Sharing Pengalaman Pejuang GERD - Puasa Tapi Lupa Sahur

03:35

 Sharing Pengalaman Pejuang GERD - Puasa Tapi Lupa Sahur



Bagi pejuang GERD, puasa bisa menjadi dilema. Ingin ikut puasa, tapi takut nggak kuat. Nggak puasa, jadi beban. Sebenarnya pada sebagian orang, puasa bisa menjadi terapi untuk lambung dan membuat kondisi semakin membaik. Bagi pejuang GERD, ada tips khusus yang bisa diterapkan jika ingin berpuasa. Insyaallah dengan metode tersebut, pejuang GERD tetap ikut berpuasa.

Lalu, bagaimana jika kita kelupaan nggak makan sahur? Apa bisa tetap puasa? Atau baiknya stop aja, nggak usah puasa dahulu?


Sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami momen lupa sahur. Seringnya karena keenakan tidur hingga nggak kebangun pas jam sahur. Pernah ada yang nanya ke saya, lebih tepatnya curhat sih ya. Udah niat puasa, tapi pas jam sahur nggak kebangun. Trus karena udah niat, jadi galau mau lanjut atau batalin puasa.

Waktu itu saya hanya bisa menjawab, semua kembali ke pribadi masing-masing. Karena kemampuan masing-masing orang kan beda dan hanya yang bersangkutan yang bisa mengukur. Kalau dirasa dan yakin mampu, ya nggak papa lanjut. Tapi kalau ragu, ya mending batalin aja. Karena sesuatu yang ragu-ragu itu dampaknya bisa kurang bagus.

Setelah membaca curhatan salah satu teman itu, saya jadi mikir, iya ya gimana rasanya semisal mau puasa lupa sahur. Seingat saya, sejak puasa pasca kena GERD itu belum pernah kelupaan sahur. Jadi lebih hati-hati dan disiplin dalam urusan makan sahur. Dan setelah mikirin itu, ngebatin, tiba-tiba dikabulin sama Gusti Allah. Udah niat puasa, pas alarm bunyi kebangun, tapi, bentar lagi ajah ah. Dan ketiduran lagi sampai dibangunin azan subuh.

Galau dong! Udah niat puasa, tapi lupa sahur. Gimana kalau nanti nggak kuat? Mana harus kerja dan jadwalnya sibuk. Karena pasca kena GERD jadi nggak tahan sama lapar. Tapi, akhirnya bismillah, memutuskan untuk lanjut puasa. Sekalian jadi tolok ukur buat diri sendiri, kuat nggak kalau lanjut. Kan udah dikasih kesempatan sama Gusti Allah, masa iya disia-siakan. Hehehe. Kondisi tubuh kalau udah diniatkan puasa insyaallah bakalan aman dan kuat tahan lapar. Jadilah lanjut puasa.

Bismillah. Minta kekuatan ke Gusti Allah karena hal itu terjadi atas kehendak-Nya. Minta dikuatkan dan dilancarkan selama seharian puasa.

Seperti yang sudah diprediksi, di kerjaan ramai banget. Trus kalau sahur kan terbiasa minum air putih agak banyak, sebelum makan minum air putih hangat, sebelum imsak juga minum air putih. Jadi sensasi yang pertama saya rasakan setelah memutuskan untuk lanjut puasa walau kelupaan nggak sahur adalah rasa haus yang lumayan mengganggu.



Jam rawan pertama adalah pukul 8-9 pagi. Sensasi yang pertama muncul adalah haus banget. Tenggorokan berasa kering banget, kayak seharian nggak minum air putih. Biasanya emang di jam tersebut, kalau nggak puasa sering ngrasain sensasi kayak gitu dan buru-buru minum. Kalau nggak segera minum jadi muncul perasaan nggak nyaman bahkan sampai kepala pusing. Waktu sensasi haus itu muncul, udah ketar-ketir. Bahaya nih! Udah mulai haus. Untungnya kerjaan banyak jadi mau nggak mau berusaha fokus ke kerjaan dan mengabaikan rasa haus yang agak mengganggu.

Rasa hausnya mulai terabaikan, eh ganti muncul rasa lapar. Perut keroncongan kayak seharian kagak makan. Padahal biasanya kalau sahur nggak ada rasa lapar, tapi haus tetep ada. Seringnya emang dominan di rasa haus kalau pas lagi puasa. Jadi selama kurang lebih satu setengah jam ngerjain tugas di kerjaan sambil dipeluk rasa nggak nyaman karena sensasi haus dan lapar yang lumayan mengganggu, bahkan kepala mulai terasa nggak nyaman, ada rasa pusing yang mengganggu. Udah kepikiran, kuat nggak ya. Alhamdulillah pukul setengah sepuluh, sensasi mulai berkurang dan kemudian hilang.

Memasuki jam makan siang, rasa haus yang lumayan mengganggu muncul lagi. Ngerjain tugas di kerjaan mulai nggak fokus, nggak bisa konsentrasi. Pengennya duduk aja, males-malesan. Pukul 12-1 siang jadi jam rawan kedua. Masih dominan rasa haus nggak karuan. Mungkin pengaruh berkeringat karena kerjaan banyak juga.



Sepulang kerja, pukul tiga sore langsung saya buat rebahan sejenak. Seperti biasa untuk mengisi ulang energi yang dikeluarkan selama bekerja. Keadaan udah balik aman kayak normalnya pas puasa dengan sahur. Dominan emang rasa haus, tapi udah nggak menyiksa banget seperti di jam-jam rawan sebelumnya. Tapi badan lebih lemes aja rasanya. Alhamdulillah bisa lanjut puasa sampai waktu berbuka.

Walau udah mengalami sendiri, saya nggak bisa kasih jawaban secara pasti apa bisa lanjut puasa atau nggak. Karena semua tergantung ke pribadi masing-masing. Bener sih semua tergantung niatnya, tapi kadang niat yang udah diucapkan dari awal bisa dibikin kacau balau ama pikiran parno karena kelupaan sahur. Jadi balik lagi ke pribadi masing-masing, mau lanjut atau nggak. Diukur saja sesuai kemampuan masing-masing. Kalau menurut saya lebih baik coba dilanjut aja. Kalau di tengah jalan nggak kuat ya berhenti. Karena bagi saya termasuk kesempatan yang diberikan Tuhan untuk melatih diri sendiri. Misal kuat ya lanjut, nggak kuat ya batalin puasa. Tuhan nggak akan mempersulit makhluk-Nya, jadi nikmati saja momen yang diberikan pada kita.

Sekian sharing pengalaman dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews