Sumber Jenon

18:05

 Sumber Jenon



Salah satu wisata sumber mata air yang saya rekomendasikan untuk dikunjungi saat ke Malang adalah Sumber Jenon.


Sama seperti Tomboan, pertama kali saya mengunjungi Sumber Jenon adalah tiga tahun yang lalu. Tepatnya pada 26 Februari 2017. Kisah lengkapnya bisa baca di sini


Setelah mengunjungi Tomboan, Situs Patirtaan Ngawonggo  pada 20 September 2020, kami masih punya cukup waktu untuk bermain di luar. Karena kebetulan lokasi Sumber Jenon berada di jalur yang kami lewati saat berangkat dan pulang, maka kami sepakat mampir ke Sumber Jenon. Akhirnya pulang dari Tomboan, mampir dulu ke Sumber Jenon.


Sama halnya dengan Tomboan, tiga tahun berlalu Sumber Jenon pun mengalami amat sangat banyak sekali perubahan. Ramainya pengunjung juga luar biasa. Bahkan lebih ramai dari Tomboan. Kayaknya sekarang emang kagak ada tempat wisata yang sepi ya. Hehehe.


Area parkirnya masih di tempat yang sama seperti yang dulu. Hanya saja pintu masuknya yang sudah pindah. Sekarang pintu masuk dipusatkan di jalan utama yang ada di sebelah kanan area parkir. Udah ada loket buat beli tiket masuk juga. Kalau tiga tahun yang lalu kan langsung jalan dari area parkir turun tangga ke lokasi. Sekarang udah nggak lewat situ lagi.



Untuk area parkir sangat luas. Muat untuk mobil dan motor. Biaya parkir motor Rp. 5.000,- Selain area parkir yang luas, seingat saya ada toiletnya juga di sebelah barat. Kalau dulu sebelum dibangun tidak ada tiket masuk. Biaya parkir udah termasuk biaya tiket masuk.



Untuk tiket masuk juga murah sekali. Rp. 5.000,- per orang. Untuk anak usia 5 tahun ke bawah gratis. Untuk anak usia 6-12 tahun cukup menggunakan satu tiket untuk dua anak. Murah sekali, kan?



Tampilan Sumber Jenon semakin cantik. Banyak gazebo-gazebo unik di sekitar kolam yang bebas digunakan pengunjung. Area yang dulunya 'hutan' pun telah dibuka dan dibangun menjadi area untuk berjalan-jalan, area bermain, juga untuk duduk-duduk beristirahat.





Karena sedang berada di masa pandemi, di pintu kita bakalan disemprot disinfektan. Ini tidak bisa menghindar karena alatnya otomatis nyemprot saat ada orang lewat. Keren ya! Lalu, sebelum masuk lokasi wisata pengunjung diwajibkan cuci tangan.


Di area hutan ada bangunan besar yang bisa digunakan untuk ngaso. Di bangunan ini pula banyak colokan. Jadi yang bawa hape trus kehabisan baterai dan bawa charger, tinggal colok aja. Jadi keinget fasilitas di Taman Merapi, Yogyakarta. Keren kalau tempat wisata ada fasilitas charger, karena hampir semua orang pasti butuh.



Kolam khusus untuk anak-anak juga udah ada. Waktu saya ke sana tiga tahun lalu belum ada. Tempat ganti pun masih ada dua bilik saja kalau nggak salah ingat. Itu pun belum ada fasilitas air yang memadai. Sekarang udah banyak. Airnya pun sepertinya mengalir lancar. Mohon maaf karena saya tidak menengok toilet pun anak-anak tidak ada yang berenang.



Kolam renang untuk dewasa tetap sama di kolam yang luas itu. Bedanya sekarang di tengah-tengahnya ada jembatan. Ini yang sempat saya lihat di sosial media. Area berenang dewasa hanya kolam sebelah kanan jembatan atau kalau nggak salah sebut di sebelah barat. Selain untuk berenang ada juga fasilitas perahu. Mungkin kalau untuk perahu ini sistemnya sewa ya. Sama halnya dengan ban.




Kalau untuk kolam di sebelah timur jembatan ketika saya berkunjung sepi tidak ada yang berenang. Lokasi ini yang ada akar unik di dasar kolam yang konon katanya adalah wujud dari ular. Di lokasi ini pula ikan-ikan besar berkumpul. Mungkin karena di area barat banyak orang berenang, mereka jadi lebih nyaman berkumpul di area ini. Sayangnya ikan emas cantik yang sempat kami lihat tiga tahun lalu kali ini tidak muncul.




Para penjual semakin banyak. Jadi nggak perlu khawatir kelaparan kalau main ke Sumber Jenon. Mulai dari penjual cilok dan gorengan sampai penjual makanan besar ada.


Karena area hutan sudah dibuka, pengunjung bisa naik ke bagian atas hutan yang ditumbuhi pohon-pohon besar dan rindang. Salah satu daya tarik yang bisa dijadikan tempat foto yang estetik. Kalau beruntung kita bisa melihat hujan dedaunan yang cantik. Sayang momen itu tidak sempat terekam kamera saya. Cantik sekali. Kalau mau naik hati-hati karena jalannya miring dan tertutup dedaunan kering, jadi agak licin.


Di dekat pintu masuk juga ada area play ground untuk anak-anak. Ada persewaan mobil-mobilan yang pasti memanjakan anak-anak bermain.


Jika teman-teman berkunjung ke Malang, nggak ada salahnya mampir untuk menikmati keindahan Sumber Jenon.


Sekian catatan perjalanan saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat. Terima kasih yang udah mampir. Selamat berwisata.


Untuk versi videonya bisa ditonton di sini


Tempurung kura-kura, 21 Oktober 2020.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews