Review Film The Hunger Games: Catching Fire (2013)

22:18

 The Hunger Games: Catching Fire



24 pemenang The Hunger Games harus kembali ke arena dalam perayaan Quarter Quell. Katniss dan Peeta kembali berjuang bersama untuk bertahan hidup dengan aturan yang sama yaitu membunuh atau dibunuh.


• Judul: Catching Fire

• Sutradara: Francis Lawrence

• Tanggal rilis:

   - London: 11 November 2013

   - Amerika: 22 November 2013

• Durasi: 146 menit

• Catatan:

   - Seri kedua dari serial The Hunger Games.

   - Berdasarkan novel Catching Fire karya Suzanne Collins yang terbit pada tahun 2009

• Bahasa: Inggris

• Pemeran:

  - Jennifer Lawrence: Katniss Everdeen

  - Josh Hutcherson: Peeta Mellark

  - Liam Hemsworth: Gale Hawthorne


Katniss dan Peeta pulang sebagai pemenang dalam Hunger Games ke-74. Tanpa disadari, tindakan Katniss tentang buah beri beracun memberi harapan baru pada distrik-distrik di Panem. Pergolakan terjadi karena semangat api pemberontakan telah tersulut. Presiden Snow meminta Katniss untuk memadamkan percikan api tersebut dengan menjadikan Gale dan keluarga Katniss sebagai jaminan saat Tur Kemenangan.

Pada Hunger Games ke-75, merupakan perayaan Quarter Quell. Presiden Snow mengumumkan peraturan Quarter Quell ketiga yaitu peserta yang akan turun ke arena adalah para pemenang Hunger Games yang masih hidup. Katniss dan Peeta yang mengajukan diri untuk menggantikan Haymitch harus kembali turun ke arena untuk melawan 22 pemenang dari distrik lain. Dibunuh atau membunuh, dalam permainan kali ini, Katniss bertekad untuk menjaga Peeta tetap hidup.


Seperti apa yang saya tulis sebelumnya setelah selesai membaca novel The Hunger Games dan juga menonton filmnya, setelah selesai dengan buku kedua saya pun lanjut untuk nonton Catching Fire yang merupakan film seri kedua dari The Hunger Games. Sebelumnya saya sudah menulis ulasan tentang novel Catching Fire, sekarang giliran berbagi kesan usai nonton filmnya.



Jujur, seri kedua ini lebih membuat saya merasa puas usai nonton dibanding seri pertama The Hunger Games. Catching Fire memberikan sajian adegan dan alur cerita yang menurut saya merangkum semua isi novelnya. Seri pertama juga sih, tapi seri kedua ini lebih ngena gitu feel-nya dibanding seri pertama walau ada beberapa adegan yang diubah jadi sedikit beda ama versi novelnya. Salah satunya adalah adegan saat Gale (Liam Hemsworth) dihukum cambuk di tengah alun-alun. Kalau di novel karena dia tertangkap basah membawa kalkun, dalam film karena dia sengaja menyerang pimpinan pasukan perdamaian yang baru. Kesannya emang lebih berani dan lebih tragis.



Katniss (Jennifer Lawrence) di seri kedua kesan dark-nya lebih dapat. Ekspresinya yang jarang tersenyum. Pembawaannya pun lebih penuh kepercayaan diri dan berani. Sayangnya saat pimpinan baru berkuasa di Distrik 12, nggak ada adegan Katniss berusaha masuk setelah pagar kembali dialiri listrik. Pun nggak ada adegan Katniss ketemu dua pelarian dari Distrik... ah maaf saya lupa. Yang guru ama murid itu. Hehehe.



Peeta (Josh Hutcherson) makin mempesona aja! Kekeke. Kalau di novel lukisan Peeta pas nunjukin bakat rahasia nggak dikasih liat ke Katnis, di film, lukisan Rue ditunjukan ke Katniss karena dibiarkan terbuka di lantai, nggak dihapus ama tim Hunger Games.



Momen waktu Katniss dan Peeta mengunjungi Distrik 11 dalam Tur Kemenangan bikin nyesek, sampai ikutan nangis karena melihat keluarga Rue berkumpul dan menangis waktu mendengarkan pidato Katniss. Terlebih saat ada kakek-kakek mengangkat tangan dan menunjukkan tiga jari sembari menyiulkan nada milik Rue. Tumpah dah air mata.



Banyak adegan nyesek di seri kedua ini. Sikap Effie Trinket (Elizabeth Banks) juga bikin terharu. Walau penampilannya masih lebay kayak sebelumnya. Penampilan Effie terbaik menurut saya adalah ketika pemungutan di Distrik 12. Kupu-kupunya keren! Oya, tim penata gaya di seri kedua ditampilkan lebih mendekati karakter mereka di novel daripada di seri pertama.



Sahabat pertama Katniss di Capitol, Cinna (Lenny Kravitz) juga masih sama cool-nya seperti di seri pertama. Di seri kedua, tindakannya malah lebih berani. Suka sekali sama kata-kata Cinna, ini ada di novel, tentang dia menuangkan emosinya dalam karya agar tidak melukai orang lain, hanya dirinya yang akan terluka. Nyesek waktu Katniss mau naik ke arena liat Cinna dipukuli pasukan penjaga perdamain.



Villain yang super nyebelin dan dendam banget ama Katniss, Presiden Coriolanus Snow (Donald Sutherland). Di seri kedua ini bener-bener bikin geregetan walau nongolnya dikit-dikit. Pengen nyibir di depan Presiden Snow waktu cucu perempuannya dandan rambutnya dikepang ala Katniss dan bahkan ngefans ke Katniss sampai bilang pengen mencintai seseorang kayak Katniss mencintai Peeta. Pantes dendam kesumat banget ini aki-aki. Wkwkwk. Cucunya ikutan kena demam Katniss Everdeen.



Haymitch Abernathy (Woody Harrelson) diam-diam menghanyutkan. Emang dah om satu nie nggak bisa diremehkan. Walau tukang teler, keren!!! Jadi suka ama karakternya. Kekeke.



MC Nasional Panem Caesar Flickerman (Stanley Tucci) rambutnya udah nggak biru lagi. Tapi bakatnya membuat suasana wawancara jadi hidup tetep nggak ada tanding. Tiap kali liat MC Nasional Panem ini jadi ngebayangin Yoo Jae Suk Ajushi seandainya ada Hunger Games versi Korea. Ya ampun, Kura! Ngayal mulu dah! Adegan waktu para peserta bergandengan tangan di atas panggung juga bikin haru.



Oya, penampilan Katniss dan Peeta di malam wawancara keren! Visualisasi baju pengantinnya keren! Perubahan Katniss menjadi mockingjay ala Cinna juga keren! Cinna the best lah!





Haymitch menyarankan Katniss mencari sekutu untuk bertahan hidup dalam Quarter Quell dan sekutu yang pertama ia sadari adalah Finnick Odair (Sam Claflin) yang menggunakan tanda mata dari Haymitch. Visualisasi Finnick si kekasih nasional emang tampan. Haymitch emang nggak pernah salah dalam bertindak. Dia mengirim Finnick yang memang bisa diandalkan untuk menjaga Katniss tetap hidup.




Walau Katniss selalu waspada pada Finnick, tapi pemuda itu tetap menjaga Katniss dan Peeta dengan baik. Salut. Ikutan sedih waktu Finnick kehilangan Mags.

Melihat Finnick memperlakukan Mags (Lynn Cohen) bikin envy. Baik banget, santun dan penuh kasih sayang. Mags adalah mentor Finnick yang mengajukan diri untuk menggantikan Annie, kekasih Finnick. Nenek yang murah senyum, namun harus kehilangan nyawa. Dari awal Mags emang nyadar dia nggak bakalan selamat, makanya dia lebih memilih mengorbankan diri daripada jadi beban buat yang lain.



Sekutu yang dari awal diinginkan Katniss ada Beete dan Wiress. Bayangan saya karakter Wiress (Amanda Plummer) itu udah sepuh banget. Tapi di film nggak sepuh-sepuh amat. Waktu adegan Wiress terus ngomong Tik Tok di film lebih serem daripada di novel. Mana setengah berlumuran darah badannya.



Beetee Latier (Jeffrey Wright) juga sama. Saya bayanginnya udah sepuh banget, ternyata ya om-om kayak Haymitch. Hehehe. Keliatan jenius sih emang dari penampilannya dan kayaknya karakter ini bakalan memberi banyak kejutan di seri berikutnya.




Karakter yang bikin saya penasaran, pengen liat visualisasinya kayak gimana adalah Johanna Mason (Jena Malone). Kalau di novel kan bayanginnya badass banget! Omongan ama tindakannya ceplas-ceplos. Emosinya gampang meledak. Visualisasinya cantik! Sikap semaunya sendiri persis deh kayak di novel. Adegan di lift bikin risih. Wkwkwk. Tapi si Johanna-nya nyantai bae.




Kalau di novel, Johanna ini keras banget ke Katniss. Di film karakternya lebih lembut dan lebih bersahabat ke Katniss. Ngobrolnya juga enak-enakan ama Katniss. Kalau di novel kan rasanya kayak nadanya selalu ketus kalau ke Katniss.

Momen waktu Peeta nenangin peserta pecandu morfin yang menghalau serangan monyet bikin nyesek banget liatnya. Suara Peeta yang tenang menuntun pecandu morfin untuk meninggal dengan tenang. Bener kata Katniss, Peeta ini kalau udah ngomong kayak kata-katanya mengandung mantra dan bikin orang tersihir. Berharap Peeta dan Johanna selamat.

Adegan bunuh-bunuhannya tetep sama kayak di seri pertama, lebih sadis di novel. Kalau di filmnya masih biasa aja. Tapi, yang lumayan rada ngeri waktu Katniss cs kena kabut beracun. Serangan monyet-monyet ganas juga bikin merinding. Bayangin di tengah hutan tetiba dikepung monyet gede-gede gitu. Merinding.



Penasaran bentuk jam tangan Plutarch Heavensbee (Philip Seymour Hoffman) yang dikasih liat ke Katniss pas dansa, sayangnya di film nggak ada.



Suka ama Prim (Willow Shields) di sini. Seperti di novel, tegas dan tegar. Bahkan dia yang nyuntik Gale waktu Gale habis dicambuk. Sayang sih karakter anak wali kota Distrik 12 nggak ada di film. Sapa sih namanya, Madge kalau nggak salah ya. Padahal kan doi teman cewek satu-satunya yang dimiliki Katniss di Distrik 12.



Gale bilang nggak ada lagi Distrik 12. Apakah Presiden Snow benar-benar membumihanguskan Distrik 12? Mari segera membaca buku ketiga, Mockingjay!!!



Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.

Sumber poster: impawards & goldposter


Tempurung kura-kura, 05 November 2021.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews