Review Film Korea Night in Paradise (2021)
17:35Night in Paradise
Romeo & Juliet dengan latar cerita dunia mafia.
• Judul:
- Global: Night in Paradise
- Romanisasi: Nakwonui Bam
- Hangul: 낙원의 밤
• Sutradara: Park Hoon Jung
• Tayang perdana: 3 September 2020 dalam Venice Film Festival
• Tanggal rilis: 9 April 2021
• Durasi: 131 menit
• Distributor: Netflix
• Bahasa: Korea
• Negara: Korea Selatan
• Pemeran:
- Um Tae Goo: Park Tae Gu
- Jeon Yeo Bin: Jae Yeon
- Cha Seung Won: Ma Sang Gil
- Park Ho San: Yang Do Soo
Tae Gu (Um Tae Goo) tergabung dalam sebuah geng mafia. Ia memiliki kakak perempuan dan seorang keponakan cantik. Suatu hari, kakak perempuan dan keponakannya tewas dalam sebuah kecelakaan. Tae Gu membalas dendam kemudian sejenak melarikan diri ke Pulau Jeju. Dalam pelariannya, Tae Gu bertemu dengan Jae Yeon (Jeon Yeo Bin) yang memberinya suaka dalam pelarian. Tae Gu mengetahui Jae Yeon tidak memiliki waktu lama untuk hidup. Dalam waktu singkat pertemuan mereka, Tae Gu dan Jae Yeon menjadi dekat dan bersimpati satu sama lain.
Tertarik sama film ini karena ada Mbak Hong Cha Young dalam daftar pemeran. Kekeke. Maksudnya Jeon Yeo Bin. Karena waktu itu masih nonton Vincenzo, jadi masukin film ini dalam daftar tonton. Terlebih review-nya itu, jadi makin penasaran ini film ceritanya kayak mana sih! Kok katanya karakter utamanya mati? Yuk, berbagi kesan usai nonton Night in Paradise.
Dari awal udah diberi sajian adegan sadis ketika Tae Gu (Um Tae Goo) diberi perintah untuk menjemput anak buah dari gengnya yang terluka. Dari sosok preman yang sangar, karakter Tae Gu berubah 360° ketika ia menjemput kakaknya di rumah sakit dan bertemu dengan keponakannya yang cantik. Kakak dan keponakan Tae Gu tahu jika Tae Gu bergelut dalam dunia mafia. Demi kakaknya yang sakit dan keponakan kecilnya yang cantik, Tae Gu berniat meninggalkan dunia mafia. Di hari sang kakak keluar dari perawatan di rumah sakit, mobil yang membawanya pulang mengalami kecelakaan. Kakak dan keponakan Tae Gu meninggal dalam kecelakaan nahas itu.
Tae Gu yakin jika pelakunya adalah Geng Bukseong yang juga menginginkan dirinya yang berada di bawah pimpinan Geng Yang Do Soo (Park Ho San). Atas izin Yang Do Soo, Tae Gu menemui pimpinan Geng Bukseong dan kemudian membunuhnya. Usai menjalankan rencananya, Tae Gu dikirim ke Pulau Jeju untuk bersembunyi selama seminggu. Menuruti perintah Yang Do Soo, Tae Gu terbang ke Pulau Jeju dan kemudian akan kabur ke Rusia.
Setibanya di Pulau Jeju, Tae Gu dihampiri seorang gadis bernama Jae Yeon (Jeon Yeo Bin) yang mengaku sebagai orang yang ditugaskan menjemputnya. Jae Yeon membawa Tae Gu ke kediaman pamannya yang berada di tengah perkebunan dan sangat jauh dari pusat keramaian. Di rumah pria bernama Kato itu lah Tae Gu bersembunyi sementara hingga menunggu kabar dari bosnya, Yang Do Soo.
Suatu pagi, Tae Gu yang baru membuka mata mendengar suara tembakan. Ia segera keluar dan menemukan Jae Yeon sedang berlatih menembak. Bagaimana Jae Yeon bisa mendapat pistol? Pamannya, Kato, adalah penjual senjata pada geng dan mafia. Tae Gu mengamati Jae Yeon dalam diam. Namun, tiba-tiba Jae Yeon hendak menembakkan pistol ke kepalanya sendiri. Tae Gu panik melihat hal itu. Ia pun lari untuk mencegah Jae Yeon. Ternyata pistol Jae Yeon kosong. Dari momen itu lah interaksi Tae Gu dan Jae Yeon menjadi semakin sering. Terlebih saat Jae Yeon tiba-tiba pingsan di dalam mobil dan Kato meminta Tae Gu menyetir dengan cepat ke rumah sakit. Tae Gu akhirnya tahu jika Jae Yeon mengidap penyakit yang mengancam nyawanya.
