REVIEW FILM TELEVISI SF8: White Crow 2020

15:59

 SF8: White Crow



Menyembuhkan trauma masa lalu dengan media game.


• Judul

  - Global: SF8: White Crow

  - Romanisasi: Hayan Ggamagwi

  - Hangul: 하얀 까마귀

• Sutradara: Jang Cheol Soo

• Penulis:

  - Park Ji Hye (cerita pendek)

  - Kang Sun Joo

• Network: MBC

• Episode: 1

• Tanggal rilis: 18 September 2020

• Durasi: 53 menit

• Catatan:

  - Berdasarkan cerita pendek “Koroniseureul Goohaejwo” karya Park Ji Hye yang terbit dalam buku kumpulan cerita pendek “Piko: Koroniseureul Goohaejwo, Nae Bunjjae Segye” yang terbit pada 31 Mei 2017 oleh Hubble

  - Delapan sutradara bergabung dalam proyek SF8. Satu orang sutradara mengerjakan satu cerita untuk satu episode. Genre yang diangkat adalah fiksi ilmiah termasuk tentang AI, AR (Augmented Reality), VR, game, dan robot.

• Pemeran:

  - Hani: Juno

  - Lee Se Hee: Jang Jun Oh

  - Shin So Yul: Shin Ji Soo


Juno (Hani) adalah seorang gamer terkenal. Popularitasnya menjadi kacau ketika seseorang dengan sengaja menulis komentar tentang masa lalunya saat ia sedang live. Orang yang mengaku sebagai teman sekolah Juno menulis komentar jika Juno adalah pembohong besar dan terlibat dalam peristiwa bunuh diri seorang siswi di sebuah SMA. Berusaha memulihkan popularitasnya, Juno menerima job untuk mencoba game IOM2 yang disebut sebagai game psikologi yang ditujukan untuk mengatasi trauma masa lalu dari pemainnya.


SF8 adalah seri antologi asal Korea Selatan yang mengusung kisah tentang kemajuan teknologi yang semakin mempermudah kehidupan manusia. Tema yang diangkat tentang fiksi ilmiah seperti AI, AR (Augmented Reality), VR, game, dan robot.




Antologi kedua dari SF8 yang saya tonton. Kalau dari urutan, White Crow adalah antologi keenam. Kalau tidak salah ingat, White Crow ini yang membawa saya untuk mencari informasi tentang SF8 dan kemudian menemukan Lee Si Young Eonni sebagai salah satu pemeran dalam judul Blink. Karena Blink seru, akhirnya memutuskan buat nonton semua antologinya. Hari ini saya menonton White Crow. Keren ya judulnya, Gagak Putih.


Dari sinopsisnya tentang game, setelah menonton ya emang tentang game, ratu game. Hehehe. Latar cerita di tahun 2025 ketika semua teknologi udah maju banget. Main game streaming, live-nya bisa di seluruh rumah (?). Maksudnya itu... apa sih monitornya. Udah canggih banget, layar sentuh di mana-mana. Aduh maaf ini saya lupa istilahnya apa. Heuheuheu.


Juno (Hani) adalah seorang gamer perempuan yang sangat terkenal. Suatu hari saat dia live dan memenangkan permainan, tiba-tiba muncul komentar dari seseorang yang mengaku teman sekolah Juno. Akun tersebut menyebutkan tentang rumor siswi SMA yang bunuh diri dan itu adalah Juno. Walau disangkal dan penonton lain memintanya untuk diam, akun tersebut justru mengumbar masa lalu Juno yang kelam hingga akhirnya popularitas Juno hancur.



Untuk memulihkan popularitasnya, Juno menerima tawaran pekerjaan untuk memainkan game secara live bernama IOM2. IOM2 adalah game psikologi yang dibuat untuk menyembuhkan trauma seseorang. Walau prosesnya belum sempurna, game ini tetap diluncurkan dengan Juno yang akan mencoba secara live. Juno mengatakan ia tidak memiliki ketakutan pada apa pun dan yakin akan bisa menyelesaikan IOM2. Juno memasuki mesin game dan petualangan pun dimulai. Game yang bekerja sesuai trauma masa lalu yang memainkannya itu pun membawa Juno ke tahun 2018 saat ia masih SMA.



Walau temanya game, tapi film ini ada rasa horor. Karena trauma Juno adalah saat ia SMA, maka IOM2 membawanya ke masa SMA. Misinya adalah untuk menyembuhkan traumanya. Namun, sayang Juno 'terbunuh' beberapa kali dalam game dan harus mengulang di level yang sama yaitu level satu. Awalnya biasa aja, tapi ketika game dimulai, lama-lama suasana di SMA di tahun 2018 jadi horor.




Mencari kebenaran lewat game. Seharusnya Juno hanya perlu menyelesaikan misi sesuai aturan game. Namun, ia merasa penasaran pada siapa pembohong yang sebenarnya dan melanggar aturan game hingga membuatnya terjebal dalam game.


Plot twist yang mengejutkan. Keren penulisnya. Walau saya nggak terlalu paham tentang game, tapi fokus cerita bukan pada game-nya. Game hanya latar, sedang inti cerita yang sebenarnya lah yang unik. Alih-alih memberikan tokoh utama protagonis, film ini menyajikan sisi yang berbeda.


Di awal memang agak bingung karena pengulangan adegan. Tapi lanjut nonton malah dibikin ngeri, sebel, bahkan terharu. Nggak hanya itu, penonton juga diberi pengetahuan singkat tentang kisah gagak putih menurut kepercayaan Yunani. Juno juga nama dewi kan ya? Kalau nggak salah. CMIIW.


Terharu waktu tahu tentang hubungan Juno dan Jang Jun Oh (Lee Se Hee). Trauma masa lalu membuat Juno hidup dengan menggunakan identitas orang lain. Ia berusaha melupakan trauma itu, tapi ada bagian dalam otaknya yang masih menyimpan tentang kenangan buruk itu. So sad banget sih hubungan Juno dan Jang Jun Oh ini. Saya yakin sebenarnya Juno sayang sama Jun Oh. Plot twist-nya daebak dah!





Guru BK-nya juga serem. Namanya Shin Ji Soo (Shin So Yul) dan selalu berpakaian serba hitam. Beliau juga muncul di dalam game, berperan sebagai NPC--CMIIW. Bu Guru ini yang memberi bimbingan pada Juno hingga akhirnya Juno menemukan kebenaran.



Pokoknya film ini keren! Heran kagak ada yang nulis review-nya di AsianWiki. Padahal pemeran utamanya Hani.


Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat dan selamat menonton.


Sumber poster dan foto: Hancinema



Tempurung kura-kura, 07 November 2020.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews