Review Novel Grafis Nimona Karya Noelle Stevenson

05:56

 Nimona - Noelle Stevenson



Untuk semua gadis monster


• Judul: Nimona
• Penulis: Noelle Stevenson
• Penerbit: Penerbit Spring
• Tahun terbit: Cetakan pertama, Juni 2017
• Jumlah halaman: 272 hlm; 21 cm

Lord Ballister Blackheart adalah penjahat terkenal. Ia memiliki asisten bernama Nimona yang memiliki kemampuan pengubah bentuk. Nimona mendukung sepenuhnya tindakan Lord Blackheart untuk menjatuhkan Sir Ambrosius Goldenloin dan Institusi Penegak Hukum dan Kekesatriaan. Lord Blackheart dan Nimona sering berbeda pendapat dan rencana mereka menjadi bencana besar.

Kisah saya dan buku-buku Haru Grup itu kurang lebih sama; ketika rilis pengen beli, tapi selalu ada aja halangan. Pun demikian ketika Nimona terbit. Ketika Penerbit Spring gencar melakukan promosi, penasaran dan pengen beli tapi malah ada bae halangan. Nimona terbit di tahun 2017 dan baru kebeli di tahun 2023. Alhamdulillah masih berjodoh. Nggak ada kata kedaluwarsa untuk membaca sebuah buku, karena buku adalah keabadian.

Beli Nimona sepaket ama novel Snow White dan Everything Everything pas Owl Book Store ngadain event di Shopee. Lagi-lagi karena nggak memerhatikan detail promosinya dulu, saya ngira Nimona ini novel, tapi setelah nyari informasinya di Google, ternyata ini novel grafis. Pas habis lepas segel, kaget dan mbatin, Oh dalemnya komik tho! Bukan novel. Ternyata istilah tepatnya adalah novel grafis. Apa sih itu? Kesimpulannya sih komik tapi tebel. Jadi satu buku, satu cerita langsung habis, nggak berseri, gitu kurang lebih.


Dalam novel grafis Nimona, ada tiga karakter yang menjadi pusat cerita dan tentu saja karakter utamanya adalah Nimona. Nimona ini gadis kecil yang memiliki kemampuan pengubah bentuk. Suatu hari ia tiba-tiba muncul di tempat persembunyian Lord Ballister Blackheart dan memperkenalkan dirinya sebagai asisten baru yang dikirim agensi. Lord Ballister Blackheart adalah penjahat nomor satu dan paling fenomenal yang belum bisa ditangkap. Nimona mengidolakan Lord Ballister Blackheart dan mendukung semua rencananya.

Misi utama Lord Ballister Blackheart adalah menjatuhkan Sir Ambrosius Goldenloin dan Institusi Penegak Hukum dan Kekesatriaan yang menurutnya adalah penjahat sebenarnya yang membahayakan kerajaan. Lord Blackheart dalam bertindak selalu memegang prinsip untuk tidak melukai atau membunuh lawan terlebih warga sipil. Rencananya berubah sejak Nimona bergabung hingga menimbulkan kekacuan besar.

Nimona mendapatkan predikat A New York Times Best Seller. Gambar ilustrasinya tuh beda ama komik Jepang dan Korea yang pernah saya baca. Beda pula sama animasi khas Barat yang pernah saya tonton. Unik saja penggambarannya. Pas baca tuh jadi keinget ama The Lunar Chronicles karya Marissa Meyer dan An Ember in the Ashes karya Sabaa Tahir. Bedanya ini cerita bergambar atau langsung divisualisasikan.

Kisahnya juga unik. Biasanya karakter utama adalah protagonis atau orang baik-baik gitu kan, ini malah karakter utamanya penjahat. Penjahat budiman sih. Hehehe. Pemberontak yang berusaha menggulingkan Institusi Penegak Hukum dan Kekesatriaan.

Jujur waktu baca itu agak-agak bingung. Apalagi waranya agak gelap jadi kadang bikin agak susah bacanya, sampai pada beberapa bagian harus dibaca ulang. Tapi jalan ceritanya menarik, alurnya cepat. Set set wes seperti karakter Nimona yang nggak sabaran dan mudah marah. Nimona ini unik, dia bisa berubah bentuk jadi makhluk hidup apa pun dan memiliki kemampuannya. Paling suka kalau Nimona berubah jadi naga. Cocok banget ama karakternya.

Kisah persahabatan dua kesatria yang hancur karena ulah pimpinan-pimpinan egois. Di balik permusuhan Blackheart dan Goldenloin, ada kisah persahabatan yang manis sekaligus miris. Betapa pentingnya kata maaf itu bagi seseorang.

Jujur lagi nih, agak bingung sama asal muasal Nimona ini. Bagaimana dia bisa jadi monster. Walau ada dijelaskan ya, tapi saya berasa masih kurang mudeng aja. Bego emang Kura satu ini mah!



Selain nggak sabaran dan mudah marah--kayak naga api--Nimona ini sebagai anak juga sering nyebelin tingkahnya. Lord Blackheart sabar banget ngadepinnya dan malah jadi kayak anak ama bapak. Harusnya mereka bisa tetep sama-sama sih.

Novel grafis ini bagus dan cocok dibaca buat ngisi waktu luang. Pas nyari informasi di Google, kaget karena Netflix udah bikin film animasinya. Jadi penasaran pengen nonton, tapi takut ceritanya beda ama novelnya. Hehehe.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews