Review Novel Hyouka #6 - Even Though I'm Told I Now Have Wings
15:58Even Though I'm Told I Now Have Wings
Berpetualang mengungkap misteri bersama anggota Klub Sastra Klasik.
- Penulis: Yonezawa Honobu
- Terbit: Cetakan pertama, November 2020
- Penerbit: Penerbit Haru
- Jumlah halaman: 436 hlm ; 19 cm
- ISBN: 978-623-7351-48-1
Banyak hal yang dilalui bersama untuk memecahkan kasus-kasus kecil di sekitar kehidupan anggota Klub Sastra Klasik yang kini sudah kelas 2. Hotaro, Satoshi, Ibara, dan Chitanda kembali membawa cerita. Di seri keenam dari novel Hyouka ini, ada enam cerita pendek yang akan membawa kita berpetualang untuk lebih mengenal keempat anggota dari Klub Sastra Klasik.
Akhirnya seri keenam dari Hyouka terbit juga di Indonesia. Katanya di Jepang pun ini seri terakhir untuk saat ini. Jadi, kemungkinan masih akan ada lagi seri berikutnya. Sampai seri berapa aja oke-oke aja lah. Hehehe.
Tidak seperti seri-seri sebelumnya yang langsung beli ketika special offer dibuka. Sebenarnya hal itu sangat menyiksa, karena seri Hyouka adalah salah satu favorit saya dari J-Lit yang diterbitkan Penerbit Haru. Udah nggak sabar, pengen baca, tapi menahan diri untuk tidak segera beli. Saya menunggu untuk jadi paket biasa yang biasanya berhadiah pin saja. Tapi, sampai masa special offer selesai, tidak kunjung menjadi paket biasa. Sedang di sini saya makin penasaran. Akhirnya saya menyerah dan segera pesan di toko online langganan yaitu Toko TM Indo.
Memangnya kenapa nggak mau ikutan special offer? Jujur saya nggak terlalu tertarik sama hadiahnya. Hehehe. Hadiah yang ditawarkan Penerbit Haru selalu unik, pun demikian dengan special offer Hyouka #6. Saya nggak terlalu tertarik karena sebelumnya sudah mendapat buku catatan SMA Kamiyama saat membeli Hyouka #5, jadi tidak begitu tertarik untuk buku catatan Hyouka #6. Karena sayang sekali menggunakan buku-buku catatan cantik itu. Terlebih karena tulisan tangan saya amat sangat jelek sekali pakek banget. Jadi disimpan saja sebagai koleksi. Hehehe.
Jadi begitulah cerita singkat perjalanan mendapatkan Hyouka #6. Bonusnya dapat buku catatan, pin, dan tanda tangan digital dari Yonezawa Honobu sensei. Nah, sekarang mari membahas kesan setelah membaca Hyouka #6.
Hyouka #6 yang berjudul Even Though I'm Told I Now Have Wings berisi kumpulan cerpen. Ini mirip sama seri Hyouka... kok saya lupa ya! Hehehe. Maaf. Pokoknya sebelumnya juga ada yang isinya kumpulan cerpen seperti ini. Eh? Maaf. Bukan cerpen, tapi diceritakan dari sudut pandang Hotaro, Ibara, Chitanda, dan Satoshi. Silahkan saja baca Review Novel Hyouka 1-4 untuk lebih jelasnya.
Ada enam judul cerpen dalam seri keenam dari Hyouka ini. Masing-masing cerita mengejutkan. Saya paling suka cerpen yang menceritakan tentang bagaimana Hotaro semasa SMP yang diceritakan dari sudut pandang Ibara. Hotaro dibenci teman satu angkatannya, tapi bagi seseorang Hotaro adalah pahlawannya. Mengerikan! Bullying itu memang selalu ada ya. Nggak nyangka aja ada yang ya tampangnya kayak malaikat tapi hatinya iblis.
Cerpen ini juga bagian misterinya unik. Kebencian yang akan diabadikan dan disamarkan dalam karya kelulusan melalui ukiran. Tak disangka Hotaro yang menyadari hal itu dan mengubahnya. Walau karena ulahnya ia dibenci hampir seluruh teman seangkatannya, tapi di balik tindakannya ia menolong seseorang. Anak ini! Selalu bikin gemas tingkahnya!
Sedikit bocoran, hehehe, semua cerpen diceritakan dari sudut pandang Hotaro dan Ibara. Kita diajak untuk mengenal lebih dekat bagaimana hubungan Hotaro dan Ibara yang jadi teman sejak SD. Setelah selesai membaca, saya kagum aja sama hubungan dua anak manusia itu. Mereka memiliki benang merah yang ya jadinya tetep terhubung sampai mereka SMA. Kesimpulan saya aja sih ini. Hutang budi bakalan dibawa sampai mati. Mungkin begitu.
Dalam buku ini Hotaro juga membuka kartu tentang asal muasal prinsip hemat energi yang selalu ia banggakan. Kalau tidak perlu dikerjakan, lebih baik tidak udah dikerjakan. Tapi, kalau harus dikerjakan, lakukan dengan praktis.
Ibara juga membagi cerita tentang dirinya dan hobinya menggambar manga serta hubungannya dengan Klub Manga. Dari sini jadi lebih memahami bagaimana perasaan Ibara ke Satoshi. Hehehe.
Chitanda dan Satoshi memang tidak ambil bagian dengan menjadi pencerita dalam cerpen, tapi keduanya menyumbang masing-masing satu kasus dalam cerpen. Romantis sekali ketika Hotaro berusaha keras untuk menemukan Chitanda yang tiba-tiba menghilang saat akan mengikuti lomba paduan suara.
Sama seperti kelima seri sebelumnya, seri keenam dari Hyouka ini membuat saya merasa puas setelah membacanya. Misteri yang ya khas kehidupan sehari-hari serta cerita SMA yang pasti nggak bikin bosen buat diikuti.
"Meskipun sekarang saya dibilang punya sayap, saya bingung."
Ada beberapa typo, tapi nggak parah dan nggak mengganggu pembaca. Selebihnya, good!
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat. Selamat membaca.
Tempurung kura-kura, 07 Januari 2020.
- Kurayui -
0 komentar