Review Film Rurouni Kenshin: The Final
22:36Rurouni Kenshin: The Final
Apakah ini kisah akhir dari sang legenda Battousai si Pembantai?
Kenshin Himura (Takeru Satoh) legenda Battousai si Pembantai menjalani kehidupan damai bersama Kaoru Kamiya (Emi Takei). Kenshin berjanji tidak akan pernah membunuh lagi dengan pedangnya. Suatu malam, Restoran Akabeko yang tak lain adalah restoran favorit Kenshin diserang sebuah meriam dan hancur. Kota yang tenang berubah mengerikan dalam semalam karena terjadi serangan di sana-sini yang menewaskan banyak orang. Dalam peristiwa itu, Kenshin menemukan kertas bertuliskan "Penghakiman Manusia". Teror demi teror menghampiri penduduk kota. Kenshin kembali dihadapkan dengan seseorang dari masa lalunya.
Akhirnya tayang juga seri keempat dari live action Rurouni Kenshin setelah sempat tertunda karena wabah corona. Setelah dibuat penasaran karena teaser dan teori-teori tentang seri ketiga ini, akhirnya bisa nonton full ceritanya.
Walau dulu nggak nonton anime-nya sampai ending dan nggak selalu nonton anime-nya yang sempet tayang di salah satu televisi swasta, juga nggak baca versi komiknya, tapi nonton live action-nya mulai dari Rurouni Kenshin, Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno, sampai Rurouni Kenshin: The Legend Ends. Live action Rurouni Kenshin menjadi film favorit. Ketika mendengar seri keempat akan tayang di tahun 2020, udah happy banget. Sayangnya karena wabah corona, jadwal rilis jadi ditunda dan bersyukur tahun 2021 ini beneran tayang.
Cerita masih berfokus pada Kenshin Himura (Takeru Satoh) sang legenda Battousai si Pembantai yang telah bertobat dan menjalani hidup secara lurus dengan sumpah tidak akan membunuh lagi dengan pedangnya.
Kenshin tinggal di Dojo Kamiya milik Kaoru Kamiya (Emi Takei). Kenshin dan Kaoru menjalani hari-hari mereka secara damai.
Tidak hanya bersama Kaoru, di Dojo Kamiya, Kenshin juga tinggal bersama Sanosuke Sagara (Munetaka Aoki) dan Yahiko Myojin (Riku Ohnishi).
Persahabatan dengan dokter cantik Megumi Takani (Yu Aoi) juga masih terjalin. Kenshin sering menghabiskan waktu bersama empat keluarga barunya.
Suatu malam, dalam perjalanan pulang usai makan malam bersama Kaoru, Sanosuke, dan Yohiko, Kenshin mendengar sebuah ledakan. Rombongannya berpapasan dengan rombongan polisi yang hendak menuju ke lokasi kejadian yang tak lain adalah Restoran Akabeko, restoran favorit Kenshin dan teman-temannya. Kenshin pergi bersama Sanosuke, sedang Kaoru dan Yohiko. Malam yang damai pun menjadi malam yang mengerikan karena kota tiba-tiba diserang. Dalam serangan itu, Kenshin menemukan catatan bertuliskan "Penghakiman Manusia". Kenshin berusaha memahami arti pesan tersebut dan menebak-nebak siapa dalang di balik serangan itu.
Berikutnya, serangan terjadi di sebuah dojo dan rumah kepala polisi. Teror itu membunuh banyak orang dan menghancurkan rumah kepala polisi. Dalam perjalanan pulang dari rumah kepala polisi, Kenshin bertemu Enishi Yukishiro (Mackenyu Arata). Pria yang ia kenal di masa lalu sebagai adik iparnya. Adik dari Tomoe Yukishiro, istri Kenshin yang meninggal di tangan Kenshin sendiri.
Sejak resmi rilis, beranda saya dipenuhi dengan postingan tentang Rurouni Kenshin: The Final. Awalnya bikin kesel karena belum bisa nonton. Kekeke. Terlebih ada yang bilang, katanya film ini mencapai rating 10/10. Wow! Sempurna! Setelah nonton, wajar sih kalau ada yang kasih rating 10/10, karena filmnya emang bagus! Visual dan akting para pemeran yang memanjakan mata penonton, jalan cerita yang runtun, berjalan maju dengan runtun dan nggak bikin bingung, aksi yang memukau dan setting yang seolah-olah real banget. Seolah nggak ada cela sama sekali. Ya sih emang nggak ada, tapi bukan berarti membuat penonton puas 100%. Karena masih ada beberapa komentar yang menunjukkan ketidakpuasan atas film ini.
Mungkin bagi beberapa orang ada yang menganggap adegan aksi dalam film ini terlalu berlebihan. Mungkin melihat dari segi Kenshin yang hanya sendiri bisa melawan banyak musuh. Sama halnya dengan karakter Goro Fujita (Yosuke Eguchi) yang bisa lawan puluhan pasukan musuh sekaligus dan selamat. Tapi, bagi saya hal ini bisa aja terjadi terlebih jika itu di masa lalu. Dalam sejarah sendiri banyak disebutkan jika banyak tokoh pendekar yang bisa bertarung seperti itu. Karena orang zaman dahulu sakti-sakti. Jadi, entah saya nggak dibuat heran ama sajian adegan pertempuran itu. Wajar karena setting-nya di masa lalu.
Memberi gambaran jika orang pengen tobat dan hidup baik-baik itu jalannya nggak bakalan mudah dan mulus-mulus aja. Terlebih buat Kenshin yang dulunya adalah Battousai si Pembantai yang pasti punya banyak musuh. Karakter antagonis utama dalam film ini, Enishi Yukishiro disebut sebagai musuh terkuat dari Kenshin. Saya sempat menyimak ulasannya di Youtube setelah teaser dan posternya keluar. Setelah nonton full filmnya, setuju jika Enishi disebut sebagai musuh terkuat. Dia ketua mafia di Tiongkok yang kalau dipikir-pikir, selain ahli ilmu pedang dari Jepang, di Tiongkok dia juga pasti mempelajari ilmu bela diri. Secara kemampuan bertarung, udah pasti unggul. Ini analisis pribadi lho ya! Karena seperti yang saya sebut di atas, saya nggak nonton anime-nya full pun nggak baca komiknya.
Enishi pun sangat berpengaruh untuk Kenshin sendiri karena dia adalah adik dari Tomoe Yukishiro (Kasumi Arimura). Tomoe adalah istri Kenshin yang mati di tangan Kenshin sendiri. Enishi dendam kesumat pada Kenshin karena kematian Tomoe.
Walau Enishi ini jahat banget, entah kenapa saya nggak bisa membenci villain satu ini. Kenapa? Karena penjahatnya tampan? Heuheuheu. Ya emang sih visualnya tak terbantahkan; tampan. Tapi bukan karena itu, Enishi hanya sangat menyayangi kakaknya dan hatinya diliputi dendam dan kemarahan. Dia hanya salah memilih jalan hidup. Saya membenci tindakannya yang menghancurkan kota, tapi saya nggak bisa membenci orangnya. Malah kasihan sama Enishi.
Ada beberapa komentar yang menyebutkan kecewa karena Sanosuke nggak dikasih scene lebih buat duel. Setuju sih. Sempat menebak, apa ntara Sanosuke bakalan duel sama salah satu villain yang bertarung tanpa senjata. Nyatanya nggak. Sanosuke sempet gelut sama Enishi tapi kalah dan si villain yang saya maksud justru duel sama Goro Fujita.
Beberapa karakter dari seri sebelumnya juga nongol seperti Aoshi Shinomori (Yusuke Iseya) dan Misao Makimachi (Tao Tsuchiya). Btw, Aoshi kagak mati kan ya? Heuheuheu.
Sampai ending masih bersimpati untuk Enishi. Terlebih saat dia membaca buku harian milik Tomoe. Kasih sayang adik pada kakak memang luar biasa, dan emang jatuh cinta itu bisa jadi mengerikan. Andai Tomoe nggak berniat balas dendam, mungkin dia nggak akan jatuh cinta dan kemudian mati di tangan Kenshin, dan Enishi nggak akan kehilangan kakak tercintanya.
Senang liat squad-nya Kenshin pada selamat. Sanosuke, Yohiko, Megumi. Gemes liat Sanosuke ama Megumi. Di komik mereka jadi couple nggak sih?
Kenshin pun akhirnya mengunjungi makam Tomoe lagi, tapi nggak sendiri. Ada Kaoru yang menemani.
Nggak sabar buat nonton Rurouni Kenshin: The Beginning. Apakah nanti ceritanya akan terfokus pada kisah Kenshin, Tomoe, dan Enishi? Mari kita tunggu.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.
Sumber foto: AsianWiki dan screenshot pribadi.
0 komentar