Hubungan GERD dan Tifus

15:57


Hubungan GERD dan Tifus



Kenapa orang sakit GERD rata-rata terserang tifus juga?

Welcome to my curious way!



Apa kabar shi-gUi? Semoga kita semua dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, diberi kelimpahan berkah berupa kesehatan dan kebahagiaan. Aamiin....

Dalam tulisan kali ini saya akan membahas tentang hubungan antara GERD dan tipes. Tipes apa tifus sih yang bener? Menurut KBBI sih yang bener tifus ya. Jadi kita pakai istilah tifus saja, oke?!

Saya sering menjumpai curhatan dari member GAI atau pun curhatan secara pribadi tentang keluhan udah sakit GERD divonis tifus pula. Nggak sedikit yang curhat begini. Dan, karena dulu saya juga pernah berada dalam fase ini--ketika sakit GERD pada November 2014, tifus saya juga kambuh--maka di sini saya akan berbagi tentang hubungan GERD dan tifus tapi menurut kacamata orang awam ya. Karena saya bukan paramedis. Dan apa yang saya bagikan di sini hanya berdasarkan pengalaman.

Saya mohon maaf semisal ada kesalahan dalam pembahasan saya. Boleh memberikan koreksi jika ada salah sebut atau salah materi tentang bahasan kali ini.

Orang sakit GERD sudah bisa dipastikan mengalami gangguan fungsi pencernaan yang berpengaruh pada sulitnya organ pencernaan menyerap nutrisi dari makanan yang kita konsumsi. Karena tubuh kurang nutrisi, maka imunitas tubuh menurun. Alasan inilah yang menyebabkan tubuh gampang terserang penyakit yang salah satunya adalah tifus.

Tifus atau demam tifoid adalah salah satu penyakit yang umum di Indonesia. Penyebabnya adalah karena infeksi dari bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini bisa menyebar melalui makanan dan minuman. Jadi bakteri masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang sudah terkontaminasi.

Faktor pendukungnya antara lain kurangnya kebersihan lingkungan, tidak mencuci tangan sebelum makan, kurang bersih dalam mencuci bahan makanan, menggunakan toilet yang sudah terkontaminasi bakteri.

Karena bakteri disebutkan bisa berada dalam air dan makanan yang terkontaminasi, maka sangat mungkin sekali bagi penderita GERD yang imunitas atau sistem kekebalan tubuhnya lemah jadi rentan terserang tifus. Kadang kita juga terlalu ceroboh hingga lupa cuci tangan setelah memegang uang lalu langsung makan. Sedang uang ini bisa saja habis dipegang oleh orang yang membawa bakteri.

Gejala tifus yang paling umum adalah demam tinggi. Gejala lainnya adalah diare, sakit kepala, dan sakit perut. Berdasarkan pengamatan di lapangan, belakangan ini tifus jarang sekali ditandai dengan munculnya gejala berupa demam tinggi. Pada saya, kambuh yang pertama bersama GERD bahkan saya tidak merasakan demam. Kebetulan dokter internis yang saya datangi dulu ketika masih berstatus dokter umum adalah dokter yang menangani saya ketika saya pertama kali terkena tifus saat kelas tiga SMP. Berdasarkan riwayat itu dokter menyarankan saya untuk tes lab karena curiga tifus lah yang menjadi biang kerok hingga sakit lambung saya tak kunjung  beres. Setelah melakukan tes, ternyata hasilnya memang widalnya tinggi dan tifus saya kambuh.

Kambuh kedua pada tahun 2018 saya pun tidak mengalami demam tinggi. Tapi saya merasakan sakit yang amat sangat di kepala. Waktu itu dokter langsung menyarankan tes lab dan ternyata hasilnya tifus saya kambuh. Pada tahun 2019 gejala yang saya rasakan justru leher sangat sakit untuk menelan. Dokter yang sama langsung menyarankan untuk cek lab dan hasilnya tifus lagi-lagi kambuh.

Kambuh tahun 2019 ini menyisakan trauma karena di tengah pengobatan tiba-tiba muncul bintik-bintik merah di sekujur tubuh saya. Parno takut alergi antibiotik karena obatnya beda dari kambuh yang pertama dan kedua. Setelah di tes ulang ternyata ulah virus, begitu penjelasan dokter.

Jadi kenapa orang GERD seringnya juga kena tifus adalah karena tubuh kita mengalami gangguan hingga kurang bisa menyerap nutrisi dengan baik dan sistem kekebalan tubuh jadi lemah maka bisa saja terserang tifus.

Tapi kan orang GERD itu makan udah dijaga. Nggak makan pedes juga nggak makan asem tapi kok masih bisa kena tifus?

Betul sekali. Kita orang dengan GERD seringnya mantang banyak makanan. Efek dari terlalu mantang itu kadang membuat tubuh semakin kekurangan nutrisi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Karena alasan inilah kadang beberapa dokter menyarankan agar tidak mantang makan tapi mengkonsumsi dengan bijak yaitu tidak dengan berlebihan.

Penyebab lain adalah bakteri penyebab tifus ini bisa hidup di air yang bisa saja kita gunakan secara tidak sengaja. Di toilet umum misalnya. Pengalaman ketika salah satu anak saya yang balita kena tifus, setelah ditelusuri itu terjadi setelah perjalanan ke Madura. Anak balita nggak mungkin makan pedes dan asem kan. Tapi anak saya mandi di salah satu kamar mandi umum. Faktor lainnya adalah karena kecapekan. Karena kamar mandi umum maka penggunanya random, siapa saja dan dari mana saja. Bisa jadi salah satu pengguna terkontaminasi bakteri penyebab tifus dan meninggalkan jejaknya di toilet. Lalu kami menggunakannya dan kebetulan anak saya kekebalan tubuhnya lagi drop karena kecapekan. Jadilah dia yang jatuh sakit.

Lalu, bagaimana pengobatan tifus?

Jalan terbaik adalah berobat ke dokter dan ceritakan pula jika ada sakit GERD atau sakit lambung. Biasanya dokter akan memberikan obat yang aman untuk lambung. Ikuti pengobatan sampai tuntas karena setahu saya obat tifus itu termasuk antibiotik yang artinya nggak boleh diminum dan stop minum secara sembarangan. Jadi harus dalam pantauan dokter dalam waktu yang sudah ditentukan pastinya.

Jika tidak disarankan untuk rawat inap, maka harus benar-benar istirahat di rumah. Full bed rest. Jangan melakukan aktivitas selain makan dan aktivitas rutin seperti mandi, buang air kecil, buang air besar. Habiskan waktu di atas ranjang, di atas tempat tidur. Karena untuk sembuh dari tifus kita harus benar-benar istirahat.

Perbanyak minum air putih. Bagi yang kena tifus disertai demam, air putih bisa menjadi terapi untuk menurunkan demam. Pengalaman dari anak saya yang berusia 13 tahun, tifus, udah rawat inap dan diinfus, tapi masih demam tinggi. Kata dokter karena kurang minum air putih. Makanya demamnya nggak turun-turun walau udah diinfus dan minum obat. Air putih bisa menjadi alat detoksifikasi saluran cerna yang menjadi tempat tinggal bakteri penyebab tifus. Semakin banyak minum air putih semakin bagus karena bakteri bisa dibuang melalui air kencing. CMIIW.

Bisa didukung dengan mengkonsumsi obat alami seperti rebusan air cacing atau minum air perasan labu cina. Silahkan dibaca Sembuh Dari Tifus Dengan Labu Cina


Demikian ulasan dari saya. Mohon maaf 
jika ada salah kata. Versi video bisa tonton Hubungan GERD dan Tifus

Semoga bermanfaat. Salam sehat.

Tempurung kura-kura, 9 Mei 2020.
- Kurayui -


You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews