Sembuh Dari GERD Dengan Cara Rutin Berobat Ke Puskesmas

21:33

 Sembuh Dari GERD Dengan Cara Rutin Berobat Ke Puskesmas



Di Indonesia, GERD bukanlah hal asing lagi karena setiap tahunnya para penderita GERD semakin meningkat. Hal berdasarkan pengamatan yang saya lakukan pada grup Facebook GERD Anxiety Indonesia (GAI). Terlebih sejak pandemi, permintaan anggota semakin bertambah.

Umumnya GERD memunculkan banyak gejala yang sangat mengganggu penderitanya seperti mual, muntah, mulut pahit, dan heartburn. Berdasarkan pengalaman pribadi, GERD termasuk penyakit yang tidak bisa sembuh secara instan atau cepat. Membutuhkan proses yang cukup panjang dan sangat menguji kesabaran penderita.

Lalu, apakah GERD bisa sembuh jika penderita hanya bisa berobat ke puskesmas saja? Saya akan membahasnya dalam tulisan ini. Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi. Pembahasan secara lisan tentang GERD, Anxiety dan Adenomiosis bisa ditonton di channel Youtube Jurnal Kurayui.


Apakah benar sakit GERD bisa sembuh dengan hanya berobat ke puskesmas?

Benar dan bisa. Selama proses penyembuhan dari GERD, 90% pengobatan saya lakukan ke puskesmas. Kenapa hanya 90%? Karena saya sempat meminta pendapat kedua pada dokter spesialis penyakit dalam saat dokter umum di puskesmas merujuk saya untuk melakukan endoskopi. Karena dokter spesialis penyakit dalam menyarankan untuk rutin saja pengobatan selama dua bulan, akhirnya batal endoskopi. Dan, karena obat yang diresepkan sama, dokter spesialis penyakit dalam mengizinkan saya untuk melanjutkan pengobatan di puskesmas.

Sayangnya, ketika saya membagi pengalaman sembuh dari GERD hanya dengan berobat ke puskesmas, banyak yang meragukan bahkan tidak percaya. Saya tidak menyalahkan sih, karena memang di grup Facebook GERD Anxiety Indonesia (GAI), nggak sedikit yang udah berobat ke spesialis tapi nggak kunjung sembuh.

Lalu, bagaimana bisa sembuh hanya dengan berobat ke puskesmas? Apakah termasuk keajaiban?

Bagi saya, tentu saja keajaiban. Karena saya tinggal di desa, harus ke kota untuk bisa berobat ke rumah sakit yang menyediakan jasa dokter spesialis penyakit dalam. Sedang untuk nyetir motor sendiri ke kota, saya nggak mampu pada masa itu. Boro-boro nyetir motor sendiri, dibonceng saja takut. Satu-satunya tempat yang bisa saya andalkan untuk berobat hanya puskesmas. Karenanya saya sangat bersyukur bisa sembuh dari GERD hanya dengan berobat ke puskesmas.

Berikut adalah langkah-langkah yang saya terapkan, sebagai usaha pendamping dari rutin berobat ke puskesmas.


1. Membulatkan niat dan tekad



Hal yang paling dasar sebelum melakukan pengobatan adalah niat. Berniat mencari obat dan bertekad untuk sembuh. Fokus pada dua hal ini saja. Tidak usah memikirkan hal lain semisal obat di puskesmas itu murah dan kurang manjur. Saya menulis demikian, karena memang ada sebagian orang yang memiliki pandangan berobat ke puskesmas adalah tempat berobat orang kurang mampu dan obat yang disediakan hanya obat murah. Padahal pemikiran seperti ini adalah pemikiran yang salah. Obat di puskesmas bagus-bagus. Kalau nggak bagus, kenapa dokter spesialis penyakit dalam memberi izin pada saya untuk lanjut berobat ke puskesmas? Nggak menyarankan untuk terus berobat ke beliau saja. Kadang memang beda merk, tapi isi kandungan dalam obat dan fungsinya sama.


2. Memercayai dokter yang menangani



Walau terdengar sepele, rasa percaya dan yakin pada dokter yang menangani bisa memberikan energi tersendiri yang bisa membantu kita untuk sembuh dari GERD. Rasa ragu atau kurang yakin, bisa membuat pikiran kita tidak tenang dan justru menghambat proses kesembuhan.


3. Patuh pada saran dokter dan jangan terkecoh dengan kesembuhan palsu



Jika dokter menyarankan kita untuk mengonsumsi obat sehari sekian kali selama sekian hari, lakukan. Jika obat habis dan diminta kembali periksa pun lakukan. Dokter memberi resep dan aturannya tentu saja sudah disesuaikan dengan kondisi kita saat itu. Jadi patuhi anjuran dokter.

Biasanya, setelah minum obat selama seminggu atau dua minggu, kita akan merasa baikan. Kadang hal ini yang membuat pasien malas untuk kembali berobat. Padahal bisa jadi kondisi ini adalah kesembuhan palsu atau sembuh yang belum total. Karena rata-rata penderita GERD ini kan lambungnya ada luka. Jadi, kita nggak tahu dan nggak bisa liat bagaimana kondisi lambung kita. Baiknya, walau sudah merasa baikan, tetap kembali berobat sesuai saran dokter yang menangani.


4. Rutin dan disiplin minum obat



Masih berhubungan dengan langkah di nomor tiga, langkah keempat adalah rutin dan disiplin minum obat yang diresepkan sesuai anjuran dokter. Biasanya proses pengobatan memang memakan waktu yang cukup lama, hingga nggak jarang orang jadi bosan karena harus terus-terusan minum obat. Namun, dengan sedikit bersabar dan tetap rutin mengonsumsi obat, insyaallah kesembuhan akan didapatkan.


5. Menerapkan 3P



Selain berobat, langkah pendamping yang perlu dilakukan adalah menerapkan 3P yaitu Pola Makan, Pola Pikir, dan Pola Hidup. Bahasan lengkap tentang 3P bisa dibaca di blog GERD Anxiety Indonesia. Menerapkan Pola Makan, Pola Pikir, dan Pola Hidup yang baik dan benar menjadi salah satu faktor pendukung penting yang dapat mempercepat proses penyembuhan.


6. Berdoa dan pasrah



Jika kelima langkah di atas sudah diterapkan, sudah dijalani, langkah terakhir adalah berdoa. Memasrahkan semua kepada Tuhan. Kita sakit atas kehendak Tuhan, sembuh pun akan menjadi kehendak Tuhan. Insyaallah setiap usaha yang dilakukan pasti akan membuahkan hasil. Sekecil apa pun itu.


Untuk teman-teman penderita GERD yang tinggal di desa seperti saya, jangan ragu untuk berobat ke puskesmas demi kesembuhan. Jika dibarengi dengan menerapkan 3P, insyaallah bisa mendapatkan kesembuhan seperti apa yang saya alami walau hanya dengan berobat ke puskesmas. Salam sehat.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews