Review Film Korea Battlefield Heroes (2011)
00:22Battlefield Heroes
Kisah perjuangan para ksatria di medan perang yang disajikan dengan nuansa komedi.
• Judul:
- Global: Battlefield Heroes
- Judul lain: Pyongyang Castle
- Romanisasi: Pyeongyangseung
- Hangul: 평양성
• Sutradara: Lee Joon Ik
• Tanggal rilis: 27 Januari 2011
• Durasi: 117 menit
• Genre: Komedi, aksi
• Distributor: Lotte Entertainment
• Negara: Korea Selatan
• Bahasa: Korea
• Catatan: Merupakan sekuel dari film "Once Upon a Time in a Battlefield" (Hwangsanbul) yang rilis pada tahun 2003.
• Pemeran:
- Jung Jin Young: Kim Yoo Shin
- Lee Moon Sik: Geoshigi
- Ryoo Seung Ryong: Nam Geon
- Sun Woo Sun: Gap Sun
- Yoon Je Moon: Nam Saeng
- Lee Kwang Soo: Moon Di
- Kang Ha Neul: Nam San
Berkisah tentang perebutan wilayah antara dua kerajaan Korea yaitu Silla dan Goguryeo. Silla berperang di bawah pimpinan dari Cina yang berada dalam pemerintahan Dinasti Tang.
Kim Yoo Shin (Jung Jin Young) ahli strategi perang dari Silla memiliki niat menyatukan Korea dan melawan Dinasti Tang. Diam-diam ia menyusun rencana untuk bekerja sama dengan Nam Geon (Ryoo Seung Ryong) pimpinan perang dari Goguryeo untuk bersama-sama melawan pasukan Dinasti Tang.
Battlefield Heroes merupakan sekuel dari film Once Upon a Time in a Battlefield (Hwangsanbul) yang rilis pada tahun 2003. Sayangnya saya belum nonton film pertama. Semoga saja nanti bisa menemukan dan menonton film Once Upon a Time in a Battlefield. Tapi, menurut beberapa review yang saya baca, yang sekuel ini lebih lucu, dan walau tidak menonton seri pertama masih oke lah.
Mengisahkan Korea ketika tiga kerajaan berkuasa yaitu Silla, Baekje, dan Goguryeo. Namun, Baekje telah diambil alih oleh Silla. Menyisakan perseturan rumit antara Silla yang bekerja di bawah pimpinan Dinasti Tang dari Cina dan Goguryeo.
Pasukan Silla bersiap menyerang pertahanan Goguryeo dengan dukungan Dinasti Tang. Kim Yoo Shin (Jung Jin Young) ahli strategi perang dari Silla meminta Raja Silla untuk mengikuti permainannya dan menunda pengiriman pasukan utama untuk membantu penyerbuan ke benteng pertahanan Goguryeo. Diam-diam ia menyusun rencana untuk mengalahkan Dinasti Tang.
Di dalam benteng Goguryeo, Nam Geon (Ryoo Seung Ryong) menerima tahta untuk memimpin pasukan dan melanjutkan pertempuran. Ia menolak anjuran negosiasi dari sang kakak Nam Saeng (Yoon Je Moon) dan memilih perang sampai mati untuk mempertahankan benteng Goguryeo. Dengan pasukan yang tersisa, Nam Geon bertahan dan bertempur melawan pasukan Silla yang diberi dukungan Dinasti Tang.
Film saeguk bergenre komedi aksi yang sangat menghibur. Didukung banyak aktor yang wajahnya sudah tak asing lagi di layar drama dan perfilman Korea. Alasan saya tertarik nonton adalah karena ada Jung Jin Young Ajushi. Ajuhsi terfavorit. Satu lagi ajushi favorit yang turut membintangi film ini yaitu Ryoo Seung Ryong Ajushi. Ternyata ada Lee Moon Sik Ajushi juga. Trio ajushi favorit ngumpul. Benar-benar memanjakan mata.
Untuk aktor muda, ada Kang Ha Neul dan Lee Kwang Soo yang turut mengisi peran. Walau dibintangi banyak aktor, porsi cerita masing-masing seimbang. Walau karakter utamanya adalah Kim Yoo Shin yang diperankan Jung Jin Young Ajushi.
Sebenarnya tokoh Kim Yoo Shin sudah tidak asing, karena sebelumnya sudah menonton drama saeguk The Great Queen Seondeok. Kim Yoo Shin dalam film ini ditampilkan sudah sepuh dan terlihat kayak udah nggak mampu bertarung. Tapi jangan salah, walau udah sepuh dan sering diganggu masalah encok alias nyeri pinggang, otak Kim Yoo Shin masih encer soal taktik. Suka banget sama akting Jung Jin Young Ajushi.
Untuk pihak Goguryeo digambarkan sangat cerdik. Walau jumlah pasukan kalah banyak dari Silla, tapi orang-orang Goguryeo tidak kalah cerdik dalam bertaktik. Mereka memiliki senjata alami berupa lebah dan senjata rahasia yang mampu membuat pasukan Silla dan Dinasti Tang kalang kabut. Senjata rahasia yang diincar Dinasti Tang, tapi kemudian dihancurkan oleh pasukan Kim Yoo Shin.
Khas film saeguk, tentu ada scene rebutan kekuasaan dan pengkhianatan. Nyesek banget pas trio ksatria Goguryeo akhirnya terpecah dan mengakibatkam Nam Geon tewas. Andai Nam San (Kang Ha Neul) lebih bijak dalam mengambil keputusan.
Adegan komedi yang cukup bikin ngakak. Momen yang paling saya suka adalah ketika Kim Yoo Shin mengirim beras ke Goguryeo sebagai bentuk negosiasi dengan Nam Geon. Lucunya, karena merasa terhina, Nam Geon ngirim ternak sebagai serangan balik. Bahkan sampai melempar sapi ke kamp Silla dan Dinasti Tang. Juga mengirim Nam Saeng yang akhirnya membuat Nam Saeng membelot dan membantu Dinasti Tang.
Walau genre-nya komedi aksi, menjelang ending banyak adegan nyesek dan bikin gemes. Sungguh nggak rela Nam Geon harus mati. Intinya film ini sangat menghibur.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.
Sumber poster: Hancinema.
Tempurung kura-kura, 01 Februari 2021.
- Kurayui -
0 komentar