Review Film Inhuman Kiss/Sang Krasue (2019)
22:06
Inhuman Kiss/Sang Krasue (2019)
Cinta itu racun yang membuatmu bodoh dan penuh luka.
• Judul: Inhuman Kiss
• Negara: Thailand
• Tanggal rilis: 14 Maret 2019.
• Pemeran:
- Phantira Pipityakorn: Sai
- Oabnithi Wiwattanawarang: Noi
- Sapol Assawamunkong: Jerd
- Surasak Wongthai: Tad
Seorang gadis muda tidak menyadari dirinya mewarisi kutukan Krasue. Setiap malam ia menemukan bercak darah di ranjangnya. Semakin hari bercak darah itu semakin banyak. Hingga ia menyadari jika setiap malam ia berubah menjadi Krasue, lalu berburu darah dan daging. Teror semakin menyebar di desa hingga warga memutuskan untuk memburu Krasue.
Sebelum resmi dirilis, sempat heboh di beranda Facebook saya tentang film horor asal Thailand ini. Dari judulnya, Inhuman Kiss, plus posternya, sudah bisa ditebak jika film ini adalah horor yang dipadu dengan romansa. Karena kehebohan itu, akhirnya saya menonton film ini. Walau telat sih. Nontonnya di tahun 2020. Hehehe.
Sai (Phantira Pipityakorn) tinggal di sebuah kecil yang selama masa perang Thailand dan sekolahnya libur memilih menjadi relawan di rumah sakit desa. Ia ingin menjadi perawat, karena itu ia memilih menjadi relawan di rumah sakit.
Jerd (Sapol Assawamunkong) pemuda tampan dan kaya di desa yang tergila-gila pada Sai. Setiap hari ia menemani Sai dan selalu perhatian pada Sai.
Suatu hari Sai terbangun dan menemukan bercak darah di sprei. Dia tak berpikir aneh dan membersihkan bercak darah itu. Namun malam-malam berikutnya, bercak darah itu semakin lebar. Di desa tersebar berita jika banyak hewan ternak yang mati.
Sai mengatakan pada Jerd jika ia merindukan Noi. Sahabat masa kecil mereka yang pindah ke Bangkok bersama keluarganya. Setelah mendengar berita bahwa Bangkok di bom, Sai semakin mengkhawatirkan Noi. Sai mengajak Jerd pergi ke hutan malam-malam. Tanpa diduga keduanya, mereka bertemu Noi di hutan.
Noi (Oabnithi Wiwattanawarang) yang kembali ke desa senang bisa bertemu Sai dan Jerd. Ia mengatakan jika dalam serangan bom di Bangkok, kedua orang tuanya tewas. Karena alasan itu, Noi kembali ke desa. Namun tak sendiri. Noi membawa segerombolan orang asing bersamanya.
Tad (Surasak Wongthai) pimpinan gerombolan yang datang bersama Noi meminta izin tinggal. Ia mengatakan jika ia adalah pemburu krasue, hantu wanita haus darah. Karena di desa sedang ada rumor krasue, Tad dan gerombolannya pun diizinkan tinggal.
Krasue ini kalau di Indonesia sejenis kuyang gitu ya. Hantu wanita beruba kepala dengan jeroan yang masih menempel di kepala yang haus darah. Di film ini penampakannya pun sama. Dan, samanya lagi kutukannya diwariskan.
Sai awalnya nggak nyadar kalau dia adalah krasue. Baru setelah bercak darah makin melebar di kasurnya ia mulai sadar jika dia lah sang krasue yang bikin resah desa. Bahkan ketika ia membersihkan luka dan melihat darah lalu merasa haus tak tertahankan, dia masih nggak nyadar kalau ada kutukan krasue dalam dirinya.
Kasihan juga sih sama Sai. Dia terkena kutukan bukan karena ada keturunan dari keluarganya. Tapi karena mendapat dari krasue yang ia temui di hutan saat dia kecil.
Jadi Sai, Jerd, Noi, dan satu lagi anak cewek itu sahabatan dari kecil. Suatu malam mereka berempat main ke hutan atas inisiatif Jerd dan main petak umpet di dekat rumah tua yang katanya di dalamnya ada krasue yang disegel. Menganggap cerita itu hanya guyonan, Sai dan Noi bersembunyi di dalam rumah. Karena Noi penakut, Sai memberikan jimat pelindung miliknya pada Noi. Sialnya Sai sembunyi di dalam kamar tempat peti krasue berada. Di sanalah dia mendapat turunan kutukan krasue.
Romansa dalam film ini antara Jerd, Sai, dan Noi. Dari kecil Sai deket ama Noi dan kayaknya udah feeling gitu. Nah si Jerd juga deman banget ama Sai. Walau cintanya bertepuk sebelah tangan, Jerd tetep tinggal di sisi Sai. Temukan siapa yang paling menderita, apakah Noi atau Jerd dengan menonton film ini sampai habis. Hehehe.
Horor Thailand emang terkenal banget. Saya sendiri pilih-pilih kalau nonton film horor Thailand. Kenapa? Takut nggak sanggup sama kesadisannya. Hehehe. Tapi film ini masih bisa ditoleransi. Yang rada bikin enek pas disuguhi kondisi korban dari krasue dan pas perubahan wujud manusia ke krahang.
Durasi filmnya cukup lama, dua jam lebih dikit. Tapi nggak bikin bosen kok. Pun ndak tegang sepanjang menoton. Bahkan ada suguhan visualisasi yang lumayan memanjakan mata. Yaitu ketika Noi dan Sai menemukan herbal krasue.
Hati Sai memang untuk Noi, tapi Sai adalah teman sejati bagi Jerd.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat dan selamat menonton.
Photo by: IMDb
Tempurung kura-kura, 13 Mei 2020.
- Kurayui -
0 komentar