Review Film Cina Youth Never Returns (2015)

19:23

 Youth Never Returns



Masa muda yang tidak akan pernah kembali dan cinta yang tidak pernah terkikis oleh waktu.


• Judul:

   - Global: Youth Never Returns

   - Mandarin: 既然青春留不住

   - Judul lain: 既然青春留不住

• Tanggal rilis: 23 Oktober 2015

• Durasi: 92 menit

• Genre: Komedi romantis

• Bahasa: Mandarin

• Negara: Cina

• Catatan: Diadaptasi dari novel karya Gu Wei dengan judul yang sama

• Pemeran:

  - Hans Zhang: Wang Hui

  - Joe Chen: Zhou Hui

  - Essay Wang: Feng Song

  - Shi Yan Fei: Zhu Ting


Berkisah tentang kisah cinta antara dua orang yang bertahan hingga sepuluh tahun lamanya. Dimulai saat keduanya memasuki sebuah kampus yang sama hingga lulus dan menempuh karir masing-masing.



Katanya genre-nya komedi romantis, tapi kenapa mengandung bawang. Heuheuheu. Tahu film ini dari cut scene di Instagram. Karena pemeran utamanya ceweknya Joe Chen yang dulu berhasil memikat saya lewat perannya sebagai Liang Xiao Feng dalam drama 100% Senorita, jadi bikin penasaran. Beruntung masih bisa nemu filmnya dan bisa nonton.


Tahun ajaran baru dimulai. Calon mahasiswa dan mahasiswi mulai menjalani serangkaian tes untuk bisa masuk ke kampus incaran mereka. Zhou Hui (Joe Chen) datang dari daerah terpencil dan bersiap menempuh pendidikan baru. Ia seorang gadis lugu yang berpenampilan sederhana dan berkacamata.



Wang Hui (Hans Zhang) seorang pemuda tampan dan pandai berenang. Ia memiliki impian di dunia seni, tapi sayang ia buta warna. Di hari seleksi, ia berhasil lolos dengan bantuan teman-temannya. Di hari yang sama, teman-temannya ketahuan sedang mengintip calon mahasiswi yang menjalani pemeriksaan. Wang Hui yang tidak sengaja merusak tengkorak di ruang pemerikasaan salah paham dan turut berlari saat rekan-rekannya dikejar polisi sekolah. Saat berusaha kabur dari kejaran polisi sekolah, Wang Hui menabrak Zhou Hui yang baru saja menuruni tangga. Wang Hui pun ditangkap dengan tuduhan sebagai otak pengintip dan menutupi jati diri teman-temannya.




Walau film Cina, ketika nonton malah berasa nonton film Thailand. Suasana kampus dan ujian masuknya, ospek, dan asrama malah membuat saya seolah terbawa ke suasana film Thailand. Ah! Tolong abaikan hal ini.

Film ini memang banyak menampilkan hal konyol. Hampir keseluruhan cerita isinya salah paham. Seperti usaha Wang Hui yang gagal ketika akan menyatakan cinta ke Zhou Hui juga karena salah paham.

Wang Hui boleh dibilang bintang kampus. Tapi gaje bener. Dia dibilang punya pacar di Beijing, tapi buta banget urusan cewek. Dia juga peduli. Nggak bisa tinggal diam waktu liat temennya Zhu Ting (Shi Yan Fei) diusilin cowok hidung belang yang berujung salah paham lagi karena Zhu Ting cewek inceran teman sekamarnya.



Menampilkan tentang bromance dan womance. Walau awalnya di kamar Zhou Hui para cewek memperebutkan Wang Hui, tapi akhirnya mereka memiliki ikatan pertemanan yang kuat hingga saling menjaga dan melindungi. Kalau di asrama cowok beda lagi. Secara sportif mereka menulis nama cewek yang ditaksir di atas kertas dan membuat perjanjian "jangan sentuh cewek incaran temanmu" yang digagas oleh Feng Song (Essay Wang).




Karena bercerita tentang masa dewasa awal, kadang emang ada adegan yang menampilkan kehidupan di kota yang bisa jadi sedikit bertentangan dengan kehidupan dan budaya kita di Indonesia. Tapi kalau zaman sekarang sih ya kurang lebih sama. Uniknya si Zhou Hui malah dijuluki "gadis dada". Pertemuan awal Zhou Hui dan Wang Hui juga karena dada. Wang Hui yang jatuh nggak sengaja nimpuk dada Zhou Hui. Porno atau nggak itu tergantung sudut pandang masing-masing ya!

Wang Hui sama Zhou Hui ini sebenernya sama-sama suka. Tapi karena kesalahpahaman di hari Wang Hui mau nyatain cinta, malah kacau. Hingga lulus hubungan keduanya agak nggak baik. Keduanya juga nggak bisa move on. Walau Zhou Hui udah nikah, tapi dia belum bisa move on dari Wang Hui, cinta pertamanya. Bahkan setelah ketemu lagi pun masih aja salah paham.

"Saat aku butuh cinta, kau memberiku seks.  Saat aku butuh sebuah keluarga, kau berikan aku cinta. Mungkin kita tidak cocok." Zhou Hui.

Sedihnya lagi Zhou Hui divonis kanker payudara. Tapi nggak mau kehilangan kesempatan, Wang Hui tetep tinggal walau akhirnya Zhou Hui memutuskan pergi ke dunia baru.

Plot twist-nya bikin mewek. Kadang emang pertemanan semasa muda itu diwarnai salah paham hingga saling benci. Tapi justru teman seperti ini yang seringnya paling setia.

Dalam film ini diceritakan kalau Wang Hui sangat mengidolakan Leslie Cheung. Berita tentang meninggalnya Leslie Cheung juga dimasukan dalam cerita. Sedikit samar, saya ingat tentang berita meninggalnya Leslie Cheung kala itu. Kalau nggak salah saya masih SMA dan ya masih demen ama artis Mandarin. Jadi juga tahu tentang kabar duka tersebut.

Artis Mandarin tuh pada awet muda ya. Joe Chen ya kayak tetep segini aja. Waktu masa kuliah di make up jadi keliatan lebih muda. Pas udah lulus make up juga bikin muka mbaknya jadi lebih dewasa. This movie is really keren! Bikin senyum iya, bikin nangis juga.

Salut pas Wang Hui mau nembak Zhou Hui. Dia buta warna dan nggak tahu warna pink. Dia kerahin semua temennya buat ngecat pohon biar jadi pink. Eh tetiba hujan dan catnya luntur. Pas waktu nembak dia nanya apa Zhou Hui suka. Zhou Hui yang liat hutan rimbun ijo bilang suka aja. Lucu!



Penyesalan memang selalu datang di akhir. Namun, bisa jadi tidak ada kata terlambat dan ada kesempatan kedua untuk memperbaiki semua kesalahan.



Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.


Sumber poster: My Drama List



Tempurung kura-kura, 09 Januari 2020.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews