Review Drama Korea The Great Shaman Ga Doo-Shim (2021)
19:57The Great Shaman Ga Doo-Shim
Dukun muda yang berusaha menghentikan iblis yang gemar membunuh murid dengan nilai terendah dengan cara bunuh diri di sebuah SMA bergengsi
• Judul:
- Judul lain: Superior Shaman Ga Doo Shim
- Romanisasi: Woosoomudang Gadusim
- Hangul: 우수무당 가두심
• Sutradara: Park Ho Jin
• Penulis: Joo Brothers
• Network: KakaoTV
• Episode: 12
• Tanggal rilis: 30 Juli 2021
• Durasi: 19-20 menit per episode
• Bahasa: Korea
• Negara: Korea Selatan
• Pemeran:
- Kim Sae Ron
- Nam Da Reum
Ga Doo Shim (Kim Sae Ron) mewarisi kemampuan sebagai dukun dari garis keturunan sang nenek. Tugasnya adalah untuk membasmi iblis yang selalu membujuk manusia untuk melakukan bunuh diri. Doo Shim berusaha mengingkari kemampuannya dan berusaha hidup normal. Namun, kemampuannya sebagai dukun dan anak dukun selalu terbongkar hingga ia dan ibunya harus hidup berpindah-pindah.
Doo Shim dan ibunya kembali pindah. Ia pun masuk ke SMA Songyoung. Di hari pertama sekolah, Doo Shim disambut dengan seorang murid yang bunuh diri. Doo Shim menjadi satu kelas dengan Na Woo Soo (Nam Da Reum), murid dengan nilai tertinggi di SMA Songyoung.
Tidak hanya tampan dan paling pintar di sekolah, Woo Soo juga berasal dari keluarga kaya raya. Suatu ketika, usai bertemu Doo Shim, Woo Soo mulai bisa melihat hantu. Kehidupan damai Woo Soo pun hilang. Ia bisa melihat iblis yang berkeliaran di sekolah dan membujuk murid dengan nilai terendah untuk bunuh diri. Woo Soo memilih berkerja sama dengan Doo Shim demi menyelamatkan sahabatnya yang menjadi sasaran iblis.
Ketika melihat teaser video dari drama ini udah nargetin buat nonton. Dari judul udah menggelitik. Apa ini? Tentang dukun? Tapi kok latar belakangnya kehidupan SMA? Wah! Pasti bakalan seru. Terlebih ada Dedek Nam Da Reum yang jadi lead male. Hehehe. Ngefans ama Nam Da Reum, kah? Nggak juga. Tapi emang udah nonton beberapa drama dan filmnya. Sejauh ini ceritanya bagus-bagus, jadi optimis drama ini pun bakalan bagus. Nggak terasa udah ending aja. Maklum ya, hanya 12 episode. Kurang sih padahal. Hehehe.
Ga Doo Shim berasal dari keluarga dukun. Ia sering mendampingi sang nenek, Yang Myo Shim (Yoon Seok Hwa) untuk menangkap roh jahat. Suatu malam, Doo Shim kecil dan neneknya hendak menyelamatkan seorang murid yang akan bunuh diri. Doo Shim kecil gagal mengikat iblis dengan mantra karena ia belum terlalu kuat. Iblis berhasil membuat siswa putus asa bunuh diri. Berkat bantuan Doo Shim kecil, Myo Shim akhirnya berhasil mengikat iblis. Namun, malang, orang misterius membunuhnya dan merebut kantong berisi iblis jahat darinya. Iblis mengancam akan mengambil jiwa Doo Shim dan gadis itu tidak akan hidup lebih dari 18 tahun.
Ga Doo Shim (Kim Sae Ron) tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik. Ia berusaha mengingkari kemampuan yang ia miliki dan harus hidup berpindah-pindah bersama sang ibu.
Hyo Sim (Bae Hae Sun), ibu Doo Shim juga berprofesi sebagai dukun seperti nenek Doo Shim. Sayangnya Hyo Sim tak memiliki kemampuan sehebat Myo Shim. Karenanya ia membutuhkan bantuan Doo Shim yang memiliki kemampuan bisa melihat hantu.
Selain itu, Hyo Sim juga mempekerjakan Hyun Soo (Yoo Seon Ho), arwah gentayangan yang tidak bisa mengingat masa lalunya dan tak memiliki tempat untuk pulang.
Setiap kali jati diri Doo Shim sebagai anak dukun terbongkar, maka Hyo Sim akan mengajaknya pindah. Karenanya Doo Shim pun harus berpindah-pindah sekolah. Kali ini Doo Shim masuk ke SMA Songyoung. Di SMA ini, murid dengan nilai terendah selalu berakhir tragis dengan bunuh diri di sekolah. Di hari pertama Doo Shim masuk sekolah pun disambut dengan seorang murid bunuh diri.
Na Woo Soo (Nam Da Reum) adalah siswa terpintar di SMA Songyoung. Doo Shim menjadi teman sekelas Woo Soo. Sejak Doo Shim masuk ke SMA Songyoung dan menarik perhatian Woo Soo, hidup Woo Soo pun berubah total.
Di episode pertama udah disajikan dengan adegan yang lumayan ngeri saat seorang murid yang sedang dalam pengaruh bisikan iblis untuk bunuh diri. Langsung dibuat merinding. Karena saya sempat mendengar kisah tentang roh jahat yang sering mengajak orang-orang putus asa untuk ikut bersamanya dengan cara bunuh diri yang katanya beneran ada di dunia ini. Roh jahat ini datang seolah sebagai teman pengertian bagi orang putus asa, lalu dengan bisikan-bisikannya membujuk manusia putus asa untuk bunuh diri. Setelah manusia itu bunuh diri, maka jiwanya akan menjadi budak bagi roh jahat. Di drama ini pun sama. Amazing! Penulis mendapatkan ide yang di dunia nyata emang katanya ada. Atau di Korea sana juga ada hal seperti ini?
Cerita yang saya dengar, korban dari roh jahat pun kebanyakan anak muda yang putus asa. Kalau di drama ini khusus anak SMA yang putus asa karena dapat nilai jelek yang kemudian dapat tekanan dari orang tua dan para guru. Emang ya di Korea terkenal sama pendidikannya yang keras. Belajar sampai kamu dapat nilai terbaik atau mati.
Ketika karakter Kepala Sekolah (Moon Sung Geun) nongol dan ketahuan yang jadi pengendali roh jahat, nebak jangan-jangan para murid yang bunuh diri, kalau di sini tuh semacam dijadikan tumbal yang dipersembahkan ke iblis. Bapak Kepsek kerja sama ama iblis biar sekolahnya maju dan terkenal. Gantinya, iblis dikasih izin mengambil jiwa-jiwa murid dengan nilai terendah. Perjanjian seperti ini emang selalu bikin merinding kalau baca atau nonton.
Sama seperti apa yang saya dengar dari cerita roh jahat pemburu jiwa-jiwa putus asa, di drama ini jiwa murid-murid yang bunuh diri pun nggak bisa menyeberang dan berakhir jadi budak iblis. Dengan memakan jiwa-jiwa itu, si iblis jadi makin kuat.
Kehidupan Doo Shim juga hampir sama sih ama kehidupan 'dukun' yang sempat saya baca kisahnya. Diolok, tapi kadang ada yang penasaran juga karena kehidupannya yang beda ama manusia pada umumnya. Drama ini juga memberi gambaran bahwa tiap dukun punya metode atau ritual tersendiri untuk pengusiran. Agak serem sih karena di sini Doo Shim pakek kapak. Hehehe. Untung aja eksekusinya nggak seserem yang saya bayangin, jadi bisa nonton sampai last episode.
Oya, di drama ini Doo Shim ngomong kalau dia nggak bisa liat masa depan, tapi dia bisa dengan mudah melihat masa lalu. Njung Beb juga pernah ngomongin soal ini, melihat masa depan lebih sulit daripada melihat masa lalu. Masa lalu lebih mudah dilihat karena udah terjadi. Sweet banget hubungan Woo Soo ama Il Nam di masa lalu. Muehehehe. Like banget waktu Doo Shim ungkap fakta itu.
Walau berkisah tentang dukun, iblis, dan hantu, penampakan hantunya nggak serem sama sekali. Oya, suka juga ama adegan hantu-hantu yang bantuin Doo Shim dan Woo Soo dalam usaha nyelamatin Il Nam. Katanya sih emang mereka bisa dimintai bantuan kayak gitu sama orang-orang dengan kemampuan khusus itu.
Nonton drama ini tuh kayak visualisasi versi Korea dari beberapa kisah mistis yang pernah saya dengar. Jadi kadang tebakan bener. Hehehe. Kata teman saya, ini emang genre kamu banget. Kekeke.
Sisi lainnya, drama ini menyuguhkan kisah persahabatan anak-anak SMA yang terbentuk dari keinginan untuk melawan iblis yang menginginkan jiwa murid-murid dengan nilai terendah. Momen ketika Doo Shim memilih membantu Ae Kyung dan akhirnya Ae Kyung mau bantuin Doo Shim bikin senyum liatnya. Terlebih saat Soo Jung akhirnya gabung.
Kasihan juga liat Soo Jung (Lee Ji Won) yang sering diakali sama Woo Soo. Wkwkwk. Woo Soo kerja sama ama Hyun Soo biar bisa keluar rumah dengan Hyun Soo disuruh masuk ke tubuh Soo Jung.
Oya, momen waktu Hyun Soo masuk ke tubuh Il Nam yang sekarat juga ngeri-ngeri sedep. Bayangin orang dengan kepala berdarah-darah jalan ke IGD, lalu pas udah nemu kasur, ambyuk dan darah ngucur deras dari kepala. Kebayang ngerinya kalau itu kejadian di dunia nyata. Hiii....
Selain persahabatan, rasanya kurang kalau nggak ada love story-nya ya. Hehehe. Pokoknya khas remaja SMA banget dah. Impian, cinta, persahabatan.
Entah kenapa dua episode terakhir berasa kurang gereget. Walau semua konflik terselesaikan dan alasan di balik setiap kejadian diungkap. Rasanya kurang aja karena dikemas hanya dalam 12 episode. Hehehe.
Horor yang nggak horor banget. Cerita sederhana khas kehidupan remaja SMA. Visual para pemeran yang memanjakan mata serta akting apik dari mereka, drama ini bisa menjadi pilihan tontonan santai-santai. Sesuatu yang simpel dan menghibur dengan bumbu kisah persahabatan yang menyentuh serta kisah cinta yang bikin senyum. Walau ada beberapa komentar yang menyebutkan plot dari drama ini meh banget, tapi bagi saya lumayan menarik untuk ditonton dan dinikmati di waktu santai.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.
Sumber poster dan foto: Hancinema dan koleksi pribadi
Tempurung kura-kura, 09 Oktober 2021.
- Kurayui -
0 komentar