Jurnal Kurayui

Butuh Rujukan BPJS Dobel, Bisa Nggak Ya?

04:23

 Pengalaman Minta Dua Rujukan BPJS di Waktu yang Hampir Bersamaan


(Sumber foto: Pixabay)

Bulan Juni lalu, ketika ikutan CKG (Cek Kesehatan Gratis) di Puskesmas, aku diminta daftar ke Poli Umum untuk konsultasi ke dokter langsung terkait keluhan sakit kepala yang nggak ilang-ilang. Karena di hari yang sama Puskesmas cukup rame dan udah tanggal 28, udah akhir bulan, jadi nggak daftar di hari yang sama. Berasa nanggung banget minta rujukan di akhir bulan, padahal ya tetep bae masa berlakunya tiga bulan. Hehehe. Akhirnya pada tanggal 2 Juli 2025 kalau nggak salah ingat, balik lagi ke Puskesmas untuk konsultasi ke dokter.


Karena sekarang bisa daftar online via aplikasi Mobile JKN, jadi lebih mudah, nggak perlu ngantri. Bisa pilih dokter juga di faskes satu, tapi kalau di sini, walau udah milih dokter tetep ntar dilayaninya sama dokter yang udah duluan buka pelayanan di Poli Umum. Dan, karena bisa daftar online, jadi sering dapat nomor satu kalau ke Puskesmas. Enak dah nggak perlu izin buat nggak kerja, cukup izin dateng telat aja karena harus berobat dulu.

Jurnal Kurayui

Ulang Tahun Dapat Hadiah Dari Pemerintah

05:15

 Sharing Pengalaman Ikut CKG di Puskesmas


(Sumber gambar Pixabay)


Sehabis ikutan program gratis dari pemerintah ini, aku tuh udah niat mau bikin video dan tulisan berbagi pengalaman, tapiii karena kondisi masih labil dan (sok) sibuk jadi kelupaan. Baru keinget pas nonton video Kak Yannie Kim yang lagi ambil jatah medical check up gratis dari pemerintah Korea Selatan. Mumpung lagi inget, buru-buru dah bikin video dan tulisan. Hehehe. Makasih Kak Yannie, videonya bikin aku keinget dan semangat bikin konten.


Kalau nggak salah ingat, tahu program CKG ini dari Rania. Doi yang duluan ikutan lalu pas kami ngobrol via WhatsApp doi sharing. Tertarik dong, terlebih ini tuh berhubungan sama kesehatan. Semangat ntar pas bulan Juni ambil jatah CKG, kan lagi ultah ya. Hehehe. Apa sih CKG itu? Kok ambil jatahnya pas ulang tahun?

Review Bacaan

Review Buku Marketing Langit

04:56

 Marketing Langit



"Ingin menjadi seorang pengusaha yang sukses? Kata kuncinya adalah tidak ada kata; 'Gagal; yang ada hanyalah kata; Sukses dan Belajar."


• Judul: Marketing Langit

• Penulis: Kusnadi Ikhwani

• Tahun terbit: Cetakan New Edition Juli 2022

• Penerbit: Iltizam Books (Pustaka Iltizam Solo)

• Jumlah halaman: 220 hlm; 16,5 x 24 cm

• ISBN: 978-602-7522-16-9


Selama ini aku selalu percaya bahwa Tuhan akan mengirim buku yang aku butuhkan. Beberapa kali terbukti demikian. Ketika ada ide di kepala yang ingin ditulis, tiba-tiba Tuhan menggerakkan hati untuk membeli sebuah buku. Setelah dibaca, membuat terkejut sekaligus kagum karena isi buku hampir sama seperti konsep yang ada di kepala. Jadilah buku tersebut menjadi sumber inspirasi atau acuan untuk menuangkan ide yang ada di kepala. Pun demikian dengan kehadiran buku Marketing Langit.


Satu hari ada tawaran dari MCN Haru yang semua affiliator bisa bergabung untuk mendaftar. Satu buku anak-anak dan satu buku yang judulnya langsung membuat penasaran yaitu Marketing Langit. Marketing Langit? Pemasaran Langit? Kok unik ya. Tertarik, akhirnya ikutan daftar. Siapa tahu ada jodoh dan rezeki sama bukunya. Ndilalah kersane Gusti Allah beneran ada jodoh dan rezeki bisa mengadopsi Marketing Langit. Masyaallah. Alhamdulillah. Matur nuwun tim MCN Haru dan Pustaka Iltizam Solo (Iltizam Books) karena memberi kepercayaan untuk menerima buku Marketing Langit.

Jurnal Kurayui

Amazing Saturday, Tapi Bukan Variety show Korea Selatan

06:30

 Cerita Hari Sabtu, di Hari Kedua Bulan Agustus



Prinsip yang terlupakan hari ini adalah: Jangan lupa bawa uang tiap bepergian, terlebih kalau naik motor walau jarak dekat.


Hari ini mood nulis tiba-tiba meningkat setelah menjalani Sabtu pagi yang diberi kejutan sama Gusti Allah. Beneran dah, emang harus sering-sering keluar kena sinar matahari biar sehat. Seperti kata psikiaterku, "Minum vitamin D itu bagusnya pagi, trus kena sinar matahari. Dia bakalan maksimal kerjanya. Ibaratnya itu, tumbu oleh tutup. Jadi kerjanya makin maksimal." Hari ini beneran ngrasain efeknya. Amazing banget!


Barusan cek last post ternyata tanggal 29 Mei 2025. Ternyata hiatus nggak nulis di Blog dua bulan lebih. Tahun ini emang rada amazing dari bulan Januari. Pelan-pelan bakalan aku share di sini nanti. Sedikit cerita, bulan Januari tuh aku kena serangan panik pas olahraga jalan kaki sore. Pasca kejadian itu, kondisi mental nggak stabil lagi dan setelah nerapin berbagai cara yang dulu, sepuluh tahun yang lalu aku pakai, kondisi nggak kunjung membaik. Akhirnya per tanggal 25 Maret 2025 kah, seingatku iya tanggal itu, aku resmi jadi pasien Poli Psikiatri di Rumah Sakit Wajak Husada. Ntar insyaallah aku bagiin cerita detailnya. Hehehe.

Jurnal Kurayui

One Day To Trip Mojokerto #5 - Pendopo Agung Trowulan

04:55

 Pendopo Agung Trowulan



Setelah menyelesaikan perjalanan ke Petilasan Raden Wijaya sudah berniat pulang, tapi karena masih ada waktu serta lokasi yang cukup dekat, akhirnya lanjut menuju Pendopo Agung Trowulan. Jadi perjalanan se(tengah)hari di Mojokerto bisa berkunjung ke Makam Putri Cempo, Petilasan Raden Wijaya dan Pendopo Agung Trowulan.


Yang bikin takjub itu sepanjang perjalanan kayak masuk desa wisata, atau mungkin emang desa wisata ya, please CMIIW, karena bangunan rumah rata-rata pakek bata merah ala-ala candi peninggalan Kerajaan Majapahit gitu. Pas nyampek lokasi, udah sore tapi belum jam tutup jadi pengunjung masih boleh masuk.

Jurnal Kurayui

One Day To Trip Mojokerto #4 - Petilasan Raden Wijaya

04:07

 Petilasan Raden Wijaya



Masih tentang one day trip di Mojokerto. Selesai ziarah ke Makam Putri Cempo, lanjut mencari tempat selanjutnya yang ingin dikunjungi yaitu Makam Raden Wijaya. Sempet menepi di pinggir Kolam Segaran karena informasi di Google Maps membingungkan. Yang dicari Makam Raden Wijaya, yang keluar Petilasan Raden Wijaya. Akhirnya bismillah, coba saja ikuti arahan Google Maps.


Awalnya santai aja, tapiii pas tetiba masuk jalan di tengah sawah yang cuman muat satu mobil, jadi parno lagi. Keinget pas di Pasuruan, dikasih lewat jalan tengah sawah, bikin heboh kampung orang dan berujung mobil lecet. Setelah belok ke kanan, alhamdulillah ketemu jalan raya utama dan langsung nyampek lokasi. Entah kenapa kok dilewatin jalan tikus sama Google Maps padahal ada jalan yang lebar dan beraspal halus.


Yang bikin takjub tuh, kan jalannya masuk di area hunian warga, sama kayak jalan menuju lokasi Patung Buddha Tidur, rumah warga banyak yang bergaya kuno dengan bata merah kayak di Candi Tikus dan Candi Bajang Ratu. Jadi berasa kayak masuk ke perkampungan kuno di era Majapahit. Nggak semuanya, tapi didominasi kayak gitu. Asli seru banget!

Jurnal Kurayui

One Day To Trip Mojokerto #3 - Makam Putri Cempo Trowulan

05:09

 Makam Putri Cempo Trowulan



Lebaran tahun ini setelah bersilaturahmi ke Pasuruan bisa kembali sowan ke Makam Ratu Ayu di Bangil. Dari Makam Ratu Ayu, masih ada cukup banyak waktu dan karena pada perjalanan sebelumnya anak-anak belum puas menjelajah Mojokerto, akhirnya memutuskan untuk lanjut ke Mojokerto. Melanjutkan mengunjungi daftar tempat yang sudah dibuat. Kebetulan Nduk Ra menyukai hal yang berbau sejarah, jadi dalam perjalanan sebelumnya doi merasa puas dan senang bisa mengunjungi Museum Majapahit dan Buddha Tidur Mojokerto. Jadi semakin antusias ketika akhirnya kami memutuskan untuk lanjut ke Mojokerto.


Tujuan pertama sebenarnya adalah Makam Raden Wijaya, tapi entah kenapa sama Google Maps malah diarahkan ke situs Makam Putri Cempo. Dan yang bikin kami... terkejut, terkesima, ternyata lokasinya itu nggak jauh dari Museum Majapahit bahkan kami lewati. Bedanya kalau ke museum jalan terus, kalau ke Makam Putri Cempo belok kiri. Andai waktu itu tahu dan nggak pas tengah hari panasnya cetar aduhai, jalan kaki kayaknya seru. Karena melewati area Kolam Segaran. Bayangin jalan sore di sana pasti seru. Jadi pengen berwisata dan nginep di Mojokerto. Heuheuheu.

Total Pageviews