Tindihan dan Anxiety Saling Berhubungan?
14:35Tindihan dan Anxiety Saling Berhubungan?
Kenapa ya, sejak divonis anxiety aku jadi sering tindihan?
Pertanyaan tersebut di atas sering kali mampir di grup juga dalam pesan pribadi yang saya terima.
Apa benar tindihan yang aku alami ada hubungannya dengan anxiety?
Dalam tulisan ini, saya akan membahas tentang apakah benar tindihan memiliki kaitan erat atau hubungan dengan anxiety. Karena, faktanya banyak sekali teman-teman seperjuangan yang juga mengalaminya.
Tindihan itu apa sih?
Dalam Bahasa Jawa, tindihan disebut tindihen. Sedang dalam Bahasa Sunda, disebut erep-erep atau eureup-eureup. Dalam masyarakat Jawa, tindihen dipercaya disebabkan oleh gangguan makhluk halus, yaitu ketika kita sedang tidur dalam posisi telentang, ada makhluk halus yang duduk menindih dada kita. Hal tersebut menyebabkan kita mengalami sesak napas dan sulit untuk bangun. Namun, sebenarnya ada penjelasan medis tentang tindihan lho!
Dalam dunia medis, tindihan disebut kelumpuhan tidur atau sleep paralysis. Kelumpuhan tidur dijabarkan sebagai sebuah kondisi saat tubuh tidak mampu bergerak ketika sedang tertidur atau dalam kondisi bangun dari tidur. Gejala umum dari kelumpuhan tidur adalah tidak bisa menggerakkan tubuh, tidak bisa mengeluarkan suara, sesak napas, bahkan halusinasi seolah melihat sosok yang menyeramkan seperti bayangan hitam.
Tindihan bisa menyerang siapa saja dalam kondisi akan tidur atau setengah tidur, sedang lelap tidur, dan dalam keadaan terjaga. Umumnya tindihan menyerang orang-orang yang tidur dalam posisi telentang. Biasanya dimulai dengan rasa seolah leher tercekik hingga sesak napas, kemudian tubuh tidak bisa digerakkan, dan mulut tidak bisa bersuara untuk meminta pertolongan.
Penyebab terjadinya tindihan secaram medis adalah terganggungnya fase REM dalam tidur. REM berasal dari Bahasa Inggris yaitu rapid eye movement sleep, yang dijelaskan sebagai fase tidur dengan gerakan mata cepat. Kondisi ini adalah normal. Jika fase REM terganggu, bisa menyebabkan terjadinya atonia otot lengkap.
Lalu, apa hubungannya tindihan dan anxiety?
Menurut penelitian, disebutkan ada beberapa penyebab atau keterkaitan tindihan/kelumpuhan tidur dengan beberapa gangguan lainnya. Misalnya migrain, narkolepsi (gangguan berupa penderita tidak bisa menahan diri untuk tetap sadar, sehingga terus diserang rasa kantuk. Biasanya gejala akan hilang setelah dibuat tidur walau sejenak. Penderita narkolepsi seringnya sulit tidur di malam hari), sleep apnea, dan gangguan kecemasan.
Nah, sudah jelas kan? Kenapa penderita anxiety bisa atau sering mengalami tindihan. Karena gangguan kecemasan merupakan salah satu penyebab atau gangguan yang terkait dengan tindihan/kelumpuhan tidur. Jadi, sebenarnya wajar jika penderita anxiety mengalami tindihan. Namun, jika terlalu sering pasti akan mengganggu sekali.
Seperti hubungan otak dan lambung, begitu juga hubungan antara anxiety dan tindihan. Otak dan lambung disebutkan terbentuk dari satu kromosom yang sama. Itu kenapa jika otak sedang banyak pikiran atau stres, maka lambung akan ikut eror. Pun sebaliknya, jika lambung eror pasti otak ikutan sakit. Demikian juga dengan anxiety dan tindihan. Orang dengan gangguan kecemasan bisa mengalami tindihan, dan orang yang sering tindihan bisa jadi mengidap gangguan kecemasan.
Lalu, bagaimana cara mengatasi tindihan?
Atur jam dan posisi tidur. Usahakan tidur di jam yang sama setiap harinya dan jangan tidur dengan posisi telentang atau menghadap ke atas. Bisa miring ke kanan.
Atur suasana yang nyaman untuk kamar atau tempat tidur kita. Usahakan kamar selalu terkena sinar matahari dan udara bisa berganti dengan bebas setiap harinya.
Kendalikan anxiety dan tindihan dengan metode meditasi untuk rileksasi. Usahakan tubuh dan pikiran tenang dan rileks.
Olah raga teratur. Rajin berolah raga juga bisa membantu jam tidur menjadi lebih teratur dan lebih nyenyak.
Ketika mengalami tindihan, usahakan tidak panik. Bisa gerak-gerakan jari kaki dan berusaha rileks agar bisa segera terbebas dari fase kelumpuhan tidur.
Jika tindihan sudah terlalu sering dan benar-benar mengganggu, jangan ragu untuk menemui dan berkonsultasi dengan orang yang ahli di bidangnya seperti psikolog atau psikiater.
Semoga informasi yang saya bagi bermanfaat. Untuk pembahasan secara lisan, silahkan tonton video Hubungan Tindihan dan Anxiety.
0 komentar