Review Korean Movie The Closet (2020)
07:10
The Closet (2020)
Kisah tentang anak-anak yang mati membawa dendam dan berubah menjadi iblis mengerikan.
• Judul:
- Global: The Closet
- Korea: Keulrojet
- Hangul: 클로젯
• Tanggal rilis: 5 Februari 2020
• Distributor: CJ Entertainment
• Bahasa: Korea
• Negara: Korea Selatan
• Pemeran:
- Ha Jung Woo: Sang Won
- Kim Nam Gil: Kyung Hoon
- Heo Yool: Yi Na
- Kim Shi A: Myung Jin
- Shin Hyun Bin: Seung Hee
- Kim Soo Jin: Ibu Myung Jin
- Park Sung Woong: Ayah Myung Jin
- Kwak Ja Hyoung: Bang Song Guk
- Park Ji A: Mudang (dukun)
Sang Won (Ha Jung Woo) mengalami gangguan kecemasan pasca kecelakaan yang menewaskan istrinya. Ia tinggal bersama putri semata wayangnya Yi Na (Heo Yool). Namun hubungan keduanya tak baik. Untuk memperbaiki hubungan keduanya, Sang Won memutuskan pindah rumah. Tiba-tiba Yi Na menghilang usai mendengar suara ketukan dari dalam lemari di kamarnya. Dalam usaha mencari Yi Na, tiba-tiba muncul seseorang bernama Kyung Hoon (Kim Nam Gil) yang menawarkan bantuan.
Ketika tidak sengaja melihat berita tentang film ini yang lewat di beranda, saya udah dibuat penasaran. Bakalan kayak gimana ceritanya. Terlebih pemeran dalam film ini adalah Ha Jung Woo dan Kim Nam Gil. Makin dibuat penasaran, pengin nonton. Akhirnya bisa nonton juga.
Film ini berkisah tentang Sang Won (Ha Jung Woo) yang harus hidup bersama putri semata wayangnya pasca kecelakaan yang merenggut nyawa istrinya. Setelah peristiwa nahas itu, Sung Won harus berjuang melawan gangguan kecemasan yang ia derita. Hubungannya dengan sang putri pun menjadi tak baik. Sang Won memutuskan untuk pindah demi kebaikan dirinya dan sang putri.
Yi Na (Heo Yool) menjadi pendiam sejak kepergian sang ibu. Setiap kali Sang Won berusaha mengajaknya ngobrol, Yi Na hanya diam. Pun demikian ketika dalam perjalanan menuju rumah baru mereka.
Di tengah perjalanan menuju rumah baru, Sang Won menghentikan mobil karena ia menemukan anak rusa yang mati tergeletak di tengah jalan dan menjadi santapan burung gagak. Saat Sang Won turun untuk memeriksa bangkai rusa itu, Yi Na turut keluar dari mobil dan masuk ke dalam hutan. Sang Won berusaha mencari Yu Na di hutan yang akhirnya menemukan gadis itu di pinggir hutan tepat di dekat rumah baru mereka.
Rumah baru yang dibeli Sang Won sangat besar, indah, dan mewah. Namun, lokasinya jauh dari kota dan berada di tengah hutan. Walau sudah pindah ke rumah baru, tak ada yang berubah dari Yi Na. Dia tetap diam, tidak pernah sama sekali merespon obrolan sang ayah.
Suatu hari saat makan malam, Yi Na terlihat tak antusias. Sang Won hanya menatapnya, lalu mendapat telepon urusan pekerjaan. Yi Na yang kesal meninggalkan ruang makan dan pergi ke kamarnya. Ia menonton video ulang tahunnya bersama sang ibu, lalu menangis. Saat Yi Na menangis, ia mendengar suara ketukan. Yi Na menoleh ke pintu, tapi tak ada siapa pun di sana. Lalu terdengar ketukan lagi yang ternyata berasal dari lemari pakaian. Yi Na mendekati lemari pakaian, lalu melihat sesosok gadis mengerikan di belakangnya. Yi Na menjerit.
Sang Won yang mendengar jeritan Yi Na langsung berlari ke kamar Yi Na. Saat membuka pintu, Yi Na menyambutnya dengan senyum ramah. Bahkan suara Yi Na sangat renyah. Sang Won merasa aneh pada perubahan Yi Na yang secara tiba-tiba. Terlebih ia melihat Yi Na menggendong boneka lusuh. Yi Na mengatakan menyukai rumah itu dan ia mendapat teman baru. Sang Won meminta Yi Na menyingkirkan boneka lusuh itu, tapi Yi Na menolak. Akhirnya Sang Won pun mengalah.
Yi Na berubah sejak peristiwa malam itu. Sang Won yang harus pergi meninggalkan Yi Na untuk urusan pekerjaan mencoba mengutarakan keputusannya pada Yi Na. Ia telah menyewa pengasuh untuk Yi Na. Yi Na bersikeras menentang keputusan Sang Won. Namun, Sang Won tidak bisa menerima protes itu dan tetap mendatangkan pengasuh. Ketika pengasuh pergi meninggalkan rumah, Yi Na pun turut menghilang.
Sebulan berlalu, polisi belum menemukan Yi Na. Bahkan karena ulah sebuah program televisi, publik menilai bahwa Sang Won adalah pria gila yang sengaja membunuh Yi Na. Dalam kekacauan itu tiba-tiba muncul seorang pria bernama Kyung Hoon (Kim Nam Gil) yang mengaku sebagai petugas pemeliharaan jaringan internet. Namun, Kyung Hoon tiba-tiba naik ke kamar Yi Na dengan membawa sebuah alat deteksi aneh.
Setelah nonton film ini, karakter Kyung Hoon mengingatkan saya pada sosok Ki Prana Lewu. Yap! Kyung Hoon ini paranormal yang mewarisi kemampuan spiritual dari ibunya yang seorang mudang (dukun). Dalam menjalankan misinya memburu hantu, Kyung Hoon tidak hanya menggunakan insting alaminya sebagai paranormal. Ia juga menggunakan alat-alat modern pendeteksi hantu. Ki Prana juga pernah menggunakan alat pendeteksi hantu dalam salah satu kontennya. Hehehe.
Soal serem, nggak sama sekali. Biasa aja menurut saya. Jump scare-nya juga ndak serem. Mungkin karena udah biasa dikerjain Ki Prana di videonya. Kekeke. Ki Prana lagi dibawa-bawa. Sadis pun nggak. Emang sih di awal disuguhi sajian mudang yang tiba-tiba menggorok lehernya sendiri di tengah ritual. Tapi tidak terlalu sadis. Buktinya saya masih berani nonton. Hehehe.
Jalan ceritanya nggak berbelit-belit. Simpel malahan menurut saya. Teka-teki tetep ada tapi yang terlalu membingungkan. Yang saya suka adalah film ini menampilkan bagaimana ritual pengusiran hantu ala dukun Korea. Walau zaman udah modern, ketika ritual Kyung Hoon tetap menggunakan metode tradisional.
Ucapan Kyung Hoon tentang hantu yang menculik Yi Na yang nyantol di ingatan saya adalah kalau bisa ya negosiasi, kalau nggak ya hancurkan. Ini kayak Tunjung aja. Hehehe. Kalau masih bisa negosiasi ya dinego, tapi kalau nggak ya udah hancurkan saja.
Selain Ha Jung Woo dan Kim Nam Gil, ada Park Sung Woong juga dalam film ini. Aktor-aktor kawakan ngumpul. Oya, bagian lucunya lagi waktu Kyung Hoon bawa-bawa Along With The Gods dalam dialognya. Itu kan filmnya Ha Jung Woo. Trus bawa BTs dan Black Pink juga. Paranormal funky beneran dah si Kyung Hoon. Konyol juga.
Di film ini ada dedek Kim Shi A juga. Doi meranin Myung Jin si... tonton ndiri aja siapa itu Myung Jin. Hehehe. Akting dedek Shi A emang apik. Salut!
Film ini memberi kita gambaran bahwa tak semua ayah bisa berperan juga sebagai ibu. Dan tentang ayah yang seringnya tidak tahu bagaimana untuk mengungkapkan rasa sayang mereka hingga membuat anak-anak jadi salah paham. Pun tentang seorang anak yang tak hanya cukup dengan perhatian ibu saja. Anak pun pasti mengharap berbagi waktu dan perhatian dari sang ayah. Juga tentang kasih ibu yang tak terganti sepanjang masa. Bahkan ketika maut memisahkan.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat dan selamat menonton.
Photo by: Hancinema.
Tempurung kura-kura, 18 Juli 2020.
- Kurayui -
0 komentar