Review Film Cina Fantasy Magician (2020)
04:47Fantasy Magician (2020)
Perjuangan Sekte Embun yang diam-diam menjaga dunia dari kejahatan siluman.
• Judul:
- Global: Fantasy Magician
- Judul lain: Qi Men Dun Jia
- Judul asli: 奇门遁甲
• Sutradara: Xiang Qiu Liang, Xiang He Sheng
• Genre: Wuxia, fantasi, petualangan
• Tanggal rilis: 19 Maret 2020
• Durasi: 83 menit
• Bahasa: Cina
• Negara: Cina
• Catatan: Berdasarkan film "The Thousand Faces of Dunjia" yang rilis pada tahun 2017
• Pemeran:
- He Peng: Zhou Tong
- Lin Yan Rou: Xiao Tao Zao
- Eddy Ko: Zhou Shou Yi
- Ariel Ann: Chun Chun
- Yue Xin: Luo Jun
- Salman Xu: Xi Fa Ge
Zhou Tong (He Peng) adalah seorang polisi di Kota Luosha. Sejak kecil ia terobsesi untuk mempelajari sihir. Ayahnya, Zhou Shouyi (Eddy Ko) adalah pejabat Kota Luosha yang jujur dan bijaksana. Suatu hari, mereka dijebak dan dituduh berkomplot dengan pencuri. Zhou Shouyi ditangkap dan akan dieksekusi, sedang Zhou Tong berhasil lolos. Dalam pelarian, Zhou Tong bersembunyi di sebuah tempat terbengkalai dan bertemu dengan gelandangan yang sekarat. Zhou Tong membantu gelandangan itu tanpa ragu. Tanpa ia sadari, gelandangan itu adalah tetua Klan Wuyin. Tetua mewariskan Jia pada Zhou Tong. Dengan kekuatan barunya, Zhoy Tong bertekad untuk balasa dendam atas kematian ayahnya.
Film ini direkomendasikan kakak sulung saya setelah menonton potongan videonya di Facebook. Sempat kesulitan mencari tahu judulnya, tapi akhirnya ketemu juga dan bisa nonton. Yang penasaran, film ini bisa ditonton di aplikasi iQIYI.
Sejak dulu saya suka sama film Cina kolosal, terlebih jika genre-nya fantasi. Jadi, ketika dikasih liat cupiklannya, langsung penasaran. Berkisah tentang Zhou Tong (He Peng) yang bekerja sebagai petugas kepolisian di Kota Luosha. Ia sangat dikenal dan dihormati warga. Ia sering mendapat bingkisan dari warga, tapi ia selalu memberikan bingkisan itu pada pengemis atau gelandangan.
Walau tampak peduli, sebenarnya Zhou Tong terlalu asik dengan dunianya sendiri. Ia terobsesi pada sihir dan terus berusaha mempelajarinya sendiri. Walau usahanya tak kunjung membuahkan hasil, Zhou Tong tetap tekun mempelajari sihir.
Zhou Tong adalah putra dari Zhou Shouyi (Eddy Ko), pejabat Kota Luosha. Hubungan antara Zhou Shouyi dan Zhou Tong tak terlalu baik. Hingga suatu hari, keluarga ini mengalami kemalangan. Zhou Shouyi dijebak dan ditangkap untuk dijatuhi hukuman mati. Zhou Tong yang berhasil melarikan diri akhirnya memperoleh keajaiban berupa kekuatan Jia. Dengan kekuatan barunya, ia bertekad untuk menyelamatkan ayahnya.
Di awal udah disajikan adegan yang sadis dan mengerikan ketika para siluman beraksi untuk mendapatkan tubuh manusia sebagai wadah. Ada siluman laba-laba yang sumpah mengerikan. Caranya membunuh dan memangsa manusia ngeri banget. Ya iyalah laba-laba gitu.
Lalu, adegan beralih ke kehidupan kota yang damai dan pemeran utama nongol. Pemuda yang tampangnya nurut saya sangat menjengkelkan sekali. Kekeke. Nggak ada ekspresi, datar, dan dengan percaya dirinya berkeliling di tengah kota. Suer dah si karakter utama ini wajahnya ngeselin banget. Datar banget gitu. Padahal orang-orang pada ramah ke dia.
Khas film fantasi dari Cina, film ini pun menampilkan visualisasi yang memukau baik itu dari segi penampilan para siluman juga aksi saat pertarungan. Setting-nya pun sangat memanjakan mata.
Tingkah para siluman juga ditampilkan dengan apik yang bikin saya merinding saat menontonnya. Laba-laba mengerikan, ular raksasa, siluman yang seluruh tubuhnya berwarna putih, hingga siluman sadis berwujud seperti penampakan tuyul kalau di Indonesia.
Karakter protagonis nggak kalah unik. Empat anggota Sekte Embun dengan tampilan yang unik dan kemampuan yang luar biasa.
Paling suka sama karakter cewek yang bisa mengendalikan kertas-kertas mantra dan bersenjatakan pedang. Keren!!!
Anggota Sekte Embun tidak boleh membuka jati diri dan kemampuan mereka. Seperti Little Flea yang menjadi pengikut Zhou Tong. Kesehariannya seperti gadis biasa yang lemah. Tapi di balik itu, dia punya kemampuan khusus yaitu bisa berpindah kemanapun dia mau. Teleportasi ya bahasa kerennya.
Entah kenapa bawaannya sebel aja ama karakter utama. Terlebih saat dia mencuri kalung milik Flea yang udah sangat baik sekali padanya hingga membuat Flea kehilangan nyawa. Heran banget dah, kenapa jadi nggak bersimpati sama karakter utama. Habisnya karena dia, Sekte Embun jadi kerepotan juga. Ya walau di ending emang dia berhasil menemukan jati dirinya. Tetep aja dah nyebelin. Heuheuheu.
Yang jadi bapaknya Zhou Tong, Eddy Ko nggak asing karena dulu sering wara-wiri di film atau drama Cina yang tayang di televisi. Salah satunya adalah drama The Return of the Condor Heroes yang diperakan Andy Lau. Ah, jadi kangen Bibi Naga Kecil. Heuheuheu.
Menurut saya, final battle kurang gereget dibanding pertarungan sebelumnya seperti saat melawan ular raksasa. Entah kenapa bagi saya feel-nya kurang. Terlebih saat Zhou Tong nongol, kayak gampang banget ngalahin musuh utama. Atau karena dia emang udah ada di tingkatan tertinggi? Atau baiknya menonton film sebelumnya di tahun 2017?
Scene ngerinya dapet, scene sedihnya juga dapet. Ada sedikit selipan adegan humor yang bikin senyum. Love story juga ada walau hanya nyelip sedikit. Cerita juga mengalir dengan cepat. Untuk waktu 83 menit, sudah memberikan tontonan yang menghibur.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.
Sumber poster dan foto: My Drama List, Filmaffinity, dan koleksi pribadi.
Tempurung kura-kura, 13 September 2021.
- Kurayui -
0 komentar