REVIEW FILM TELEVISI SF8: Joan's Galaxy

16:50

 SF8: Joan's Galaxy



Pada masa ini, orang dibagi menjadi dua golongan yaitu C dan N. C adalah golongan dengan antibodi terbaik dan harapan hidup selama 100 tahun. Sedangkan N hanya memiliki harapan hidup selama 30 tahun.


• Judul:

   - Global: SF8: Joan's Galaxy

   - Judul lain: SF8: Astronaut Joan

   - Romanisasi: Woojooin Joan

   - Hangul: 우주인 조안

• Sutradara: Lee Yoon Jun

• Penulis:

   - Kim Hyo In (cerita pendek)

   - Moon Joo Hee

   - Lee Yoon Jung

• Network: MBC

• Episode: 1

• Tanggal rilis: 28 Augustus 2020

• Durasi: 52 menit

• Bahasa: Korea

• Negara: Korea Selatan

• Catatan:

   - Berdasarkan cerita pendek “Woojooin Joan” karya Kim Hyo In yang dalam novel kumpulan cerita pendek “Misemeonji” yang terbit pada 11 November 2019 oleh Safe House

   - Delapan sutradara bergabung dalam proyek SF8. Satu orang sutradara mengerjakan satu cerita untuk satu episode. Genre yang diangkat adalah fiksi ilmiah termasuk tentang AI, AR (Augmented Reality), VR, game, dan robot.


• Pemeran:

   - Kim Bo Ra: Joan

   - Choi Sung Eun: Yio

   - Yoon Jung Hoon: Kyung

   - Kim Joo Ryung: Kim Jung Won

   - Lee Min Ah: Dokter


Tahun 2046 bumi tertutup debu halus hingga selalu tampak berkabut. Orang-orang yang terlahir pada masa itu dibagi menjadi dua jenis yaitu C (golongan bersih) dan N (golongan tidak bersih). Golongan C mendapatkan vaksin mahal saat lahir hingga memiliki harapan hidup 100 tahun. Sedang N tidak mendapatkan vaksin dan hanya bisa bertahan hidup sampai 30 tahun.

Yio (Choi Sung Eun) berasal dari keluarga C dan berstatus sebagai mahasiswa. Dia dinyatakan N oleh pihak rumah sakit. Di masa lalu ternyata rumah sakit membuat kesalahan, vaksin untuk Yio disuntikan kepada bayi lain. Karena dia telah menjadi N, Yio mendekati satu-satunya mahasiswa N di kampusnya. Gadis itu bernama Joan (Kim Bo Ra). Yio berusaha mendekati Joan untuk belajar bertahan hidup menjadi seorang N.

SF8 adalah seri antologi asal Korea Selatan yang mengusung kisah tentang kemajuan teknologi yang semakin mempermudah kehidupan manusia. Tema yang diangkat tentang fiksi ilmiah seperti AI, AR (Augmented Reality), VR, game, dan robot.




Berlanjut ke seri ketiga dari SF8 yaitu Joan's Galaxy. Saya sempat membaca review tentang film televisi ini. Ada yang berpendapat bahwa film ini mengisahkan tentang Girls Love (lesbian). Setelah menonton sendiri, jadi memaklumi jika ada yang berpendapat demikian.



Kisah berlatar pada tahun 2046. Kondisi bumi saat itu sedang tertutup debu halus yang membentuk kabut. Orang dengan status N harus menggunakan peralatan layaknya astronot saat keluar rumah. Begitu pula dengan Yio (Choi Sung Eun). Walau ia berasal dari Keluarga C, Yio dinyatakan N oleh rumah sakit dan sedang berjuang melawan tumor di tubuhnya. Setiap kali keluar rumah, Yio harus menggunakan baju astronot demi keselamatan dirinya.



Yio dinyatakan N karena kesalahan rumah sakit di masa lalu. Vaksin yang harusnya diberikan kepada Yio ternyata disuntikan kepada bayi lain. Sedang vaksin itu hanya akan memberi dampak baik jika disuntikan pada bayi berusia 0-6 bulan.



Yio bersahabat dengan Kyung (Yoon Jung Hoon) yang seorang dokter. Suatu hari Kyung mengatakan akan pindah ke Kota N. Karena penasaran, Yio pun memaksa ikut saat Kyung mengunjungi Kota N untuk melihat-lihat. Di sana ia kembali bertemu dengan Joan (Kim Bo Ra). Teman sekampusnya dan satu-satunya N. Yio memiliki ketertarikan pada kehidupan Joan. Demi mendekati Joan, Yio mengajukan untuk menjadi rekan satu kelompok dengan Joan. Joan sedikit sulit didekati karena ia satu-satunya N di kampus. Namun, Yio tak menyerah dan terus berusaha untuk mengenal lebih dekat dengan Joan.



Kesan pertama ketika menonton film ini adalah ngeri. Membayangkan tentang bumi yang indah ini tiba-tiba tertutup kabut. Tidak ada lagi langit biru. Tidak ada lagi bintang-bintang. Manusia tidak bisa bepergian. Suer ngeri!



Mirisnya, kehidupan masyarakat jadi terpecah menjadi dua golongan yaitu C dan N. Bahkan kota tempat mereka tinggal pun dipisahkan. Ada kota bernama Kota N yang khusus ditinggali oleh manusia-manusia berstatus N. Golongan N pun jadi dikucilkan dan dianggap kelas bawah yang bisa saja memberi dampak buruk bagi kelangsungan hidup manusia.

Tapi sebenarnya Kota N lebih indah dan lebih hidup dibanding Kota C. Udaranya juga lebih bersih. Nggak terlalu berkabut seperti Kota C. Orang-orang yang tinggal di sana pun lebih hidup dibanding orang-orang di Kota C. Warga Kota N bebas berkeliaran tanpa harus menggunakan baju khusus yang merepotkan. Mereka begitu menikmati hidup karena tahu bahwa umur mereka nggak akan lama.

Walau setting-nya ngeri, tapi fokus cerita tentang Yio dan Joan amat menyentuh. Yio yang mendadak divonis sebagai N dan menderita tumor belajar menikmati hidup dari Joan yang diduga seorang N sejak lahir. Walau awalnya susah didekati, Yio akhirnya bisa berteman dengan Joan. Joan bukan angkuh, tapi dia memang bersikap angkuh karena dia adalah satu-satunya N di kampus dan dikucilkan.

Sejak berteman dengan Joan, hidup Yio jadi lebih berwarna. Bahkan Joan bersedia membantu Yio untuk mencari orang yang kemungkinan mendapat vaksin miliknya ketika masih bayi dulu. Yio mendapatkan informasi tentang bayi beruntung itu dari Kyung yang bekerja sebagai dokter di rumah sakit.



Yio dan Joan menjadi akrab dan dekat. Yio memiliki dua rahasia yang tidak bisa ia katakan pada Joan. Pertama, ia yang menderita tumor. Kedua, bahwa Joan lah bayi beruntung yang mendapatkan vaksin miliknya. Pada akhirnya Yio menghilang bak ditelan bumi dari hidup Joan. Namun, ia tak menyesal setelah menemukan Joan. Ia justru memberi dukungan pada Joan dan merasa bersyukur karena Joan yang mendapatkan vaksin miliknya.

"Aku ingin tahu siapa yang mendapatkan vaksinku dan apa rencana hidupnya," begitu yang dikatakan Yio pada Kyung. Sampai akhir pun ia tak memberi tahu Joan tentang dua rahasianya. Yio pun menghilang dari hidup Joan, begitu saja.



Lalu, bagaimana bisa ada orang yang sampai berpendapat bahwa film ini adalah film girls love aka kisah lesbian? Karena chemistry Kim Bo Ra dan Choi Sung Eun bagus banget. Emang sih ada scene yang mereka pas saling natap itu kayak tatapan orang yang saling jatuh hati. Tapi menurut saya itu tatapan penuh kesedihan yang dalam. Yio merasa beruntung bisa berteman dengan Joan yang "sedikit gila" dan membuat hidupnya jadi lebih hidup dan berwarna. Sedang Joan merasa berutung pula bisa berteman dengan Yio. Soalnya di awal film digambarkan kalau Joan ini selalu sendiri walau dia gadis yang baik dan ramah.



Cerita apik dengan akting para pemeran yang apik pula. Ditambah setting yang menawan tentang betapa majunya teknologi di tahun itu. Telepon aja cukup pakek kacamata udah bisa bertatap muka. Ya macem video call di zaman sekarang lah. Cuman lebih canggih dari yang ada saat ini. Visualisasi yang sangat apik.

Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih yang sudah membaca. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.


Sumber poster dan foto: Hancinema



Tempurung kura-kura, 16 November 2020.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews