Review Film Korea The Cursed: Dead Man's Prey (2021)
21:24The Cursed: Dead Man's Prey
Ketika dukun santet memilih jalannya sendiri untuk balas dendam.
• Judul:
- Global: The Cursed: Dead Man's Prey
- Judul lain: The Cursed: Jaechaui
- Romanisasi: Bangbeob: Jaechaui
- Hangul: 방법: 재차의
• Sutradara: Kim Yong Wan
• Penulis: Yeon Sang Ho
• Produser: Im Min Seob
• Tanggal rilis: 28 Juli 2021
• Durasi: 109 menit
• Genre: Thriller, misteri
• Distributor: CJ Entertainment
• Bahasa: Korea
• Negara: Korea Selatan
• Pemeran:
- Uhm Ji Won: Im Jin Hee
- Jung Ji So : Baek So Jin
- Jung Moon Sung : Jung Sung Joon
- Kim In Kwon: Kim Pil Sung
- Ko Kyu Pil: Tak Jung Hoon
- Kwon Hae Hyo: Lee Sang In
- Oh Yoon Ah: Byun Mi Young
- Lee Seol: Jessi
- Jung Jae Sung: Kim Min Sub
- Jo Han Chul: Park Yong Ho
Terjadi pembunuhan dengan cara misterius. Tidak ditemukan bukti pembobolan dan korban meninggal dengan gejala keracunan akut. Pembunuh pun ditemukan di samping mayat korban. Pelaku pembunuhan diidentifikasi sebagai mayat yang sudah meninggal tiga bulan sebelumnya. Teror pun mulai bermunculan dan membuat kepanikan.
Awalnya nggak tahu sama sekali tentang film ini sampai nemu di Instagram. Sebuah potongan video dan review singkat tentang film ini. Kok katanya terinspirasi dari Indonesia? Tentang santet pula. Dukun santet yang balas dendam dengan gunain santet. Wuik! Santet Indonesia masuk Korea gitu? Kok amazing ya! Muehehehe. Terlebih yang me-review menuliskan, Ini film dari Dewi Dora di Doom at Your Service. Ono-ono ae netijen Indonesia kalau kasih nama. Karena penasaran, akhirnya nonton.
Saya sempet mogok nonton setelah beberapa menit pertama berjalan. Waktu itu nonton mendekati jam makan siang dan ternyata itu yang digigit mayat hidup matinya serem euy. Jadi melempu-melempu yang suer bikin mual. Akhirnya saya mogok semingguan lebih. Tadi kebetulan di toko lagi nyantai, jadilah memberanikan diri untuk lanjut nonton. Setelah adegan pembuka yang cukup menghentak dan bikin perut mual, berikutnya diberi adegan yang landai dan santai. Oke deh lanjut nonton. Aman, pikir saya.
Adegan santainya lumayan lama, eh terus balik tegang lagi waktu adegan selesai wawancara dengan Park Yong Ho (Jo Han Chul). Ini Ajushi yang juga main drama di Vincenzo dan juga tampil di film Sweet & Sour ternyata mayat hidup. Unik sih, mayat hidup di sini berpenampilan kayak manusia normal. Bisa ngomong juga. Dia akan ketahuan sebagai mayat hidup setelah misi yang dijalankan selesai. Seperti Park Yong Ho, setelah wawancara, dia mengering jadi kayak patung tanah liat yang usang dan rusak. Mati.
Setelah itu, disajikan adegan menegangkan waktu Jung Sung Joon (Jung Moon Sung) berusaha melindungi target dari mayat hidup. Berusaha keluar dari gedung bertingkat-tingkat, di parkiran dikepung mayat hidup. Eh pas berhasil keluar, ternyata mayat hidupnya pada ngrampok taxi, naik taxi buat nguber mobil Sung Joon. Selain bisa nyetir mobil, mayat hidupnya tertib. Naik taxi-nya lima-lima. Muehehehe. Sama kayak cerita zombie, orang yang terluka karena mayat hidup pun akan terinfeksi walau dia bukan target. Termasuk Sung Joon yang akhirnya terinfeksi. Bagian ini sumpah bikin enek dan mual. Lalu, adegan landai lagi.
Karakter utama dari film ini adalah Im Jin Hee (Uhm Ji Won). Reporter yang mendirikan perusahaan sendiri untuk menggali kasus-kasus kejahatan yang berhubungan dengan mistis. Bahkan dia sudah menerbitkan buku dan dalam sesi wawancara di radio tentang bukunya, Jin Hee mendapat telepon dari Park Yong Ho.
Sama seperti film zombie juga, para protagonis awalnya nggak tahu apa kelemahan mayat hidup sampai Profesor Tak Jung Hoon (Ko Kyu Pil) menemukan kelemahannya. Orang ini pula yang mengatakan pelakunya adalah dukun santet asal Indonesia. Bahkan sampai sebut masa kampanye ada ditemukan campur tangan dukun santet. Wkwkwk. Kendel emang kalau up isu. Karena analisis Profesor ahli mistis ini, semua jadi yakin bahwa pelakunya adalah dukun santet asal Indonesia.
Waktu motif ritual terungkap, saya mikir, apa di Indonesia emang ada tato kayak gini? Bukannya motif ini kalau di Jawa motif batik ya? Kata Tunjung, motif batik kawung. Karena menyinggung tentang santet, saya pengin Tunjung juga nonton film ini ntar. Biar bisa diskusi. Apa iya di Indonesia ada santet semacam yang digambarkan dalam film ini. Penasaran tingkat dewa saya. Kekeke. Kalau yang disantet jadi meninggal mengenaskan emang bisa aja kayak gitu.
Dukun santetnya awalnya digambarkan kayak pakek kopyah, ditampilkan samar-samar. Kayak pakek kopyah motif-motif dan pakaiannya itu... nyebutnya apa, kalau di tempat saya rembyong. Hehehe. Setelah terungkap, inilah si dukun santet yang bisa membangkitkan mayat. Ada adegan dukun santet ngomong sama gadis kecil. Gadis kecilnya manggil ayah. Tapi dialog selanjutnya nggak jelas. Bahkan sampai pakek head phone pun masih ndak jelas.
Bentuk ritualnya kayak gini. Jadi si dukun santet ini ambil tanah dari tempat mayat, mencampur dengan darahnya dan dibentuk jadi boneka lalu dikendalikan dari jauh. Amazing lho! Bisa ngendaliin 100 mayat hidup.
Lalu, Dewi Dora di Doom At Your Service jadi siapa? Dia jadi Baek So Jin (Jung Ji So) yang punya kemampuan khusus. Kayak di dalam tubuhnya bersemayam iblis gitu. Kayaknya kalau pengen paham detail kisah Jin Hee dan So Jin harus nonton drama The Cursed deh. Karena film ini, katanya versi terusan dari drama The Cursed. Kayaknya Youn Noona pernah rekomendasiin drama ini deh. Dibilang tentang perusahaan tapi ada santet-santetnya. Cuman waktu itu takut buat nonton. Hehehe.
Sebenernya waktu nonton beberapa bagian udah ketebak. Kayak, oh yang naik motor dan buntuti Jin Hee pasti Dewi Dora tuh. Atau, si Jessi (Lee Seol) kayaknya ada hubungannya sama mayat hidup. Cewek ini mencurigakan dari awal nongol. Saya sempat menduga dia dukunnya. Eh ternyata.... Hehehe. Dan tentang pimpinan yang akhirnya milih bunuh diri juga ketebak.
Film ini tegang dan seremnya dapat. Tapi menurut saya, final battle antara So Jin dan Dukun Santet kurang gereget. Sedihnya juga dapet. Kenapa si Dukun Santet sampai dendam kesumat dan menghidupkan 100 mayat, emang kuat alasannya. Nurut saya para bedebah itu emang pantes dapat ganjarannya.
Karakter yang saya ngarepnya dia juga membusuk kena santet karena saking nyebelinnya adalah Byun Mi Young (Oh Yoon Ah). Mbak ini sukses bawain peran dan bikin saya sebel banget sampai berharap dia mati membusuk karena santet. Tapi di ending Jin Hee ama So Jin keren euy! Mau nyerah atau mau disantet? Xixixi.
Saran saya, kalau mau nonton jangan pas mau makan atau setelah makan. Kecuali kalau shi-gUi tipikal orang ndak jijikan. Hehehe. Semoga aja ntar Tunjung mau nonton dan kami bisa diskusi soal santet yang diadopsi dalam film ini.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.
Sumber poster dan foto: Hancinema dan koleksi pribadi.
Tempurung kura-kura, 06 September 2021.
- Kurayui -
2 komentar
Halo, kak. Salam kenal ya. Aku juga udah nonton film ini dan menurutku banyak pesan baik yang bisa diambil setelah menonton film ini.
ReplyDeleteSalam kenal, Kak :)
DeleteIya. Saya penasaran karena disebut tentang santet dari Indonesia. Ternyata ceritanya juga bagus.