One Day To Trip Mojokerto #2 - Buddha Tidur Mojokerto
04:22Buddha Tidur Mojokerto
Setelah mengunjungi Museum Majapahit, karena masih ada waktu, kami mencari tempat lain untuk menjadi tempat tujuan. Sebenernya pengen sowan ke makam Raden Wijaya, tapi karena ada satu kendala, kami memutuskan untuk berkunjung Buddha Tidur Mojokerto yang lokasinya menurut Google Maps nggak terlalu jauh dari Museum Majapahit.
Mendengar destinasi selanjutnya adalah Buddha Tidur Mojokerto, seneng banget. Buddha Tidur Mojokerto merupakan salah satu tempat yang pengen aku kunjungi kalau ke Mojokerto. Terlebih setelah mendengar cerita tentang lokasi dari kakak sulung yang sudah pernah lebih dulu berkunjung ke sana.
Memiliki warna emas dan menggambarkan wafatnya Siddharta Gautama, Patung Buddha Tidur dibangun menghadap kiblat umat Buddha yaitu selatan. Di sekitar Patung Buddha terdapat kolam yang dihuni ikan-ikan cantik dan dilindungi pagar jadi aman bagi pengunjung yang ingin mendekat. Pengunjung pun boleh memberi makan ikan dalam kolam. Pakan ikan dijual di area depan sebelum masuk kawasan vihara.
Pas nyampek lokasi kaget karena kayak berada di tengah area hunian warga. Area parkir terpisah dengan area vihara. Di dekat area parkir ada kafetaria. Sepertinya di kafetaria ini ada toilet dan musala. Nggak tahu karena nggak masuk area kafetaria. Kalau di area parkir itu banyak yang jual jajanan. Jajan cilok asli enak banget. Bapaknya magrok deket pintu keluar, sebelah kiri pintu keluar. Harga tiket masuknya... kurang tahu karena yang bayar kakak. Tapi kalau cari informasi di internet untuk dewasa Rp. 3.000,- dan anak-anak Rp. 2.000,-. Murah banget.
Setelah masuk langsung disambut megahnya bangunan Vihara Basono Bhakti (mungkin ini yang disebut Maha Vihara Mojopahit). Pengunjung boleh foto-foto di depannya dan ada area terbatas yang nggak boleh dilewati pengunjung.
Di dekat bangunan vihara, ada patung Bhikkhu YM Viryandi Mahathera, tokoh yang memprakarsai berdirinya Maha Vihara Mojopahit pada tahun 1987. Walau areanya luas, tapi banyak pepohonan, jadi teduh, asri, dan sejuk. Enak banget dibuat jalan-jalan. Lanjut masuk ada kolam teratai. Sayang dateng pas siang, jadi udah pada kuncup. Selain teratai, ada ikan penghuni kolam. Kalau beli pakan, pengunjung boleh kasih makan ikan di kolam. Nah di deket kolam teratai berdiri megah nan indah Patung Buddha Tidur yang berwarna emas.
Yang bikin kaget itu di area kafetaria ada... tempat latihan wayang kah? Apa sih namanya. Pokoknya ada tempat buat latihan pergelaran wayang. Lengkap ada wayang dan gamelan wayangan. Ada yang sedang latihan juga. Jadi sambil jajan di kafetaria bisa menikmati alunan gamelan serta bisa melihat megahnya Patung Buddha Tidur. Oiya, di area ini juga tersedia toilet.
Banyak tempat duduk di area rindang. Trus ada bangunan yang katanya itu sekolah untuk para bhikkhu. Mohon maaf kalau salah informasi, yang paham bisa ditambahkan di kolom komentar.
Ada miniatur Candi Borobudur. Juga beberapa area untuk sembahyang. Yang bikin kesel tuh waktu liat pengunjung yang sengaja 'melanggar' area yang sudah diberi batasan berupa tulisan peringatan. Nyeseknya yang melanggar ini sesama muslimah. Kenapa sulit banget buat menghargai tempat ibadah agama lain. Udah disinisin, disindir tetep aja nggak rumangsa. Mau negur langsung, khawatir bikin ribut.
Oya, di area parkir banyak yang jual suvenir. Ada baju khas Cina yang warna merah itu lho. Lucu banget kalau buat anak-anak terutama anak cewek.
Kalau ke Mojokerto, bolehlah mampir ke Patung Buddha Tidur. Videonya bisa ditonton di sini ya. Sekian kisah perjalanan sehari di Mojokerto. Mohon maaf jika ada salah kata. Gomawo matur tengkyu buat yang udah mampir dan baca.
0 komentar