REVIEW FILM TELEVISI SF8: The Prayer 2020
17:33SF8: The Prayer
Ketika robot memiliki emosi layaknya manusia.
• Judul:
- Global: SF8: The Prayer
- Judul lain: SF8: Nursing
- Romanisasi: Ganhojoong
- Hangul: 간호중
• Sutradara: Min Kyu-Dong
• Penulis:
- Kim Hey Jin (cerita pendek)
- Min Kyu Dong
- Kim Ji Hee
• Network: MBC
• Episode: 1
• Tanggal rilis: 14 Augustus 2020
• Durasi: 53 menit
• Bahasa: Korea
• Negara: Korea Selatan
• Catatan:
- Delapan sutradara bergabung dalam proyek SF8. Satu orang sutradara mengerjakan satu cerita untuk satu episode. Genre yang diangkat adalah fiksi ilmiah termasuk tentang AI, AR (Augmented Reality), VR, game, dan robot.
- Berdasarkan cerita pendek “TRSga Dolbwadeuribmida” karya Kim Hey Jin yang diterbitkan dalam kumpulan cerpen “Gwannaeboonsil” yang terbit pada 7 Maret 2018 oleh Hubble.
• Pemeran:
- Lee Yoo Young: Gan Ho Joong
- Lee Yoo Young: Yeon Jung In
- Ye Soo Jung: Sabina
- Yum Hye Ran: Choi Jung Gil
- Moon Sook: Moon Sook
- Yoon Kyung Ho: Suami Choi Jung Gil
- Yum Hye Ran: Robot perawat Choi Jung Gil
- Choi Byung Mo: Manajer Rumah Sakit
- Ri Min: Pendoa
- Lee Yong Nyeo: Keluarga pasien
- Lee Yong Nyeo: Robot perawat
Robot cerdas yang bertugas sebagai perawat bernama Gan Ho Joong (Lee Yoo Young) bertanggung jawab untuk merawat wanita yang telah koma selama 10 tahun. Wanita itu adalah ibu dari Jung In (Lee Yoo Young). Jung In sedang mengalami masalah keuangan dan mentalnya sedang tidak stabil. Suatu hari ia mengatakan ingin bunuh diri demi mengakhiri rasa sakitnya. Ho Joong pun dihadapkan pada pilihan sulit, menyelamatkan sang ibu atau putrinya.
SF8 adalah seri antologi asal Korea Selatan yang mengusung kisah tentang kemajuan teknologi yang semakin mempermudah kehidupan manusia. Tema yang diangkat tentang fiksi ilmiah seperti AI, AR (Augmented Reality), VR, game, dan robot.
The Prayer adalah seri pertama dari antologi SF8. Mengisahkan tentang kehidupan rumah sakit di masa depan yang pelayanan sudah semakin maju dengan adanya robot perawat. Robot dibeli oleh keluarga pasien dan dibuat dengan wujud menyerupai wali pasien. Cerita berfokus pada Gan Ho Joong (Lee Yoo Young), robot perawat yang merawat yang merawat seorang wanita koma pasca kena stroke. Wanita itu telah koma selama 10 tahun.
Wali dari pasien adalah Jung In (Lee Yoo Young). Wanita muda yang mengelola bisnis percetakan. Jung In memiliki ibu koma dan harus mengurus bisnis percetakan yang diambang kehancuran. Mengalami masalah keuangan dan tidak ada harapan ibunya akan kembali sembuh, Jung In mengalami stres berat. Ia menjadi dekat dengan Ho Joong sejak ia membeli robot perawat itu untuk merawat ibunya yang koma. Jung In dan Ho Joong berbagi layaknya kakak dan adik.
Suatu malam, saat akan pulang, Jung In berpapasan dengan Choi Jung Gil (Yum Hye Ran). Jung Gil berusaha mengajak Jung In bicara tapi Jung In mengabaikannya. Keesokan harinya, Jung Gil ditemukan tak bernyawa di kamar tempat suaminya dirawat.
Menyadari hal itu, Jung In terpukul. Ia merasa bersalah karena mengabaikan Jung Gil. Merasakan beban yang sama, terbesit dalam pikiran Jung In bahwa bisa saja ia berakhir seperti Jung Gil. Ia mengatakan ingin bunuh diri. Hari berikutnya Jung In tidak bisa dihubungi. Membuat Ho Joong khawatir.
Ho Joong menemukan stiker ditempel di ranjang pasien dan menghubunginya. Ia tersambung dengan Suster Sabina (Ye Soo Jung) untuk mencari pencerahan. Ho Joong dilema, bingung harus memilih menyelamatkan Jung In atau ibunya. Ia terus berkonsultasi dan bertanya, Jika robot berdoa, apakah Tuhan akan mendengar dan mengabulkan doanya?
Setiap kali nonton film robot yang punya emosi, saya selalu teringat pada Iko, android milik Cinder dari novel The Lunar Chronicles. Ho Joong ini sama kayak Iko. Iko deket banget sama Cinder, sering jadi teman curhat Cinder. Makanya dia jadi punya emosi, bahkan punya rasa tertarik pada Kaisar Kaito. Ho Joong pun sama. Dia deket banget sama Jung In sejak Jung In membelinya. Jung In memperlakukan Ho Joong kayak adeknya. Sepuluh tahun bersama, Ho Joong pun punya perasaan yang kuat pada Jung In. Ia bisa merasakan kalau Jung In sedang tidak baik-baik saja. Bahkan berulang kali Ho Joong menawarkan Jung In untuk berkonsultasi dengan psikiater.
Robot yang religius. Berada dalam dilema, Ho Joong menemukan stiker tentang doa bersama, lalu berkonsultasi pada Suster Sabina. Ho Joong pun mulai rajin berdoa. Mendoakan Jung In dan ibunya ketika Jung In tidak bisa dihubungi, Ho Joong semakin giat berdoa. Kemudian ia mengungkap semua kegalauannya pada Suster Sabina, bahkan membagi rencananya dengan Suster Sabina. Suster Sabina mencoba mencegah keputusan Ho Joong, tapi terlambat.
Dampak negatif dari teknologi. Robot perawat terprogram untuk melindungi pasien yang ia rawat. Ketika ada orang yang membutuhkan pertolongan, mereka akan mengabaikannya. Itu yang terjadi pada robot Choi Jung Gil. Ketika Jung Gil dihajar suaminya, robot itu hanya diam dan menonton. Ketika Jung Gil sekarat, robot itu pun hanya fokus pada pasien dan membiarkan Jung Gil tewas. Ngeri banget momen ini.
Menggambarkan bagaimana stresnya wali pasien. I feel that. Menjaga pasien bukan perkara mudah walau ada perawat yang membantu. Selain masalah keuangan, fisik dan mental pun turut diuji. Bisa turut merasakan bagaimana stresnya Jung Gil ngadepin suaminya yang di sini sakitnya mungkin semacam pikun gitu. Ada kalanya suaminya benar-benar menggila dan robot pendampingnya hanya menonton saja. Udah pasti bikin stres. Pada Jung In, sepuluh tahun melihat ibunya terbaring koma tentu saja menjadi beban baginya. Dokter mengatakan mungkin tak ada harapan, tapi ia tak tega jika harus memilih untuk 'mengakhiri' penderitaan ibunya.
Benda yang diperlakukan dengan baik akan memiliki rasa sayang atau timbal balik pada pemiliknya. Begitulah yang terjadi pada Ho Joong. Jung In memperlakukannya dengan baik hingga Ho Joong akhirnya memiliki 'perasaan' yang sama pada Jung In. Tapi ada momen rada ngeri. Saya nangkepnya si Ho Joong ini malah kayak jatuh cinta ke Jung In. Hehehe.
Film ini bagus. Ada rasa-rasa dark. Ngarepnya sih kesalahpahaman antara Ho Joong dan Jung In diluruskan. Tapi anak mana yang nggak sakit hati ketika tahu ibunya dibunuh. Walau itu tujuannya untuk menyelematkan si anak. Sayanynya ending-nya menggantung. Atau Suster Sabina beneran mengakhiri penderitaan Ho Joong? I love this movie.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih yang udah baca. Semoga bermanfaat dan selamat menonton.
Sumber poster dan foto: Hancinema.
Tempurung kura-kura, 10 November 2020.
- Kurayui -
0 komentar