Review Film Nimona (2023)

06:54

 Nimona


Kembali ke tempat asalmu di kegelapan!


• Judul: Nimona

• Sutradara:

  - Nick Bruno

  - Troy Quane

• Skenario:

  - Robert L. Baird

  - Lloyd Taylor

• Cerita:

  - Robert L. Baird

  - Lloyd Taylor

  - Pamela Ribon

  - Marc Haimes

  - Nick Bruno

  - Troy Quane

  - Keith Bunin

• Produser:

  - Karen Ryan

  - Julie Zackary

  - Roy Lee

• Perusahaan produksi: Annapurna Pictures

• Distributor: Netflix

• Tanggal rilis:

  - Annecy: 14 Juni 2023

  - Amerika Serikat: 23 Juni  2023

  - Netflix: 30 Juni 2023

• Durasi: 99 menit

• Negara: Amerika Serikat

• Bahasa: Bahasa Inggris

• Catatan: Berdasarkan novel grafis berjudul Nimona karya ND Stevenson (Noelle Stevenson) yang terbit pada tahun 2015

• Pemeran:

  - Nimona: Chloë Grace Moretz

  - Ballister Boldheart: Riz Ahmed

  - Ambrosius Goldenloin: Eugene Lee Yang

  - Direktur: Frances Conroy

  - Sir Thoddeus Sureblade: Beck Bennett


Ballister Boldheart adalah rakyat jelata pertama yang akan dinobatkan sebagai ksatria kerjaaan oleh Ratu Valerin. Ratu Valerin mengubah tradisi dengan motto "siapa pun bisa menjadi pahlawan" dan Ballister adalah ksatria pertama pilihannya. Di hari penobatan, Ratu Valerin terbunuh karena tembakan laser yang muncul dari pedang Ballister. Ambrosius Goldenloin spontan mengacungkan pedang dan menebas tangan kanan Ballister. Ballister melarikan diri dan menjadi buronan. Di persembunyiaannya, Ballister menyusun rencana untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Satu malam, tiba-tiba pintu tempat persembunyiaannya diketuk. Gadis kecil bernama Nimona muncul dan memanggil Ballister sebagai bosnya. Nimona berjanji akan membantu Ballister dengan menggunakan kemampuannya sebagai pengubah bentuk.


Pada ulasan novel grafis Nimona, saya sempat menyebut tentang animasi Nimona yang digarap Netflix. Sempat ragu, nonton nggak ya. Kalau nonton khawatir isinya beda banget ama novelnya. Nggak nonton, tapi penasaran. Ya udah nonton aja daripada penasaran, ya kan!

Kaget banget waktu cari informasinya, dikata ini film animasi mengandung unsur LGBT. Meragu lagi, nonton nggak ya. Masa iya sih LGBT?? Di sisi mananya? Masa iya Ballister ama Ambrosius?? Kan nggak lucu! Yo wes lah! Nonton.


Seperti yang saya khawatirkan, filmnya agak beda ama novelnya walau intinya kurang lebih sama. That's why Kelinci selalu bilang, Pilih salah satu aja Eonni! Nonton filmnya atau baca bukunya. Daripada kecewa. Hmmmm... dibilang kecewa, ya nggak juga, nggak salah. Bukan kecewa sih, tapi lebih ke kok nggak dibuat sesuai novelnya aja ya, kan lebih dapat itu. Hehehe.

Elemen cerita adalah Nimona, Ballister, Ambrosius, dan Institusi Penegak Hukum dan Kekesatriaan. Yap! Keempatnya ada. Perbedaannya di mana? Pertama, nama karakter utama Ballister Blackheart jadi Ballister Boldheart. Nggak terlalu penting sih ini! Trus kalau di cerita kan pemimpin kerajaan raja, di sini ratu. Walau keduanya sama-sama terbunuh. Nah jadi bingung sendiri nih mau membandingkan bedanya di bagian apa aja. Wkwkwk. Dasar, Kura!


Ballister di film hampir sama ama Ballister di cerita, latar belakangnya maksudnya yaitu anak kalangan biasa yang dibawa untuk dilatih jadi ksatria pelindung kerajaan. Sama-sama pekerja keras sampai akhirnya bisa menjadi kstaria pilihan dan kemudian sama-sama kehilangan tangan kanan yang disebabkan rekannya sendiri Ambrosius Goldenloin.


Visualisasi karakter, menurut saya udah mendekati tokoh dalam novelnya. Bedanya di sini Ambrosius Goldenloin digambarkan berambut pendek. Di novel rambut dia panjang. Trus kalau di novel kan Ambrosius Goldenloin tuh kayak 'lembek' banget orangnya, di film ini nggak. Bahkan terkesan lebih manly, justru Ballister yang galauan.


Kalau karakter Nimona sesuai harapan. Terlebih ia digambarkan punya taring. Tambah keren! Tambah seksi. Suka banget ama karakter animasi bertaring kayak Inuyasha gitu. Kekeke. Kemampuannya sama seperti di novel yaitu pengubah bentuk dan ya sikapnya slonong, emosian, nggak sabaran. Ternyata pas Nimona divisualisasikan, pas manggil, "Hi, Boss!" tuh enak banget didengernya.


Kalau di novel kan Ballister itu penjahat legend yang terus berusaha membuktikan bahwa ada yang tidak beres di Institusi Penegak Hukum dan Kekesatriaan, di film ini dia jadi penjahat pemula. Tapi sama-sama kalau nyusun rencana masih pakek aturan nggak boleh nyakitin orang dan lain sebagainya kayak di novel.


Kalau di novel, Direktur Institusi Penegak Hukum dan Kekesatriaan cowok kan ya? Atau cewek?? Di film ini cewek. Asli ngeselin banget dan langsung nebak bahwa dia lah villain sebenarnya.


Lupa tadi di film negerinya disebut apa, tapi keinget soal Gloreth yaitu ksatria yang melawan monster dan melindungi kerajaan beserta rakyatnya. Ini yang bikin saya bingung. Bukannya di novel Gloreth ini monster rawa yang berwujud ular ya? Tapi di sini justru jadi ksatria legendaris pelindung desa. Hmmmm....



Di novelnya, kesan yang saya tangkap Ballister dan Ambrosius adalah teman dekat. Karena sama-sama diambil dan dididik jadi ksatria, mereka jadi dekat. Setelah nonton film ini dan melihat bagian belakang novel, jadi merasa mereka bukan sekadar teman. Seperti yang sering saya ungkap ya, saya kurang nyaman sama hubungan boy x boy atau girl x girl macem gini. Padahal lebih baik mereka ini digambarkan sebagai sohib karib alih-alih sepasang kekasih. Paling kecewa sih ini.


Yang menjadi daya tarik sampai bikin saya nangis di film ini ya Nimona. Chemistry Nimona dan Ballister di novel dan di film sama-sama bagusnya. Nimona dan segala kisahnya, terutama menjelang akhir bikin saya bener-bener nggak bisa nahan air mata. Ending nya si gadis kecil pengubah bentuk ini sama antara novel dan film. Nonton versi film tragis dan nyesek banget. Hal yang nggak saya sesali dari nonton film ini ya karakter Nimona itu sendiri.


Silahkan aja yang mau nonton. Tapi jangan ajak anak kecil walau ini film animasi ya! Karena, ya, unsur LGBT itu beneran ada dan jujur bikin saya kecewa. Sekian ulasan dari saya. Terima kasih. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.

Sumber informasi: Wikipedia

Sumber poster: IMP Awards


Tempurung kura-kura, 23 Juli 2023.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews