Review Film Jepang Romance Doll (2020)
22:26Romance Doll
Romansa sang pembuat boneka cinta.
• Judul:
- Global: Romance Doll
- Romanisasi: Romansu Doru
- Jepang: ロマンスドール
• Tanggal rilis: 24 Januari 2020
• Durasi: 123 menit
• Distributor: Kadokawa Pictures
• Negara: Jepang
• Bahasa: Jepang
• Catatan: Berrdasarkan novel "Romance Doll" oleh Yuki Tanada yang terbit pada bulan Februari tahun 2009 oleh Kadokawa
• Pemeran:
- Issey Takahashi: Tetsuo Kitamura
- Yu Aoi: Sonoko Kitamura
- Kitaro: Kinji Aikawa
- Eri Watanabe: Maria Tashiro
- Pierre Taki: Kaoru Kubota
- Kenta Hamano: Morozumi
- Toko Miura: Hiroko
- Koji Ookura: Harada
Tetsuo (Issey Takahashi) jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang wanita bernama Sonoko (Yu Aoi). Tetsuo menyatakan perasaannya dan akhirnya menikah dengan Sonoko. Sonoko istri yang baik. Tetsuo menyimpan sebuah rahasia dari Sonoko tentang pekerjaannya yang menjadi pembuat boneka seks. Pernikahan yang awalnya berjalan baik berubah dingin. Tiba-tiba Sonoko membeberkan rahasia yang selama ini ia simpan pada Tetsuo.
Tahu film ini dari postingan Kak Ruwi Meita. Awalnya biasa aja, tapi setelah nggak sengaja nemu filmnya kok jadi penasaran. Akhirnya ditonton juga. Kekeke.
Boneka cinta atau boneka seks emang udah bukan hal baru lagi di Jepang. Nah, film ini menyajikan romansa dengan tokoh utama si pembuat boneka seks. Jangan mikir seronok dulu ya! Menurut saya malah nggak termasuk kategori seronok atau porno karena semua disajikan secara wajar. Maksud saya ya kira-kita begitulah kehidupan berumah tangga yang sebenarnya.
Tetsuo (Issey Takahashi) direkomendasikan rekannya untuk bekerja di sebuah perusahaan yang tanpa ia tahu ternyata adalah pabrik pembuat boneka seks. Walau awalnya merasa canggung, Tetsuo akhirnya mulai menyesuaikan diri untuk bekerja di sana. Ia satu tim dengan Kinji Aikawa (Kitaro) satu-satunya kreator boneka di pabrik itu.
Tetsuo dan Aikawa bekerja sama untuk membuat boneka seks terbaik. Ketika produk mereka selesai, bos tidak bisa menerima hasta karya itu dengan banyak pertimbangan seperti postur tubuh yang nggak masuk akal. Aikawa akhirnya membuat rencana untuk mencari model hidup untuk melakukan riset agar bisa membuat boneka yang bagus dan sesuai dengan permintaan pasar. Aikawa membuat skenario bahwa ia dan Tetsuo adalah seorang peneliti yang sedang melakukan riset untuk implantasi payudara.
Tetsuo dan Aikawa mendapatkan model hidup yang secara suka rela ingin membantu riset mereka. Sonoko (Yu Aoi) berprofesi sebagai model lukisan dan patung menerima pekerjaan dari Aikawa. Ia datang ke pabrik untuk menjadi model cetakan payudara (ini bahasa saya kacau banget, mohon maaf). Ia berpikir jika payudara yang ia miliki bisa bermanfaat bagi orang lain maka ia merasa senang dan hidupnya berguna.
Namun, Aikawa merasa pekerjaan yang akhirnya dikerjakan oleh Tetsuo itu kurang sempurna. Rekan satu tim beda usia ini lucu banget dah. Aikawa sok-sokan mau minta izin Sonoko untuk memegang payudara Sonoko agar riset berjalan dengan baik. Tapi ujung-ujungnya dia nyuruh Tetsuo yang maju.
Sampai di situ saya menebak kisah cinta Tetsuo dan Sonoko bakalan dimulai. Ternyata benar. Anting-anting Sonoko tertinggal di pabrik dan Tetsuo mengejarnya untuk memberikan anting-anting itu. Saat bertemu dan mengembalikan anting-anting, Tetsuo langsung mengungkapkan isi hatinya yang jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sonoko. Uniknya Sonoko nggak nolak malah mengiyakan. Kisah cinta keduanya pun dimulai hingga akhirnya menikah.
Sebenarnya film ini mengisahkan bagaimana kehidupan sepasang suami istri pasca menikah. Tetsuo yang canggung dan Sonoko yang hangat, rumah tangganya tampak baik-baik aja. Selalu penuh senyum dan penuh kebahagiaan. Tapi apa yang terlihat nggak sepenuhnya benar. Walau tampaknya baik, tapi keduanya kurang komunikasi hingga akhirnya saling menyimpan rahasia, bahkan sampai ada perselingkuhan.
Sonoko berusaha ngajak Tetsuo ngobrol tapi selalu ada penolakan. Tetsuo merasa Sonoko bakalan marah kalau Sonoko tahu dia bekerja sebagai pembuat boneka seks. Hal ini membuat hubungannya jadi canggung yang kemudian secara tidak sengaja ketemu wanita lain dan selingkuh. Sonoko pun berusaha tegar tapi akhirnya kalah pada rasa kesepian dan selingkuh.
Kurangnya komunikasi membuat Tetsuo terlambat mengetahui rahasia Sonoko. Namun, terlambat sedikit tak mengapa daripada tidak mengetahui sama sekali. Kehidupan rumah tangga memang memiliki ujiannya masing-masing. Pun demikian dengan rumah tangga Tetsuo dan Sonoko.
Karena latarnya seputar pembuatan boneka seks jadi ya emang bahasannya kadang agak vulgar. Tapi menurut saya masih wajar untuk ditonton usia 19 tahun ke atas. Adegan seks-nya ada, tapi nggak berlebihan. Saya suka dengan interaksi Tetsuo dan Sonoko. Ada canggung tapi manis. Walau udah nikah pun masih begitu. Malah bikin gemes. Hehehe. Dan sebenarnya walau judulnya Romance Doll, film ini film sedih lho!
Kebetulan saya dapat yang terjemahannya pakek bahasa kekinian. Jadi kadang ketawa pas nonton karena baca subtitle-nya. Ada kata "njir" dan sejenisnya. Hehehe. Saya lebih nyaman yang bahasa normal saja, tapi terima kasih atas terjemahannya.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat. Terima kasih dan selamat menonton.
Photo by: My Drama List.
Tempurung kura-kura, 25 Oktober 2020.
- Kurayui -
0 komentar