Markas Sarang Clover Dapat Kiriman Tetesan Darah Lagi
Saya pikir masalah sudah selesai setelah kami membereskan teror ceceran darah yang pertama di teras markas Sarang Clover. Nyatanya, kami salah. Teror itu datang lagi!
Pagi itu tidak ada perasaan aneh atau curiga saat saya bersiap membuka toko. Seperti biasa, tanpa menyalakan lampu, saya langsung masuk dan bersiap membuka toko. Lantai toko cukup kotor ketika saya masuk. Hal itu nggak menimbulkan rasa curiga sama sekali, karena sudah mulai musim debu, sedang lokasi toko tepat di pinggir jalan utama. Wajar kalau kotor.
Saya memasuki toko tanpa rasa ragu dan mulai bersiap-siap. Membuka pintu dan membersihkannya. Selesai dengan ritual pagi, saya dibuat terkejut setelah menemukan bercak-bercak merah di lantai. Waduh! Apa lagi ini?