Nginang, Tradisi Yang Sarat Makna Tentang Kehidupan
18:55Nginang, Tradisi Yang Sarat Makna Tentang Kehidupan
Nginang adalah salah satu tradisi yang ada dalam masyarakat Jawa. Walau sudah jarang sekali ditemukan, masih ada orang-orang yang tetap melestarikan tradisi nginang. Umumnya, nginang dilakukan oleh kaum hawa atau perempuan saja. Namun, ada beberapa pria yang juga menjalankan tradisi tersebut.
Nginang dikenal juga dengan istilah bersirih atau menginang atau makan pinang. Merupakan salah satu tradisi atau warisan budaya yang nggak hanya ada di Pulau Jawa saja. Menurut catatan sejarah, disebutkan tradisi ini sudah ada sejak 3000 tahun yang lalu. Namun, tradisi nginang yang akan saya bahas di sini adalah tradisi nginang yang ada dalam masyarakat saya yaitu masyarakat Jawa, khususnya Malang, Jawa Timur.
Bahan-bahan yang digunakan untuk menginang ada beberapa. Setiap bahan memiliki makna atau filosofi tersendiri. Berikut adalah bahan-bahan yang dibutuhkan untuk nginang beserta penjebaran tentang maknanya.
1. Sirih
Bahan yang pertama untuk nginang adalah daun sirih. Yang digunakan adalah daun sirih hijau.
Makna dari daun sirih adalah sifat rendah hati dan gemar memuliakan orang lain. Sesuai dengan pohon sirih yang hidupnya membutuhkan sandaran tanpa harus merusak tempat ia bersandar.
2. Buah Pinang
Bahan utama dari nginang ya buah pinang itu sendiri. Karena menginang memiliki arti makan buah pinang. Buah pinang atau buah jambe yang digunakan adalah yang masih muda. Biasanya kulit luarnya berwarna hijau dan daging buahnya empuk.
Buah pinang memiliki makna kelakuan atau perilaku yang baik. Pohon pinang tumbuh tinggi menjulang ke atas, diartikan juga sebagai sebuah harapan akan kebaikan dalam kehidupan serta keturunan yang baik.
3. Kapur
Dalam Bahasa Jawa, kapur sirih disebut enjet. Terbuat dari kapur yang dilarutkan dalam air dan sudah disimpan dalam beberapa waktu.
Makna dari kapur adalah sikap suka menolong sesama dan ketabahan hati.
4. Gambir
Gambir merupakan hasil ekstrak air panas dari ranting dan daun tanaman gambir. Endapan dari pengekstrakan tersebut dicetak dan keringkan.
Gambir adalah simbol dan hati yang teguh dan penuh dengan kesabaran.
5. Tembakau
Tembakau yang digunakan di sini adalah tembakau khusus untuk nginang atau bersirih.
Makna dari tembakau adalah hati yang tabah dan gemar menolong sesama.
Menginang sendiri memiliki makna menikmati kehidupan yang dimiliki dan penerimaan diri pada realita yang terjadi.
Sama seperti merokok dan minum kopi atau teh, nginang atau bersirih awalnya dilakukan untuk tujukan penyedap mulut. Namun, lama kelamaan menjadi kebiasaan bahkan diturunkan sebagai tradisi. Bahkan bagi beberapa orang, nginang menjadi candu yang memberinya rasa senang dan nikmat hingga sulit ditinggalkan. Tidak perlu khawatir, karena nginang memiliki beberapa manfaat untuk tubuh.
Berikut beberapa manfaat nginang untuk tubuh. Memberikan efek baik untuk gigi dan mulut. Nginang dipercaya dapat menguatkan gigi, menyembuhkan luka di mulut, menghilangkan bau mulut, menghentikan pendarahan gusi, dan sebagai obat kumur. Saat nginang, mulut akan memproduksi air liur yang mengandung banyak mineral dan protein. Air liur ini baik untuk kesehatan gigi dan gusi, juga memperlancar pencernaan.
Nginang juga menjadi simbol budaya dan interaksi sosial dalam masyarakat. Pada beberapa daerah, nginang digunakan sebagai tata cara untuk menyambut tamu. Beberapa adat juga memasukkan bahan-bahan kinangan sebagai pelengkap sesajen dalam upacara adat.
Demikian pembahasan tentang nginang. Tertarik untuk mencoba?
0 komentar