Jadi, Tanaman Ini Bukan Clover? Tapi, Wood Sorrel?

07:46

 Manfaat Semanggi Dalam Kehidupan



Tanaman mungil ini banyak tumbuh di markas utama dan markas kedua Sarang Clover. Kami menyebutnya daun clover di markas Sarang Clover. Beberapa waktu lalu, saat main ke markas kedua, iseng membuat video dan foto tanaman yang daunnya berbentuk unik ini. Lalu melakukan pencarian nama menggunakan Google Lens. Hasilnya mengejutkan, dari beberapa foto, hasil yang direkomendasikan berbeda. Clover juga termasuk dalam rekomendasi, tapi hasil lebih fokus ke wood sorrel, bukan clover. Jadi bingung, emang beda ya?

Kalau di Indonesia, secara umum tanaman ini disebut semanggi. Menurut orang tua saya pun di sini disebut semanggi. Kalau di tempat shi-gUi, apa namanya?

Menjelajahi hasil pencarian Google dan membaca beberapa sumber semakin membuat kepala saya mumet! Aslinya, jati diri tanaman ini siapa? Clover kah? Atau Wood Sorrel? Atau Daun Asam Kecil? Yang pasti, tanaman ini termasuk gulma.

Kalau Daun Asam Kecil, di depan markas juga ada dan di sini dikenal dengan nama Timun-timunan. Daunnya juga berbentuk mirip clover, hanya saja ukurannya sangat kecil. Gulma yang tumbuh sepanjang tahun, tidak mengenal musim. Bunganya berwarna kuning dan cantik. Buahnya lonjong dan tegak ke atas. Buah yang sudah masak, apabila disentuh akan menyemburkan biji ke segala arah. Seperti namanya, daun gulma ini memang memiliki rasa asam.



Daun Asam Kecil termasuk gulma yang dapat dimanfaatkan sebagai obat alami. Bahkan seluruh bagian dari tanaman ini bisa dimanfaatkan sebagai obat. Air rebusannya bisa dipakai sebagai obat kumur dan bisa menjadi obat batuk. Jika ditumbuk, bisa digunakan sebagai obat demam. Selain itu bisa digunakan sebagai obat luka, luka bakar, mengobati gigitan serangga. Obat untuk gatal-gatal di kulit seperti biang keringat, bisul, eksem, dan kutil. Bahkan bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah ketombe.



Lalu, tanaman ini sejatinya apa? Apakah wood sorrel dan clover itu beda?


Wood Sorrel lebih dekat dengan Daun Asam Kecil. Keduanya sama-sama masuk dalam genus Oxalis dan famili Oxalidaceae. Mohon koreksinya kalau salah ya! Asal nama Oxalis adalah oxys, berasal dari Bahasa Yunani yang memiliki arti asam. Kurang lebih sama seperti Daun Asam Kecil, kemungkinan rasa daunnya pun asam. Jadi, mereka ini satu keluarga gitu ya.

Giliran baca tentang semanggi dan clover, bingung lagi. Beberapa sumber yang saya baca sepertinya kedua tanaman ini beda. Mari membahas tentang semanggi terlebih dahulu.

Semanggi masuk dalam keluarga Marsileaceae dan genus Marsilea. Ini jenisnya juga buanyak banget sampai bikin mumet. Tapi yang terkenal di Indonesia adalah spesies Marsilea crenata.


Semanggi termasuk gulma yang bisa dikonsumsi. Di Indonesia, daun semanggi biasa dikonsumsi sebagai sayuran. Bahkan di Surabaya ada kuliner terkenal bernama pecel semanggi.

Cerita yang unik, khas semanggi adalah lambang keberuntungan. Dipercaya jika bisa menemukan semanggi berdaun empat dan menyimpannya, maka nasib baik dan keberuntungan akan selalu mengikuti. Nah, dari cerita unik ini salah satu sumber menyebutkan bahwa semanggi yang disebut sebagai simbol keberuntungan bukan Marsilea crenata, melainkan Trifolium repens.

Trifolium repens dikenal dengan nama semanggi putih. Masuk dalam keluarga Fabaceae dan genus Trifolium. Dari sini jelas ya, jika daun asam kecil dan semanggi itu beda. Persamaan mereka adalah sama-sama gulma. Memang daunnya mirip, tapi aslinya mereka beda, bukan satu keluarga.

Lalu, gulma yang tumbuh di halaman markas Sarang Clover ini apa? Menurut saya, semanggi. Walau disebut habitat semanggi adalah tanah yang memiliki banyak kandungan air atau tergenang air, tapi ia juga bisa tumbuh di tanah biasa. Asal tetap mendapat sinar matahari dan rindang, semanggi bisa tumbuh dengan subur. Nah, habitat inilah yang membuat saya menyimpulkan bahwa tanaman ini adalah semanggi. Di sekitar markas, tanaman ini tumbuh di bawah tanaman lain yang lebih tinggi, dengan kondisi tanah yang lembap dan sinar matahari yang cukup menyinari.


Melanjutkan membaca tentang daun semanggi, ternyata kepercayaan tentang semanggi berdaun empat pembawa keberuntungan berasal dari Irlandia. Menurut kepercayaan, masing-masing bagian dari empat daun memiliki makna tersendiri.

Daun pertama sebagai simbol cinta. Cinta pada diri sendiri, keluarga, sahabat, teman, sesama manusia, dan pasangan.

Makna daun kedua adalah kekayaan. Sang Pencipta memberikan kelimpahan kekayaan yang merupakan buah dari kerja keras, memperjuangkan impian dalam hidup.

Yang ketiga, daun semanggi dimaknai sebagai kesehatan. Berkah kesehatan tidak hanya secara fisik, tapi juga mental.

Daun keempat dimaknai sebagai kemenangan. Setiap orang yang berjuang dengan kerasa dan sungguh-sungguh akan menjadi pemenang dalam hidupnya.

Jika menemukan daun clover berjumlah empat, dipercaya akan beruntung karena semua filosofi kebaikan dalam hidup ada di keempat daunnya. Keren ya!

Di Indonesia ada Jembatan Semanggi. Lokasinya di Jakarta Selatan, pada persimpangan Jalan Sudirman dan Jalan Gatot Subroto. Dalam buku Asal-usul Tempat-tempat di Djakarta Tempo Doeloe karya Zaenuddin HM, lokasi berdirinya jembatan dahulu merupakan daerah rawa-rawa dan banyak semanggi yang tumbuh di sana.

Nama Jembatan Semanggi diusulkan oleh Presiden Soekarno. Masih dalam buku yang sama, dijelaskan bahwa daun semanggi sebagai simbol persatuan bangsa Indonesia. Persatuan yang membuat Indonesia semakin kuat. Seperti Jembatan Semanggi yang menghubungkan, menyatukan beberapa wilayah di ibu kota.

Iseng mencari tahu tentang tanaman gulma yang tumbuh di markas Sarang Clover ternyata menghasilkan tulisan sepanjang ini ya. Senang rasanya karena jadi menambah pengetahuan baru. Semoga bermanfaat.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews