Review Ashfall (Korean Movie)

09:24

Ashfall (Korean Movie)


Gempa bumi maha dahsyat terjadi akibat dari letusan Gunung Baekdu. Pandemonium terjadi di semenanjung Korea, dengan lebih banyak letusan diprediksi akan terjadi di daerah tersebut.

Jeon Yoo Kyung (Jeon Hye Jin) seorang pejabat pemerintah menemui Profesor Kang Bong Rae (Ma Dong Seok) yang selama tiga tahun terakhir telah mempelajari tentang Gunung Baekdu dan kemungkinan erupsi. Berdasarkan teori Profesor Kang Bong Rae, pemerintah ingin membuat langkah pencegahan. Untuk menjalankan misi itu sebuah tim dibentuk. Jo In Chang (Ha Jung Woo) seorang peninjak bom direkurt dalam tim bersama para tentara yang ditugaskan menyusup ke Korea Utara. Sialnya pesawat mengalami kecelakaan dan hanya tim Jo In Chang yang selamat. Mereka pun diminta ambil alih tugas. Jo In Chang harus membebaskan Lee Joon Pyeong (Lee Byung Hun) yang berada di penjara. Di Seoul, Choi Ji Young (Bae Suzy) yang tak lain adalah istri Jo In Chang dan sedang hamil tua berusaha bertahan hidup sendirian di tengah bencana.



• Judul:
- Global: Ashfall
- Harfiah: Baekdu Mountain
- Korea: Baekdusan
- Hangul: 백두산

• Tanggal rilis: 19 December 2019
• Genre: Aksi, bencana
• Distributor: CJ Entertainment
• Bahasa: Korea
• Negara: Korea Selatan


• Pemeran:

. Lee Byung Hun: Lee Joon Pyeong

. Ha Jung Woo: Jo In Chang

. Ma Dong Seok: Kang Bong Rae

. Jeon Hye Jin: Jeon Yoo Kyung

. Bae Suzy: Choi Ji Young

. Lee Sang Won: Park Tae Sik

. Ok Ja Yeon: Sersan Min

. Han Soo Hyun: Sersan Kim

. Kang Shin Chul: Letnan Han

. Kim Shi A: Soon Ok





Bukan menantang takdir Tuhan, tapi manusia dibekali akal untuk bertahan hidup. Itulah yang saya tangkap dari film ini. Bahwa usaha yang dilakukan pemerintah Korea Selatan bukan untuk menentang takdi Tuhan, melainkan naluri alami manusia yang berakal untuk bertahan hidup. Gitu banget sih Kura? Baiklah! Mari kita bahas lebih lanjut ulasannya.

Ashfall berkisah tentang bencana letusan Gunung Baekdu yang tiba-tiba meletus. Letusannya menyebabkan gempa dahsyat yang menghancurkan hampir seluruh kota Seoul dalam waktu sekejap mata. Setelah terjadinya bencana nasional itu, pemerintah pun mengambil tindakan cepat untuk mengatasi bencana.

Walau berkisah tentang bencana, adegan dibuka dengan adegan yang menampilkan Jo In Chang (Ha Jung Woo) yang sedang menjinakan bom bersama rekannya. Selama proses penjinakan bom, bukannya membantu, Jo In Chang malah meracau nggak karuan. Kata rekannya sih dia galau memikirkan makan malam. Ketika jam makan malam tiba, Jo In Chang pun berhenti meracau dan menjadi antusias.



Di rumah sakit, Choi Ji Young (Bae Suzy) sedang melakukan kontrol kandungan. Ia curhat pada dokter tentang suaminya yang tidak pernah pulang tepat waktu sesuai janji. Bahkan Ji Young tidak pernah tahu pekerjaan apa yang dilakukan suaminya. Ternyata suami Ji Young ini adalah Jo In Chang. Dalam perjalanan pulang keduanya saling menelpon dan berjanji ketemu di rumah. Sayang di tengah jalan tiba-tiba terjadi gempa dahsyat yang menghancurkan hampir seluruh kota Seoul. Jo In Chang pun berusaha menemui Ji Young di tengah kekacauan bencana.



Setelah guncangan gempa terjadi, seoranf staf pemerintah Jeon Yoo Kyung (Jeon Hye Jin) ditugaskan untuk menemui Profesor Kang Bong Rae (Ma Dong Seok) yang seorang ahli geologi. Ia ditugaskan untuk membawa profesor dalam rapat kenegaraan untuk membahas erupsi Gunung Baekdu.



Profesor Kang Bong Rae (Ma Dong Seok) yangs sedang berkemas dan mengaku bahwa ia bernama Robert dan berkewarganegaraan Amerika Serikat menolak ajakan Jeon Yoo Kyung. Sebelumnya Profesor Kang sudah pernah menyampaikan hasil penelitiannya tentang Gunung Baekdu, tapi tidak ada satu pun yang mau mendengarkan peringatan yang ia buat. Setelah dibujuk, akhirnya ia bersedia ikut rapat dan memberikan solusi.



Dalam rapat Profesor Kang menyampaikan bahwa ada satu cara untuk menghentikan dampak terbesar dari letusan Gunung Baekdu yaitu dengan meletakkan bom nuklir di salah satu tambang di kaki gunung. Pemerintah setuju dan mengirim pasukan militer untuk dikirim ke Korea Utara untuk mencuri bom nuklir. Kapten Jo In Chang turut dikirim bersama pasukannya. Misi tersebut juga untuk menyelamatkan Lee Joon Pyeong (Lee Byung Hun) yang dulunya adalah prajurit Korea Utara dan mengetahui letak senjata nuklir berada.



