Review Film Televisi SF8: Blink 2020

19:50

 SF8: Blink




• Judul:

   - TV Movie: SF8: Blink

   - Romanisasi: Blink

   - Hangul: 블링크

• Sutradara: Han Ka Ram

• Penulis: Kim Chang Kyu (cerita pendek), Kang San

• Network: MBC

• Episode: 1

• Tanggal rilis: 4 September 2020

• Durasi: 51 menit

• Bahasa: Korea

• Negara: Korea Selatan

• Catatan:

  - Berdasarkan cerita pendek Baekjoong dalam buku kumpulan cerpen Wooriga Chubangdwen Segye karya Kim Chang Kyu yang terbit pada 15 Desember 2016 oleh Arzak.

  - Delapan sutradara bergabung dalam proyek SF8. Satu orang sutradara mengerjakan satu cerita untuk satu episode. Genre yang diangkat adalah fiksi ilmiah termasuk tentang AI, AR (Augmented Reality), VR, game, dan robot.


• Cast

  - Lee Si Young: Kim Ji Woo

  - Ha Joon: Seo Nang

  - Lee Joon Hyuk: Kepala Detektif

  - Park So Yi: Kim Ji Woo (anak-anak)

  - Choi Hee Seo: Pemilik Galeri

  -  Lee Do Yeon: Penyidil KCSI


Ji Woo (Lee Si Young) adalah seorang detektif. Ketika ia kecil, kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan. Ji Woo memercayai kemampuannya sendiri alih-alih percaya pada analisis AI. Dia tidak suka mengikuti instruksi komputer saat dalam misi menangkap penjahat. Suatu hari Ji Woo harus bekerja sama dengan rekan baru, AI bernama Seo Nang (Ha Joon).




Awalnya saya mikir, SF8 ini apa sih? Kok banyak banget sub judulnya. Tadi gabut, lalu iseng intip detail infonya di AsianWiki. Ternyata ada Lee Si Young Eonni yang jadi salah satu pemeran utamanya. Akhirnya nonton dah. Tentu saja yang pertama saya tonton adalah yang ada Lee Si Young Eonni. Hehehe.



SF8 adalah seri antologi asal Korea Selatan yang mengusung kisah tentang kemajuan teknologi yang semakin mempermudah kehidupan manusia. Tema yang diangkat tentang fiksi ilmiah seperti AI, AR (Augmented Reality), VR, game, dan robot.



Blink menceritakan tentang kehidupan detektif wanita bernama Ji Woo (Lee Si Young). Ji Woo adalah detektif yang selalu bertindak sendiri dan jarang menuruti perintah atasan juga petunjuk dari sistem komputer yang tertanam di otaknya. Suatu hari Ji Woo membuat kesalahan dalam tugas. Untuk mendapat pengampunan Ji Woo harus bekerja dengan patner baru. Ia pun setuju. Baru ia tahu kalau patner barunya adalah AI.



Ji Woo sempat menolak, tapi setelah membuka akses untuk implan, mau tak mau ia harus bekerja sama dengan AI yang tertanam di otaknya. Ia melihat sosok AI sebagai lingkaran berwarna biru. Merasa tak nyaman dengan penampilan itu, ia meminta AI untuk tampil sesuai mode default dengan jenis kelamin pria. AI itu pun memperkenalkan dirinya sebagai Seo Nang (Ha Joon). Sejak hari itu Ji Woo harus bekerja sama dengan Seo Nang yang hidup di otaknya.



Film ini keren! Nggak nyesel udah nonton. Film Lee Si Young Eonni yang saya tonton nggak pernah ngecewain. Pun demikian dengan film televisi ini. Berdasarkan urutan tayang SF8, Blink adalah seri keempat. Tapi karena ini antolog, jadi kayaknya nggak ngaruh mau nonton dari seri mana aja.



Di film ini diceritakan teknologi udah maju. Ji Woo adalah polisi yang di otaknya tertanam sebuah program. Dia bisa menganalisis tersangka lewat program itu. Walau begitu ia jarang menuruti apa kata program yang ada di kepalanya. Bahkan ketika AI baru bernama Seo Nang diinstal di otaknya, Ji Woo masih terus menolak bantuan Seo Nang. Ia kukuh pada kemampuannya sebagai manusia untuk menyelidiki sebuah kasus pembunuhan. Hingga Ji Woo dihadapkan pada pilihan yang sulit dan akhirnya setuju menerima bantuan Seo Nang.



Ji Woo ini cenayang versi teknologi. Dia bisa tahu detail seseorang hanya dengan menatapnya. Nggak banyak yang tahu kalau Ji Woo punya kemampuan khusus berkat tertanamnya chip di otaknya. Dia macem pasukan khusus dalam kepolisian gitu. Teknologi canggih yang divisualisasikan dalam film ini membuat teringat pada novel The Lunar Chronicles karya Marissa Meyer. Kira-kira bakalan seperti ini lah kehidupan Cinder cs kalau divisualisasikan.


Akting Lee Si Young Eonni selalu memukau. Terlebih kalau adegan gelut. Kece badai! Maklum, eonni satu ini katanya dulunya adalah petinju. Dan, yang bikin envy tuh adegan pembukanya. Waktu Ji Woo olah raga. Ya ampun! Ibu satu anak tapi perutnya six pack.



Karakter Seo Nang pun unik. Walau berupa AI, dia macem punya perasaan dan emosi layaknya manusia. Jadi keinget Iko, android teman baiknya Cinder di novel The Lunar Chronicles.


Witing tresno jalaran soko kulino. Walau awalnya menolak keberadaan Seo Nang yang hidup di otaknya, pada akhirnya Ji Woo malah merasa nyaman dengan patner barunya itu. Ji Woo bahkan sempat dianggap gila karena terlihat seperti ngomong sendiri. Emang yang bisa liat Seo Nang cuman Ji Woo dan yang tahu soal implan AI di kepala Ji Woo cuman kepala timnya, yang diperankan Lee Joon Hyuk Ajushi. Glad see them happy ending. Andai dibikin episode lanjutan bakalan keren dah ini film.



Setelah menonton film ini, saya akan menonton seri lainnya. Karena selain didukung aktor dan aktris papan atas dengan visual ciamik, sinopsis masing-masing seri membuat penasaran.


Sekian ulasan saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih yang udah baca. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.


Photo by: Hancinema



Tempurung kura-kura, 31 Oktober 2020.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews