung habis dan setiap saya tanya stok dibilang belum tahu kapan bakalan ada lagi. Kalau beneran barang impor, apa seller nggak rugi karena jual jauh di bawah harga official yang lokal. Mana pas beli tinggal satu itu.


8. Dibohongin seller


Kalau beli baju, semisal deskripsi meragukan, saya selalu tanya dulu ke seller. Pun demikian waktu mau beli baju ini, nanya apa muat buat berat badan sekian kilo. Kata seller nya, Bisa Kak, muat. Ya udah dong, ambil. Pas dateng, muatnya ke Rara yang berat badannya jauh di bawah saya. Untung aja muat ke Rara, jadi ndak mubazir beli karena ada yang bisa makek.


Yang keinget delapan itu aja. Oh, satu lagi, tapi bukan pengalaman saya. Kakak sulung pernah beli kemenyan nggak lewat saya, di Shopee, pas paket datang, dibuka isinya batako. Ini sih paling kejutan. Pernah baca curhatan di sosial media eh ternyata ada nyata di depan mata, paket isinya batako. shi-gUi pernah ngalamin hal yang sama kah? Sharing di kolom komentar ya! Mohon maaf jika ada salah kata.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews