Wisata Kuliner Di Kota Kepanjen - Spesial Ikan Bakar Cak Lum

17:35

 Wisata Kuliner Di Kota Kepanjen - Spesial Ikan Bakar Cak Lum



Mengunjungi sebuah kota rasanya kurang lengkap kalau tidak mencoba kulinernya. Karena tiap kota pasti punya ikon wisata kuliner tersendiri.

Tanggal 14 November 2021 kami berkesempatan turun gunung, keluar markas untuk sambang bayi ke Ngebruk, Kepanjen. Sekalian sowan ke Kraton Gunung Kawi yang menjadi daftar tugas sejak tahun 2020 lalu.

Turun dari Kraton Gunung Kawi ditemani hujan, sepanjang jalan tanpa jeda. Sedang perut kami sudah keroncongan karena telat makan siang. Sebenarnya di Kraton Gunung Kawi ada kantin, tapi hujan keburu turun. Jalan utama menuju lokasi kraton berada di tengah hutan, jadi kami memutuskan untuk lekas turun sebelum hujan semakin deras.

Di dalam mobil, kami berdiskusi untuk menu makan siang. Saya pengennya bakso aja, tapi mayoritas setuju nasi. Ikonnya Kota Kepanjen emang Warung Nayamul, ya. Tapi hari itu pada pengen ikan bakar dan lalapan. Maunya yang kayak di kolam pemancingan seperti ketika Sehari Berwisata Kuliner Di Kecamatan Pakis.


Saya pun diberi tugas untuk mencari informasi dari Google tentang warung ikan bakar. Setelah diminta, Mbah Google pun merekomendasikan banyak tempat makan bertema ikan bakar mulai dari yang terdekat dengan lokasi kami. Ada satu lokasi seperti yang diinginkan orang-orang, tapi kami harus putar balik. Kondisi jalan lagi ramai dan hujan deras, jadi agak rempong mau putar balik. Lalu, saya terpaku pada satu nama warung yaitu Spesial IKAN BAKAR CAK LUM. Dapat bintang lima, tapi saya nggak baca review dan langsung menyampaikan informasi. Alhamdulillah pada setuju. Meminta panduan Google, kami pun mencari keberadaan warung.

Sebenernya kalau pakek panduan Google iku agak gimana. Karena dulu pas sama Thata, di Malang, dibikin muter-muter. Trus pas ke Pasuruan, malah dituntun lewat jalan tikus. Hampir saja mobil yang kami tumpangi nggak bisa keluar jalur tersebut dan bikin heboh kampung orang di siang bolong. Tapi, hanya Google yang bisa diandalkan karena semua nggak paham ama daerah Kepanjen.

Mbah Google bilang belok kiri, kami pun manut. Lalu ditegur karena jadi semakin menjauh ama lokasi dan diminta putar balik. Ya Allah. Hujan-hujan, laper, nyari tempat makan susah amat. Hiks! Setelah putar balik, baru bener dah belok kiri. Dari jalur sebelumnya yang kami lalui harusnya lurus, tapi ama Google malah disuruh belok kiri. Apa panduan peta emang gitu ya?

Akhirnya ketemu! Hujan masih turun deras. Untung bawa payung dan saya jadi punya profesi baru yaitu ojek payung. Wkwkwk. Harus bolak-balik, jemput dan antar anggota rombongan dari mobil ke warung.

Warung Spesial IKAN BAKAR CAK LUM tuh tampilannya sederhana banget. Bukan kolam pancing plus resto pun bukan restoran mewah. Lokasi di tengah pemukiman warga. Trus kayak satu rumah dan terasnya dibuat warung gitu. Jadi keinget suasana di markas Sarang Clover beberapa tahun lalu waktu mencoba peruntungan di bisnis kuliner.



Di teras ada meja dan bangku. Tempatnya luas dan bersih. Selain di teras ada tempat makan di dalam tapi lesehan. Di dalam ini pun bersih dan muat untuk 10-12 orang. Karena kami berdelapan, jadi kami milih di dalam, duduk lesehan. Karpetnya anget. Apa sih jenisnya, kayak karpet mainan anak yang empuk dan anget plus tahan air.



Ketika kami datang, disambut ramah dengan seorang bapak--yang saya menduga beliau adalah owner dari warung. Lalu, kami ditanya mau pesan apa. Di banner yang terpajang di depan tertulis berbagai macam menu lauk yang pengolahannya serba dibakar. Ada ikan mujaer, patin, gurami, lele, dan ayam. Mohon maaf karena nggak sempat mengabadikan daftar menu. Karena ribet jadi ojek payung dan dapat bagian ngurusin si Gembul.

Semua pada pengen gurame, jadi pesen gurami bakar. Hal ini yang saya suka, ketika kami sepakat pesan gurami, bapaknya langsung ngasih tahu kalau ukuran guraminya gede, satu ikan bisa dimakan dua orang. Bapaknya baik banget. Andai egois, yang penting dagangannya laku, beliau bisa diem aja kan waktu kami mau pesan 8 porsi gurami bakar.



Setelah menunggu, akhirnya datang juga. Beneran gede banget guraminya. Kebetulan saya yang janjian duet sama Rara, kebagian gurami yang paling gede. Sayangnya kami nggak sempat bikin video, karena malu. Hehehe.

Ikan guraminya dibakar dengan dibaluri bumbu kecap. Nggak murni kecap, kayak ada tambahan bumbu yang bikin aromanya semakin sedap dan rasanya pun campuran manis, asin, dan gurih. Enak banget. Bumbu merasuk ke dalam daging ikan.



Daging ikan guraminya tebel banget. Putih bersih, empuk, dan pas digigit kerasa fresh dan apa sih istilahnya, juicy ya? Biasanya kan ada gurami yang dagingnya kayak bau tanah, ini nggak. Nggak amis juga. Enak wes pokoknya.

Lalapan pendampingnya ada kubis dan daun singkong rebus. Kubisnya direbus setengah mateng, jadi masih kries-kries dan rasanya manis. Daun singkongnya empuk. Lalapan mentah ada timun dan daun kemangi.

Sambalnya fresh, diulek dadakan. Rasanya asam, asin, manis, dan gurih. Kayak perpaduan sambel tomat ama sambel terasi. Kalau buat saya, nggak pedes sama sekali. Hehehe. Tapi, buat orang yang nggak doyan pedes, udah cukup lah. Pedesnya bisa dinikmati. Nggak paham juga apakah level pedas bisa nambah apa nggak.

Lauk pendamping lain kami pesan terong, tapi habis. Akhirnya pesan tahu. Tahunya dipenyet di atas sambel dan itu enak banget. Nasinya pulen, disajikan hangat-hangat. Untuk minuman kami pesan kopi, jeruk panas, teh hangat, dan es jeruk.

Untuk cuci tangan disediakan satu mangkuk air bersih yang diberi irisan jeruk nipis. Di luar juga ada tempat cuci tangan yang juga menyediakan sabun. Untuk toilet, saya nggak tahu ada apa nggak. Karena kebetulan pas di sana nggak kebelet pipis. Hehehe. Untuk area parkir nggak ada, jadi parkirnya di pinggir jalan.

Yang paling bikin kaget itu soal harga. Awalnya saya menebak, melihat dari ukuran ikan guraminya, mungkin harganya kisaran 80 ribu. Waktunya bayar, bikin kaget. Berdelapan kami kena tarif 238 ribu aja. Kaget dong kami. Sampai minta bapaknya ngitung ulang karena takut salah. Setelah diitung ulang sebanyak dua kali, ternyata bener. Murah banget!!! Jadi per ekor ikan gurami dihargai 45 ribu saja. Murah tenan ini. Harga merakyat, rasa bintang lima.

Kalau shi-gUi berkunjung ke Kepanjen, wajib deh cobain makan di Spesial IKAN BAKAR CAK LUM. Saya aja pengen balik dan makan di sana lagi. Hehehe. Semoga next time bisa berkunjung lagi dan bikin video di sana.

Alamat lengkap Spesial IKAN BAKAR CAK LUM di Jalan Ngadiluwih Kedung Penjaringan No.114, Ngadiluwih, Kedungpedaringan, Kepanjen. Menurut informasi di Google, jam buka mulai pukul 08.00 sampai pukul 22.00.

Tempatnya emang sederhana, tapi pelanggannya rata-rata bawa mobil. Dari penampilan pengunjung jelas kaum menengah ke atas. Rasa enak dan harga ramah kantong, jadi wajar kalau pelanggannya mulai kalangan biasa sampai kalangan mewah.

Spesial IKAN BAKAR CAK LUM saya rekomendasikan untuk dicoba!

Sekian sharing pengalaman wisata kuliner di Kota Kepanjen. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews