Apa Sih Sarang Clover Itu??

06:51

 Happy Anniversary Sarang Clover



Happy anniversary, Sarang Clover! Semoga makin jaya. Sehat, bahagia dan sukses buat seluruh penghuni Sarang Clover. Aamiin.

Hari ini, 17 Maret 2022 adalah hari jadi Sarang Clover. Mungkin shi-gUi bertanya-tanya, apa sih Sarang Clover itu? Kok sering disebut baik di tulisan atau video. Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas tentang Sarang Clover.


(Tart by: Yayuk Kitchen)


Sarang Clover adalah nama dari rumah orang tua saya yang selalu jadi markas atau tempat ngumpulnya keluarga besar dari pihak Ibu dan Bapak. Kebetulan Ibu dan Bapak adalah saudara tertua di keluarga masing-masing, jadi setiap Lebaran adek-adeknya beserta anak dan cucunya selalu ngumpul di rumah. Dari kebiasaan itu, kami generasi kedua dalam keluarga jadi sering ngumpul bareng. Seringnya kalau pas libur seperti hari Minggu, tanggal merah, atau liburan sekolah. Tradisi itu berlangsung dari kami masih kanak-kanak sampai sekarang udah pada dewasa.

Ngumpulnya ngapain aja? Masa kanak-kanak dulu jelas bermain dong. Markas lama atau tempat tinggal lama orang tua saya dulu ada di salah satu kompleks instansi milik pemerintah. Karena area itu terkenal angker, nggak ada yang berani tinggal di rumah dinas yang disediakan. Hanya keluarga kami yang tinggal di salah satu bangunan di kompleks tersebut. Karena khawatir rumah dinas rusak kalau nggak ditempati, kepala yang menjabat memberi kesempatan keluarga kami tinggal di sana. Alhamdulillah. Terima kasih orang baik. Setelah pindah ke rumah dinas yang memiliki dua kamar tersebut, kami merasa tinggal di rumah yang sebenarnya.

Selain rumah dinas yang kami tempati, ada lima bangunan lainnya di kompleks tersebut. Sisanya kebun yang ditumbuhi banyak macam pohon buah-buahan. Bapak pun mengajari kami memanfaatkan lahan kebun untuk menanam sayuran dan ubi-ubian. Mungkin dari kebiasaan ini saya jadi punya hobi berkebun. Hehehe. Dulu ada satu lahan kecil yang dipercayakan pada saya sama Bapak, bebas mau ditanami apa saja dan waktu itu saya membuat taman bunga mini dengan menanam berbagai macam bunga yang benihnya dapat dari minta temen atau kadang mungut tanaman liar di pinggir jalan.

Di kebun inilah dulu, kami para Penghuni Sarang Clover menghabiskan waktu di hari libur. Mulai dari bikin tempat ala-ala rumah pohon di atas pohon kelengkeng sampai iseng mengubur harta karun berupa uang koin hasil patungan yang digali lagi satu bulan kemudian. Efek kebanyakan nonton film ini mah. Kekeke. Ketemu ular dan hewan khas kebun udah biasa bagi kami. Dan, karena lokasinya terkenal angker, maka nggak jarang kami sering bersinggungan dengan makhluk tak kasat mata hingga lahirlah buku AWAKE.



Buku ini awalnya saya buat hanya untuk Penghuni Sarang Clover sebagai peringatan anniversary Sarang Clover. Nggak tahunya setelah dipromosiin malah banyak yang minat hingga jadi novel terlaris kedua setelah novel Cintaku Bersemi Di Kios Bensin. Cerita-cerita creepy yang kami alami bisa dibaca di sini dan di sini.



Seiring bertambahnya usia, kalau ngumpul nggak hanya buat main-main doang. Kadang diskusi, trus kalau bulan Agustus, kami sering bikin proyek untuk ikutan ngisi panggung Agustusan di kampung. Karena Penghuni Sarang Clover sendiri lumayan banyak dan kadang ada yang ke markas bawa temen, jadi makin banyak. Banyaknya orang ini yang sering bikin otak saya yang demen ngehalu jadi kepikiran buat, eh gimana kalau pas pentas Agustusan nyumbang penampilan dance? Gimana kalau bikin drama? Gimana kalau dramatisasi puisi? Karaoke? Semacam itulah. Jadi selalu ada tim dari kami yang mewakili untuk naik pentas. Secara pribadi, saya pernah urun tampil untuk nyanyi dan dramatisasi puisi. Yang berkesan dramatisasi puisi karena waktu pementasan itu saya udah SMA. Udah gede. Wkwkwk.

Nama Sarang Clover baru lahir di tahun... 2006 kalau nggak salah ingat. Sebentar. Ngintip buku biru Sarang Clover dulu. Ah iya! Nama Sarang Clover mulai disetujui oleh sebagain besar Penghuni Sarang Clover pada tahun 2006. Saya yang membuat nama tersebut. Karena ada suara minoritas yang nggak setuju, sempat bakal diganti jadi Omah Jati. Tapi, entah kenapa tetiba balik lagi pakek nama Sarang Clover. Yang udah baca novel My Creepy Love Story pasti nggak asing sama nama Omah Jati ya. Dari sinilah nama itu berasal. Hehehe.



Kenapa Sarang Clover?

Waktu itu saya nemu majalah anime yang dijual di toko tetangga saya. Karena tertarik, saya beli. Nah, dari majalah itu saya tau ada manga berjudul Clover. Saya tertarik dengan kata Clover yang setelah cari di kamus Bahasa Inggirs ternyata daun semanggi. Di Indonesia sendiri, daun clover atau semanggi memiliki filosofi yang apik. Sampai-sampai Ir. Soekarno, Presiden Pertama Indonesia menggunakan kata semanggi sebagai nama jembatan ikonik di Jakarta Selatan yaitu Jembatan Semanggi.

Awalnya saya memilih daun clover biasa yaitu yang berdaun tiga, karena umumnya daun semanggi begini, kan. Tapi, karena semanggi yang memiliki empat helai daun atau four leaf clover melambangkan keberuntungan, saya mengganti clover untuk Sarang Clover adalah semanggi berdaun empat. Harapan saya, tidak hanya sekadar nama, tapi juga doa agar membawa keberuntungan bagi seluruh Penghuni Sarang Clover.


(Desain by Prime Dante)


Kata Sarang bisa berarti rumah. Di tahun 2006 saya mulai mengenal K-drama dan Sarang dalam Bahasa Korea berarti cinta. Sarang Clover bisa diartikan juga sebagai rumah penuh cinta dan keberuntungan. Boleh dibilang dulu Sarang Clover juga jadi tempat ngumpulnya anak-anak yang kurang perhatian. Mereka mengatakan di Sarang Clover merasakan cinta dan kasih sayang. Dari sana saya mengambil kata Sarang yang bisa diartikan dalam Bahasa Indonesia yang merujuk pada rumah itu sendiri dan dalam Bahasa Korea yang berarti cinta.

Mungkin karena Sarang Clover adalah nama yang pertama dicetuskan dan banyak yang setuju, jadi lebih ngena dan akhirnya dipakek hingga sekarang. Sejak nama Sarang Clover resmi digunakan, jika urun penampilan kalau ada pentas seni di kampung, saya memberi julukan pada perwakilan kami sebagai Pasukan Sarang Clover. Kalau tidak salah ingat, terakhir kami urun penampilan drama pada tahun 2012. Pada tahun 2018, Rara dan timnya sempat urun penampilan dengan membawakan dance cover. Videonya bisa ditonton di sini.



Kalau untuk istilah Penghuni Sarang Clover... mmm. Kalau pakek kata anggota kok kayaknya udah umum ya. Trus, karena Sarang Clover, sejak lahirnya buku AWAKE jadi identik sama hal creepy sampai Va nyebut kami kayak Ghostbusters, saya lebih memilih kata penghuni untuk menyebut anggota atau siapa aja yang menjadi bagian dari Sarang Clover. Penghuni kan artinya juga orang yang mendiami rumah, jadi masuk kan buat sebutan bagi anggota Sarang Clover. Asal jangan diartikan sebagai penunggu yak! Walau di markas jelas ada penghuni lain yang hanya Njung Beb yang bisa liat.

Saya juga sering nyebut Markas Besar Sarang Clover atau Markas Kedua. Sebutan aja sih. Markas Besar adalah rumah orang tua saya yang seringnya jadi pusatnya kami ngumpul. Sedang markas kedua adalah lokasi kedua yang serinynya dijadikan tempat ngumpul bagi beberapa Penghuni Sarang Clover. Ada penghuni yang nggak pernah main ke Markas Kedua, hanya aktif di Markas Besar. Seperti itulah kira-kira. Hehehe. Rekam jejak Sarang Clover bisa diintip di sini. Nggak semua bisa diabadikan, terlebih yang performance Pasukan Sarang Clover, karena pada masa itu, kami belum punya kamera. Hiks!


(Desain by Ghambie)


Untuk warna, Sarang Clover identik dengan warna kuning dan hijau. Hijau adalah warna dari daun clover yang memiliki makna penyembuhan. Sedang warna kuning adalah warna dari matahari yang melambangkan optimis, semangat, dan kebahagiaan. Harapan kami, Sarang Clover bisa menjadi tempat yang memberikan ketenangan dan kesembuhan serta kebahagiaan bagi Penghuni Sarang Clover dan siapapun yang berkunjung.



Semoga tulisan ini bisa menjadi jawaban bagi rasa penasaran shi-gUi tentang Sarang Clover itu apa sebenarnya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih.


Tempurung kura-kura, 17 Maret 2022.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews