Review Laughing Under the Clouds

17:50

Laughing Under the Clouds



• Judul:
  - Global: Laughing Under the Clouds
  - Romanisasi: Donten ni Warau
  - Jepang: 曇天に笑う

• Tanggal rilis: 21 Maret 2018
• Durasi: 94 menit
• Distributor: Shochiku
• Bahasa: Jepang
• Negara: Jepang
• Catatan: Berdasarkan serial manga "Donten ni Warau" oleh Karakara Kemuri yang terbit pada Maret 2011 sampai Juni 2013 di Japanese shojo manga magzine Monthly Comic Avarus
• Pemeran:
  - Sota Fukushi: Tenka Kumo
  - Yuma Nakayama: Soramaru Kumo
  - Yuki Furukawa: Sousei Abeno
  - Ren Kiriyama: Shirasu Kinjo
  - Shunsuke Daito: Seiichiro Takamine
  - Yuta Koseki: Ren Nagayama
  - Tomohiro Ichikawa: Rakucho Takeda
  - Masaki Kaji: Zenzou Inukai
  - Kirato Wakayama: Chutaro Kumo

Setelah Restorasi Meiji di Otsu, Prefektur Shiga, Jepang ditetapkan sebagai tahun kebangkitan Orochi. Orochi adalah sosok ular raksasa dengan kekuatan luar biasa. Orochi bangkit setiap 300 tahun sekali dan kebangkitannya akan membawa bencana besar bagi kehidupan manusia.

Di sebuah kuil tinggalah Keluarga Kumo yang terdiri dari tiga orang putra. Putra tertua bernama Tenka (Sota Fukushi), Soramaru (Yuma Nakayama) adalah putra kedua, dan si bungsu Chutaro (Kirato Wakayama). Keluarga Kumo secara turun-temurun memiliki kemampuan untuk menyegel kekuatan Orochi.

Kelompok khusus dari pemerintahan bernama Yamainu pun ditugaskan untuk menyegel Orochi bekerja sama dengan Keluarga Kumo. Di lain pihak Klan Fuma yang memiliki pasukan ninja bernama Anyaku berusaha membangkitkan Orochi untuk menggulingkan pemerintahan. Klan Fuma berhasil menemukan wadah Orochi dan berusaha membangkitkannya. Dalam usaha itu Keluarga Kumo dan pasukan Yamainu berusaha menggagalkan usaha Klan Fuma dan harus menghadapi kelompok ninja Anyaku.

"Untuk membuat mereka tertawa dan hidup damai adalah tugas dari keluarga Kumo. Tak peduli sesulit apa pun itu, sepedih apa pun, jadilah pria kuat yang selalu tertawa."





Nggak nyesel nonton live action ini. Berkisah tentang legenda Orochi, pasukan penyegel, dan klan pendukung Orochi yang hidup di era setelah Restorasi Meiji di Otsu, Prefektur Shiga, Jepang. Pada tahun itu adalah tahun lahirnya kembali Orochi dalam fase 300 tahun sekali. Kelahiran Orochi akan membawa bencana bagi bumi. Pasukan khusus dari pemerintahan yang bernama Yamainu ditugaskan untuk mencari wadah Orochi dan menyegelnya. Keluarga Kumo yang harusnya terlibat malah menolak dan berdalih akan melindungi Orochi. Klan Fuma pun mengejar wadah Orochi dengan tujuan untuk menjaga wadah itu yang akan digunakan untuk membangkitkan Orochi dan menggunakan kekuatannya untuk menggulingkan pemerintahan.



Saya suka nonton live action yang klasik begini, apa sih istilahnya kalau di Jepang? Kalau di Korea kan saeguk, mohon maaf saya nggak tahu kalau di Jepang apa. Heuheuheu.

Tokoh utama dalam cerita ini adalah Tenka Kumo (Sota Fukushi). Penampilannya nyentrik dan selalu tersenyum dalam keadaan apa pun. Tenka sangat disayangi oleh warga Otsu karena selalu melindungi kota dari para penjahat. Tenka memiliki dua adik laki-laki bernama Soramaru (Yuma Nakayama) dan Chutaro (Kirato Wakayama). Kedua adiknya pun selalu membantu Tenka dalam menjaga kota. Sayangnya kemampuan keduanya tak sehebat Tenka.



Kenapa suka live action klasik? Karena sembari nonton bisa mengenal budaya Jepang. Biasanya kan diselipin tuh. Pun demikian dengan live action ini. Kita bakalan dimanjakan indahnya Jepang di masa lalu. Terlebih film ini didukung oleh aktor-aktor tampan yang salah satunya adalah Yuki Furukawa. Hehehe.

Sebenarnya saya sempat meragu dengan durasi 94 menit apakah kisah akan disajikan sampai puncak ending? Maksudnya sampai selesai atau nantinya ada part kedua. Ternyata memang sampai ending. Tapi menurut saya terlalu cepat atau terburu-buru di bagian akhir. Final battle pun jadi kurang gereget.

Film ini menyajikan brotherhood yang nggak hanya dari hubungan sedarah--dalam Keluarga Kumo, tapi juga antar sesama anggota keluarga--Keluarga Kumo dan Kelompok Yamainu. Juga antara Tenko dan Shirasu Kinjo (Ren Kiriyama) yang seorang Klan Fuma. Khas film klasik juga ada dal film ini yaitu tentang kesetiaan dan pengkhianatan.

Film ini menghibur, tapi saya tidak bisa mengatakan sangat bagus. Karena dari segi adegan laga pun saya merasa ada yang kurang. Alurnnya juga cepat. Bagusya untuk adegan tebas-menebas tidak ditampilkan. Hehehe.



Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat dan selamat menonton. Terima kasih.

Photo by: My Drama List.


Tempurung kura-kura, 05 September 2020.
- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews