Review Novel Burning Heat By: Akiyoshi Rikako
17:32Burning Heat
Tren operasi plastik yang digunakan sebagai alat untuk balas dendam demi menuntut keadilan.
- Judul: Burning Heat
- Penulis: Akiyoshi Rikako
- Terbit: Cetakan pertama, Maret 2021
- Penerbit: Penerbit Haru
- Jumlah halaman: 296 hlm ; 19 cm
- ISBN: 978-623-7351-65-8
Kawasaki Sakiko melakukan operasi plastik untuk mengubah wajahnya demi bisa menikah dengan pria yang membunuh suaminya. Tujuannya hanya satu, mencari kebenaran dan menuntut keadilan atas kematian suaminya.
"Eri-chan." Aku meletakkan tanganku di atas tangan Eri. "Boleh tidak, aku mengambil hidupmu? Beri aku kesempatan. Aku ingin membongkar kejahatan lelaki itu."
Jujur dulu ketika ditanya, "Siapa penulis favoritmu?", saya bingung harus menjawab apa. Karena saya tidak punya penulis favorit yang saya idolakan. Kalau ditanya siapa yang menginspirasi untuk terjun ke dunia menulis, jawabannya adalah Om Bim Bim SLANK. Karena emang Om Bim Bim SLANK yang mendorong saya untuk menjadi berani dan mulai berkarya. Tapi, sekarang rasanya saya sudah punya penulis favorit yaitu Akiyoshi Rikako sensei. Sensei pula yang membuat saya pindah haluan jadi pembaca novel terjemahan dari Jepang. Padahal sebelumnya saya menghindari, karena kesan yang tertanam di kepala saya adalah cerita dari Jepang itu selalu sadis. Akiyoshi Rikako sensei mengubah kesan itu. Walau novelnya berkisah tentang pembunuhan, entah kenapa saya merasa nyaman ketika membacanya. Dimulai dari rasa penasaran pada novel Girls In The Dark, akhirnya saya memiliki semua karya Akiyoshi Rikako sensei yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
Setelah Memory Of Glass terbit di tahun 2019, saya menunggu karya Sensei lagi. Ketar-ketir di tahun 2020, takut karya Sensei tetiba terbit di Indonesia, sedang lagi pandemi dan perekonomian lagi sulit, sedang buku Sensei sangat sayang kalau dilewatkan. Ketika Penerbit Haru mengumumkan karya terbaru Akiyoshi Rikako sensei akan terbit, getol nabung, dan alhamdulillah bisa terbeli. Setelah jatuh cinta pada Akiyoshi Rikako sensei, berat hati kalau melewatkan karyanya. Cinta memang mengerikan. Heuheuheu.
Terserah mau menyebut saya bacaan kurang banyak dan mainnya kurang jauh atau apa, tapi bagi saya, Akiyoshi Rikako sensei adalah Ratu Plot Twist. Setiap kali bukunya terbit, saya selalu bertanya-tanya, kali ini kejutannya apa ya? Pun demikian ketika novel Burning Heat diumumkan akan segera terbit di Indonesia. Kali ini apalagi yang akan disajikan?
Hampir sama dengan Memory Of Glass, dalam novel Burning Heat juga dikisahkan tentang kehidupan seorang wanita yang sudah menikah. Blurb novel Burning Heat sudah membuat penasaran. Kenapa menikah dengan pembunuh suaminya? Untuk menuntut keadilan? Bukannya terlalu berisiko? Lalu, kok bisa nikah ama pembunuh suaminya? Emangnya si pembunuh kagak curiga apa? Iki karepe piye tho, Sensei?
Lalu, di spoiler berikutnya disebutkan kalau tema yang diangkat kali ini adalah operasi plastik. Mbatin lagi, oh pantes bisa nikah ama pembunuh suaminya. Lawong operasi plastik. Wuih, keren juga ya! Operasi plastik yang lagi happening banget dijadikan tema untuk novel pembunuhan. Sensei emang dah! Kerennya kebangetan!
Ciri khas karya Akiyoshi Rikako sensei adalah tokoh utamanya perempuan. Kalau nggak salah ingat, cuman The Dead Returns yang tokoh utamanya cowok. Tapi, fokusnya tetep ke tokoh cewek yang yah suer bikin nyesek bacanya. Di novel Burning Heat tokoh utama juga cewek. Udah saya tulis di atas kan kalau kisahnya tentang wanita yang udah nikah.
Tokoh utama dalam novel Burning Heat bernama Kawasaki Sakiko. Wanita yang boleh dibilang biasa saja, tapi memiliki masa lalu yang penuh derita. Setelah yatim piatu karena bapaknya terbunuh dalam kasus tabrak lari, Sakiko diasuh bibinya kemudian memutuskan pindah ke Tokyo setelah dewasa. Di Tokyo, Sakiko bertemu Tadatoki saat sekolah SMA. Sama-sama jadi murid mencolok dan sama-sama yatim piatu, keduanya menjadi dekat hingga akhirnya menikah. Malangnya, Tadatoki meninggal dan awalnya diduga sebagai pembunuhan namun kemudian dinyatakan sebagai kasus bunuh diri.
Sakiko geram pada tersangka pembunuhan yang akhirnya dibebaskan dari tuduhan. Pelakunya seorang dokter bernama Kubokawachi Hideo. Sempat putus asa dan memutuskan untuk bunuh diri, Sakiko mendapat kesempatan kedua karena selamat dari usaha bunuh diri bersama. Sakiko memutuskan melakukan operasi plastik dan mengubah identitasnya menjadi Satou Eri.
Eri sudah tidak ada di dunia ini. Namun, surat izin mengemudi dan kartu asuransinya masih ada di dalam tenda. Sementara itu, aku masih hidup.
Bukankah aku bisa hidup kembali sebagai Eri...?
Aku menelan ludah, mengeluarkan dompet dari tas Eri dengan tangan gemetaran. Surat izin mengemudi, kartu asuransi, kartu poin, dan kartu anggota toko rental film. Seperangkat kehidupan Eri terkemas di sana.
Asal ada ini --
Asal ada ini, aku bisa menjadi Eri --
"Eri-chan." Aku meletakkan tanganku di atas tangan Eri. "Boleh tidak, aku mengambil hidupmu? Beri aku kesempatan. Aku ingin membongkar kejahatan lelaki itu."
Kan! Penuh kejutan Sensei itu. Gagal bunuh diri malah dapat ide buat balas dendam. Takdir memang unik. Hasilnya ndak mengkhianati usaha Sakiko. Akhirnya dia berhasil nikah ama Kubokawachi Hideo. Tapi, masa bener dokter yang baik ini bisa membunuh orang? Ah, kan banyak psikopat dengan tampang malaikat. Bisa jadi pelakunya emang Hideo. Sepanjang membaca novel, saya jadi nebak-nebak, apa bakalan gini ya? Hideo membunuh dengan motif ini? Bisa jadi, bisa jadi! Sensei sukses bikin diriku baca sambil main tebak-tebakan dalam kepala. Heuheuheu.
Dan, Queen Of Plot Twist ini lagi-lagi sukses memberikan kejutan yang bikin saya berkata, Wow! Jadi, kali ini gini? Bagsu! Bagsu! Tepuk tangan buat Sensei yang lagi-lagi membuat tebakan saya salah. Gini lho, mending ndak usah nebak-nebak kalau lagi baca karya Akiyoshi Rikako sensei. Mending baca aja dan ikuti alurnya.
Dibanding tokoh utama, saya lebih suka Akiko, adeknya Hideo. Penuh kejutan soalnya. Membuat berdecak kagum. Kalau tokoh pria, dua-duanya sama-sama bikin jatuh hati. Tadatoki yang kayak preman, tapi penyayang. Trus, Hideo yang seorang dokter dan penyayang pula. At the end, dua-duanya emang bikin jatuh hati. Lead male dan second lead male sama-sama bikin jatuh hati.
Nyaman banget bacanya karena ndak nemu typo. Trus, karena diceritakan dari sudut pandang Sakiko, jadi yang disajikan sesuai dengan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan Sakiko.
Oya, lupa! Tadi di awal nggak cerita. Seperti biasa saya dapat novel ini dengan mengikuti special offer dari Penerbit Haru. Karena merasa nggak akan menang kalau ikut tarung (?), saya langsung pesan di toko buku online langganan Toko TM Indo. Kalau yang sekian ratus pertama itu kali ini reward-nya kartu anggota Penerbit Haru kalau nggak salah. Kalau yang ikutan special offer dapat bonus post card ama masker, plus tanda tangan digital dari Akiyoshi Rikako sensei.
Sekian ulasan saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat dan selamat membaca.
Tempurung kura-kura, 06 April 2021.
- Kurayui -
2 komentar
Wihhh! Jadi ikut penasaran sama ceritanya! Bener, beliau selalu idedntik dengan plot twist-nya. Waktu baca yang Holy Mother, aku hampir marah-marah karena kejutanya yang ASDFGHJKL KOK??? Hahahaha. Sankyu buat resensinya, judulnya udah aku masukin ke wishlist untuk dibeli, huehehe. BTW, aku juga mau rekomendasiin rice bowl di https://cayainajayaa.blogspot.com/ atau di Instagramnya @cayainaja.id. Rice bowl-nya enak. Cobain, deh!
ReplyDeleteTerima kasih sudah mampir 🙂
DeleteYang terbaru malah lebih gila lagi plot twist-nya 🙈
Wah, bikin mupeng rice bowl-nya. Sayang jauh 😭