Karena sudah membaca sinopsis dan review-nya di AsianWiki, ketika nonton dan terus berjalan udah bisa menebak ceritanya bakalan kayak gimana. Alurnya pun agak lambat, menurut saya sih. Tapi entah kenapa saya nggak merasa bosan dan masih betah nonton. Setelah mulai nonton, baru nyadar kalau film ini bertabur bintang, aktor yang bagi pecinta drama dan film Korea pasti nggak asing lagi. Dimulai dari Park Ho San, lalu ada Cha Seung Won yang memerankan Ma Sang Gil yang super duper keji. Lalu, ada Lee Moon Sik Ajushi juga, walau nongolnya cuman bentaran doang. Aktor-aktor pendukungnya juga aktor yang sering membintangi drama dan film Korea.
Nonton film ini setelah nonton Vincenzo, jadi mbatin, Mbak Yeo Bin ini proyeknya napa tentang mafia mulu sih! Kekeke. Vincenzo urusan ama mafia dari Italia, nah di film ini pun masih seputar dunia mafia. Karakter yang dibawakan pun sama-sama kuat. Kalau di Vincenzo, Hong Cha Young pemberani dengan gaya yang agak lebay. Di film ini, karakter Jae Yeon pun sama, tapi kesannya lebih dark. Bocah tengil yang nggak ada sopan santunnya, tapi punya kisah tragis di balik itu semua. Nggak tahu Jae Yeon ini sakit apa, tapi dibilangnya umurnya udah kagak lama lagi. Suka sama sikap Jae Yeon yang dingin, trus kalau ngomong blak-blakan.
Untuk karakter Park Tae Gu, entah kenapa saya suka kalau dia ngomong. Suaranya itu serak dan entah bikin suka aja. Hehehe. Saya agak asing sama Um Tae Goo, tapi setelah cek AsianWiki, ternyata dia jadi pemeran di film The Great Battle. Yang jadi cowoknya karakter cewek yang diperanin Seol Hyun kalau nggak salah.
Film ini menyajikan banyak adegan keji dan berdarah-darah nyaris tanpa sensor. Terlebih adegan bunuh-bunuhan menggunakan belati. Setelah di awal kayak alurnya lambat, menjelang akhir digebrak dengan adegan aksi mulai dari Bandara Jeju. Setelah itu siapkan mental untuk melihat adegan baku hantam dan tusuk-menusuk yang hampir tanpa sensor. Sampai mikir, apa emang sekejam ini cara mafia? Ngebunuh manusia dah kayak nyembelih ayam aja.
Romansa antara Tae Gu dan Jae Yeon yang manis walau tanpa adegan romantis. Kayak saling nggak suka, tapi saling bersimpati. Aksi Jae Yeon menjelang ending bikin takjub. Walau udah bisa nebak bakalan gitu tindakan yang dia ambil, tetep dibuat takjub ama pembawaannya yang santai, lalu sejenak kayak ketakutan, lalu berubah jadi semacam serigala kelaparan yang memburu mangsa. Keren! Dan saya senang sekali menonton pilihan Jae Yeon. Karena hukum udah pasti nggak bisa menghukum mafia-mafia itu. Dan pada akhirnya emang seperti Romeo and Juliet.
Berlatar di Pulau Jeju, tentu saja mata penonton dimanjakan dengan keindahan alam Pulau Jeju. Walau ada kesan dark, tapi pemandangan Pulau Jeju tetep apik! Adegan Tae Gu boncengin Jae Yeon jadi bikin keinget sama adegan di Love Alarm waktu Sun Oh boncengin Jo Jo lalu kecelakaan. Eh, ini jadi adegan romantis antara Tae Gu dan Jae Yeon dong ya. Romantis tapi bikin hati teriris. Heuheuheu.
Plot twist-nya nggak bikin kaget. Mungkin karena udah baca review itu kali ya. Jadi udah bisa nebak, sebenernya siapa yang jahat dan manfaatin Tae Gu. Walau di review kagak disebutin namanya. Tapi, dari awal karakter itu muncul udah bisa nebak, ini nih biang keroknya. Tumbenan dah tebakan bener. Kekeke.
Film ini bagus. Walau di awal kayak lambat dan membosankan, perasaan penonton diaduk-aduk menjelang ending. Pecinta happy ending dilarang keras menonton film ini! Nggak fokus ke romansa, tapi membuat kita memahami betapa berharganya memiliki seseorang dalam kehidupan kita.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.
Sumber poster dan foto: Hancinema
Tempurung kura-kura, 30 Mei 2021.
- Kurayui -
0 komentar