Di tengah misi, dua pesawat Korea Selatan mengalami kecelakaan akibat dari bencana letusan Gunung Baekdu. Hanya tersisa pasukan Jo In Chang yang selamat dan harus melanjutkan misi untuk menyelamatkan Lee Joon Pyeong yang ditahan di penjara Korea Utara dan melakukan misi pengeboman.




Walau genre-nya Action/Disaster, film ini tuh mengandung nuansa komedi juga yang bikin ketawa saat nonton. Komedi itu diselipkan dalam tegangnya misi ke Korea Utara. Ya emang tegang, tapi karena kekonyolan Jo In Chang, jadi ada bumbu-bumbu humornya. Sumpah itu Kapten Jo babo banget. Sepaket sama anak buahnya. Wajar sih, mereka ini harusnya pasukan apa ya teknisi, tapi malah harus terjun untuk misi penyelamatan dan pencurian juga. Dengan kemampuan ala kadarnya Jo In Chang harus menghadapi Lee Joon Pyeong yang cerdik. Sebenernya Kapten Jo nggak babo-babo amat sih. Cuman apa ya, dia itu geblek kalau urusan baku tembak dan misi penyerangan gitu lah. Tapi pinter urusan jinakin bom dan sejenisnya.



Adegan humor antara Kapten Jo dan Lee Joon Pyeong menjadi bumbu penyedap yang membuat film ini semakin menarik untuk ditonton. Mereka yang awalnya saling cek-cok tapi lama-lama jadi saling membantu. Bromance antara Kapten Jo dan Lee Joon Pyeong itu unik dan manis. Saya suka! Banyak adegan cute antara keduanya yang bikin senyum. Seperti saat pertama Kapten Jo ketemu Lee Joon Pyeong di penjara. Macem Tuan Culun dan Tuan Cool. Suer akting Lee Byung Hun keren. Tatapan dia horor banget, tapi ada rasa lucu-lucunya.

Salah satu adegan konyol yang saya suka adalah saat akan menjalankan misi penyerangan ke markas senjata nuklir. Kapten Jo menjelaskan aturan main yang membuat Lee Joon Pyeong tertawa geli, lalu memberikan saran. Anggota pasukan Kapten Jo kayak penonton cengok yang noleh kanan dan noleh kiri perhatiin Lee Joon Pyeong dan Kapten Jo. Namanya anak buah kan diam menunggu perintah atasan ya. Tapi penyajiannya itu lho ada rasa-rasa humor.



Aksi dan becananya dapet banget. Karena melibatkan militer, aksi baku tembak ala-ala militernya dapet banget. Lalu penggambaran bencananya juga keren. Dari gempa hingga tsunami akibat dari letusan gunung. Untung anxiety saya nggak kumat selama nonton. Hehehe. Mungkin karena ada bumbu humot dari bromance Kapten Jo dan Lee Joon Pyeong itu kali ya.

Film ini juga menggambarkan bahwa hati manusia itu rapuh. Bisa tergoda karena uang atau terlebih demi menyelamatkan keluarga. Tentu saja mereka rela melakukan apa saja. Tapi pada akhirnya hati nurani yang murni pasti akan terketuk juga dan kembali pada jalan yang benar.

Film ini efek CGI nya keren. Bencananya terlihat nyata terlebih saat tsunami menerjang jembatan. Kalau dibilang khayal banget sih nggak ya. Macem Ji Young yang selamat dari tsunami walau dia ada di dalam mobil saat tsunami menerjang jembatan itu. Kuasa Tuhan bisa aja terjadi dan menyelamatkan Ji Young. Saya rasa film ini ingin menyampaikan hal itu secara tersirat. Tapi, kalau dipikir ulang ya rada-rada khayal juga karena tidak dijelaskan bagaimana dia bisa selamat. Tahu-tahu udah dipinggir laut. Kalau dibikin sedikit penjelasan misal ditolong orang atau gimana dia berusaha buka pintu mobil kayaknya bakalan lebih seru. Apalagi Ji Young ini kan hamil tua jadi pasti gerak tubuhnya agak terbatas kan ya. Tapi balik lagi ke yang saya tulis tadi, keajaiban Tuhan, mukjizat.

Yang membuat saya sedikit mikir adalah Kapten Jo yang mendaki gunung dengan menggunakan taksi. Rasanya kok gimana gitu ya naik gunung mengendarai taksi. Hanya mikir, kok mampu ya? Tapi latar jalan ke gunungnya udah bagus sih emang, jadi kayaknya walau kendaraan jenis taksi tetep mampu naik hingga ke kaki gunung. Mohon maaf jika saya salah dalam bagian ini.

Namanya genre bencana pasti ada adegan yang bikin nyesek ya. Bikin ngeri juga. Bagus deh ini film komplit. Bikin geregetan juga sama ulah orang-orang yang ya jadi batu kerikil gitu lah. Aduh maaf kalau terlalu spoiler ya. Kita sudahi saja sampai di sini. Hehehe.



Film ini saya rekomendasikan untuk ditonton. Selain ceritanya yang apik, film ini juga dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas Korea Selatan yang aktingnya udah nggak diragukan lagi. Apik! Dijamin nggak nyesel.

Saya sempat membaca berita tentang Bae Suzy yang akan jadi pasangan Ha Jung Woo dalam film ini. Walau beda 15 tahun, tapi nggak terlihat apa sih istilahnya age gap ya di antara keduanya. Lucu sih pasangan Kapten Jo dan Ji Young.

Karakter Sersan Min yang bikin saya jatuh hati. Suer cewek ini keren!


Terima kasih Youn Noona yang sudah merekomendasikan film ini. Belakangan saya sedikit sibuk jadi lupa sama film-film yang sebelumnya sempat saya nantikan penayangannya.

Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat dan selamat menonton.

Photo by: Hancinema.


Tempurung kura-kura, 09 Februari 2020.
- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews