Review Film Korea Time to Hunt (2020)

18:58

 Time to Hunt




Waktunya berburu! Lari! Atau nyawamu akan menjadi milikku!


• Judul:

   - Global: Time to Hunt

   - Romanisasi: Sanyangui Shigan

   - Hangul: 사냥의 시간

• Sutradara: Yoon Sung Hyun

• Tanggal rilis:

   - Februari 2020 (Berlin IFF)

   - 23 April 2020

• Distributor: Little Big Pictures

• Bahasa: Korea

• Negara: Korea Selatan

• Pemeran:

  - Lee Je Hoon

  - Ahn Jae Hong

  - Choi Woo Sik

  - Park Jung Min

  - Park Hae Soo


Joon Seok (Lee Je Hoon) hidup di daerah yang penuh kemiskinan. Ia ingin mewujudkan mimpinya untuk meninggalkan kota dan memulai hidup baru di sebuah pulau. Joon Seok menyusun rencana kejahatan demi mendapatkan uang. Bersama Ki Hoon (Choi Woo Sik), Jang Ho (Ahn Jae Hong) dan Sang Soo (Park Jung Min), Joon Seok mulai mematangkan rencanya. Seorang pria misterius bernama Han (Park Hae Soo) tiba-tiba muncul dan meneror serta memburu Joon Seok dan ketiga rekannya.


Ketika tahu pemeran utama dari film ini adalah Lee Je Hoon Oppa, pengen nonton. Terlebih ada nama Choi Woo Sik dan Park Jung Min dalam daftar pemeran. Sayangnya lagi-lagi terpengaruh review, jadi sempat menunda. Tapi, akhirnya nonton sebagai pengisi waktu luang di tempat kerja yang sangat santai hari ini. Yuk, berbagi kesan!


Lupa kapan tepatnya mulai mengagumi akting Lee Je Hoon Oppa. Kalau nggak salah ingat, film pertamanya yang saya tonton adalah Ghost Sweepers. Tapi yang berkesan adalah I Can Speak. Jadi mamas kantoran yang penampilannya agak cupu. Bulan Februari lalu juga nonton film Lee Je Hoon Oppa yang berjudul Collectors. Lalu, akhirnya nonton Time To Hunt yang sempet saya skip karena usai baca review-nya.

Dalam film Time To Hunt, Lee Je Hoon Oppa memerankan karakter Joon Seok. Joon Seok akhirnya bebas setelah tiga tahun dipenjara atas sebuah kejahatan. Saat bebas, ia menemukan dunia tak lebih baik dari sebelumnya. Ia masih harus hidup dalam lingkungan orang miskin. Namun, karena memiliki seorang kenalan di penjara, Joon Seok punya impian untuk meninggalkan kota dan memulai hidup baru yang damai.



Ki Hoon (Choi Woo Sik) dan Jang Ho (Ahn Jae Hong) menjemput Joon Seok di hari pembebasan. Keduanya mengajak Joon Seok bersenang-senang di bar. Usai bersenang-senang, Joon Seok tiba-tiba menanyakan uang hasil perampokan mereka tiga tahun yang lalu. Uang yang membuat Joon Seok dipenjara selama tiga tahun. Sayangnya mata uang Won tak lagi berharga karena semua transaksi digantikan dengan dolar.




Joon Seok menyusun rencana perampokan dan meminta bantuan Ki Hoon dan Jang Ho. Ketiganya kemudian pergi ke kasino untuk menemui Sang Soo (Park Jung-Min) yang berhutang pada Joon Seok. Sayangnya Sang Soo yang bekerja menjadi pelayan di kasino pun dalam kondisi keuangan yang buruk. Joon Seok meminta bantuan Sang Soo untuk melancarkan aksinya. Empat pemuda itu pun merapikan rencana untuk merampok kasino.



Misi merampok kasino sukses. Namun, tiba-tiba muncul pria misterius bernama Han (Park Hae Soo) yang memburu Joon Seok, Ki Hoon, Jang Ho, dan Sang Soo. Han hanya memberi waktu 5 menit bagi mereka untuk kabur sejauh mungkin. Jika Han berhasil menemukan, maka nyawa keempatnya menjadi miliknya.



Walau bukan tentang zombie, film ini nggak menegangkan banget. Han memburu Joon Seok dan ketiga rekannya kayak zombie memburu manusia sehat. Santai tapi tatapan kelaparan pengen membunuh itu bikin lawannya keder. Ngebunuh orang dah kayak ngebunuh nyamuk aja ini orang. Suer, serem banget ini orang. Auranya dark. Nongol langsung surem deh suasana.



Kalau biasanya kita disuguhi peran Lee Je Hoon Oppa yang jadi jagoan hebat profesional, di film ini nggak banget. Boleh dibilang jadi penjahat amatiran yang bondo nekat doang. Walau tiga tahun sebelumnya udah pernah merampok, setelah bebas, nekat ngrampok kasino, malah dikejar pembunuh psikopat yang demen ngoleksi kuping korbannya. Sempet dibikin sebel ama karakter Joon Seok yang merasa percaya diri bahwa rencananya bakalan sukses dan baik-baik aja.



Aneh juga sih, kasino punya gangster segede itu bisa dirampok dengan mudah oleh empat orang amatiran. Moso iya itu para bodyguard kagak ada yang bisa gelut? Kagak ada yang nyimpen senjata di sakunya kayak di film-film gangster dan mafia gitu? Ditodong pakek pistol manut bae, diem berlutut. Kesannya mereka pasrah bae, yowes lah kalian amatir rampok nggak papa toh kalian nggak bakal selamat. Ini bagian pertama yang menurut saya janggal.



Kedua saat Han memburu Joon Seok. Kalau di hotel sih oke lah, adegannya di tempat parkir. Tapi pas di rumah sakit itu. Moso iya rumah sakit sepi banget kayak di film horor. Padahal dulu pengalaman nginep di rumah sakit, 24 jam itu masih ada aja orang yang terjaga baik petugas atau pasien dan penjaganya. Ini malah nggak ada petugas sama sekali. Satpam pun nggak ada. Atau mungkin karena rumah sakitnya di pinggiran kota? Dan setting emang sengaja disajikan begitu karena berada di masa depan yang manusia udah nggak ada harganya? Kalah ama duit dan senjata api?



Setting-nya emang di zaman yang apa ya, negaranya udah ajur. Banyak kemiskinan. Mata uang negeri sendiri kagak laku. Banyak kerusuhan. Kondisi lingkungan juga digambarkan suram, berkabut dan berdebu. Banyak bangunan lusuh yang ditinggalkan. Kelam dah. Beda ama tempat tinggal Ki Hoon yang masih asri.



Ki Hoon ini karakternya setia kawan. Kadang sok strong. Sayang banget ama keluarga. Penasaran bagaimana nasib dia yang memilih pulang daripada kabur ke pulau seberang ama Joon Seok.



Jang Ho juga nggak kalah solid. Dia yang ngebujuk Ki Hoon buat setuju bantu rencana Joon Seok. Ki Hoon ama Jang Ho tuh kayak Tom and Jerry. Nggak bisa akur tapi saling sayang. Ki Hoon sayang banget ke Jang Ho. Kelihatannya lemah karena ada sakit... asma deh kayaknya.



Di awal sempet nebak-nebak jangan-jangan si Sang Soo berkhianat dan bikin gagal rencana Joon Seok. Ternyata dia setia sampai akhir. Penampilan Park Jung Min emang selalu memukau. Sayang nongolnya bentaran doang, dan saya lega adegan Han mengeksekusi Sang Soo nggak dikasih liat.



Dibilang sadis ya sadis, tapi nggak parah amat. Masih bisa ditoleransi. Dan, walau ada beberapa bagian yang menurut saya agak aneh, film ini menyajikan ketegangan yang setara dengan nonton film zombie. Bagi saya lho ya! Akting para pemeran juga oke banget! Nggak diragukan lagi lah ya 5 karakter utamanya itu soal akting.

Yang ngarep happy ending, jangan nonton. Sempet protes, andai mereka berempat langsung pergi. Tapi belum tentu rencana akan berjalan baik juga walau langsung kabur berempat. Sang Soo dengan bijak memilih tinggal karena selain punya ibu, akan jadi sorotan kalau dia tetiba menghilang dari kasino. Ending pun masih nggantung. Siapa Han sebenarnya? Polisi? Atau pembunuh bayaran? Bagaimana nasib Ki Hoon? Joon Seok jadi balik buat balas dendam ke Han? Hmm... mungkin bakalan ada musim kedua.



Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.

Sumber poster dan foto: Hancinema


Tempurung kura-kura, 31 Juli 2021.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews