Review Film A Way Station (2021)
04:24A Way Station
Kisah cinta gadis penderita kanker dan pemuda penderita Alzheimer.
• Judul:
- Global: Away Station
- Romanisasi: Kaniyeok
- Hangul: 간이역
• Sutradara: Kim Jung Min
• Penulis: Kim Jung Min
• Produser: Kim Joon Mo
• Sinematografer: Choi Choon Suk
• Tanggal rilis: 18 Februari 2021
• Durasi: 101 menit
• Distributor: Dreamfact Entertainment
• Bahasa: Korea
• Negara: Korea Selatan
• Pemeran:
- Kim Dong Joon: Baek Seung Hyun
- Kim Jae Kyung: Han Ji A
- Yun Yoo Sun: Kyung Sook
- Jin Ye Sol : Hye Sun
- Heo Jeong Min: Dong Chan
Seung Hyun (Kim Dong Joon) dan Ji A (Kim Jae Kyung) sekolah di SMA yang sama di sebuah kota kecil. Seung Hyun malas belajar dan yakin jika ia akan mewarisi penyakit Alzheimer yang diderita ibunya. Ji A tak menyerah dan selalu berada di samping Seung Hyun untuk membantunya.
Selama tujuh tahun Ji A hidup di Seoul. Ia telah bekerja di sebuah perusahaan. Suatu hari ia mendapatkan telepon dari rumah sakit tentang hasil tes kesehatannya. Jika divonis menderita kanker perut dan tak memiliki banyak waktu lagi. Ji A memutuskan pulang kampung untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama sang ibu. Tanpa diduga, ia bertemu kembali dengan Seung Hyun yang telah sukses dan menjalankan toko roti.
Ketika film ini lewat di beranda, iseng-iseng cek infonya. Ternyata pemerannya ada Dong Joon. Trus pas baca sinopsis, kayaknya cocok ditonton pas santai-santai gitu. Akhirnya masukin list dan kemarin, pas ada waktu, nonton deh.
Sebenarnya udah banyak jenis film kayak gini, dari sinopsis pun bisa nebak-nebak, kemungkinan nanti si ceweknya mati. Siapin tisu aja kalau nonton genre kayak gini, karena kalau banyak adegan nyesek bisa-bisa ikutan mewek. Pas udah nonton, di awal-awal itu santai banget. Ada potongan-potongan adegan kehidupan dua karakter utama yaitu Seung Hyun dan Ji A. Di masa SMA, lalu balik ke masa sekarang. Tapi jangan khawatir, nggak bikin bingung walau banyak lompat adegan.
Dengan latar pemeran utama wanita menderita kanker dan pemeran utama pria menderita Alzheimer, sebenernya inti cerita dari film ini tuh cinta lama belum kelar. Seung Hyun dan Ji A udah punya hubungan sejak SMA. Namun, karena suatu hal, keduanya berpisah. Tujuh tahun kemudian baru ketemu lagi.
Han Ji A (Kim Jae Kyung) tinggal di Seoul dan punya pekerjaan mapan. Walau kerja kantoran, hidupnya baik dan terjamin lah. Ji A juga punya pacar yang tampan dan baik, rekan sekantornya. Setelah mendapat telepon dari rumah sakit tentang hasil tes kesehatannya, hidup Ji A berubah drastis. Kanker perut yang sebelumnya dideritanya, kambuh lagi dan kali ini lebih parah. Dokter yang menangani Ji A--yang kebetulan masih kerabat dekatnya--menyarankan untuk melakukan kemoterapi. Tapi, Ji A memilih jalan lain untuk menikmati waktunya yang udah nggak banyak lagi.
Ji A ini tipikal cewek yang nggak mau nyusahin orang. Waktu pertama sakit dan cuti, dia juga nggak ngasih tahu ibunya yang tinggal di kota kecil kampung halamannya. Scene waktu Kyung Sook (Yun Yoo Sun), ibunya Ji A dikabari soal sakitnya Ji A bikin nyesek. Tau sih maksud Ji A baik, ga mau ibunya kepikiran. Tapi, liat ibunya yang justru tahu dari orang lain, jadi nyesek. Merasa Ji A egois banget, ini ibunya sendiri lho! Ibunya jadi merasa bersalah juga karena nggak ada di sisi Ji A saat anak semata wayangnya itu mengalami masa sulit.
Memutuskan pulang kampung membuat Ji A bertemu lagi denhan Seung Hyun (Kim Dong Joon) yang saat ini sukses menjalankan bisnis toko roti. Nama toko roti Seung Hyun pakek nama panggilan masa kecil Ji A. Ji A juga penggemar roti. Bisa disimpulkan, kenapa Seung Hyun memilih serius belajar bikin roti daripada lanjut sekolah.
Sama seperti Ji A, Seung Hyun juga tipikal orang yang nggak mau nyusahin orang lain. Sejak ia tahu nanti bakalan mewarisi penyakit ibunya yaitu Alzheimer, dia udah menyiapkan diri. Tapi, ujug-ujug Ji A datang dan ngajak dia kencan. Frontal banget emang si Ji A.
Nggak hanya tentang cinta lama belum kelar, film ini juga menggambarkan persahabatan yang awet antara Seung Hyun, Ji A, Hye Sun (Jin Ye Sol), dan Dong Chan (Heo Jeong Min). Khas kota kecil pasti gini, kalau temenan awet. Karena biasanya dari kecil maennya bareng, sampai sekolah pun bareng. Hye Sun ama Dong Chan solid banget dari zaman SMA sampai udah sama-sama dewasa. Dua makhluk ini juga lucu tingkahnya. Saling suka, tapi kayak saling gengsi buat nyatain perasaan satu sama lain.
Jujur di awal-awal itu landai aja. Yang harusnya sedih, kerasa biasa aja. Waktu Ji A dan Seung Hyun kembali dipertemukan tuh biasa aja. Tapi, yang bikin nyesek itu waktu Seung Hyun pengen beliin Ji A es krim, tapi dia lupa jalan pulang. Di saat yang sama, Ji A tetiba kritis. Ini sedih banget liatnya. Kamu nggak ada di saat-saat terakhir orang yang kamu sayangi. Nusuk hati banget. Berasa ikutan ngrasain frustasi dan nyeselnya Seung Hyun.
Walau bisa ditebak, ada banyak adegan kejutan dalam film. Dengan alur maju-mundur, kehidupan dua karakter utama digali dengan lengkap hingga puzzle tentang keduanya bisa tersusun dengan apik. Sesuai tebakan juga, film ini membawa kisah ringan yang cocok ditonton santai-santai. Karena lokasinya di kota kecil, kita disuguhi pemandangan yang apik, rumah khas penduduk kota pinggiran yang asri. Suka banget rumah Ji A dan Seung Hyun. Ada tamannya luas.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat.
Sumber poster: Hancinema
Tempurung kura-kura, 01 Maret 2022.
- Kurayui -
0 komentar