Mengenal Sandingan, Sesajen Sederhana Ala Tradisi Jawa
18:16Mengenal Sandingan, Sesajen Sederhana Ala Tradisi Jawa
Almarhumah nenek saya, setiap malam Jumat dan malam Senin selalu membuat sandingan. Diletakkan di atas nakas yang berada tak jauh dari ranjang di kamar beliau. Dahulu, nggak ada rasa penasaran. Bagi saya itu adalah kebiasaan wajar yang dilakukan Nenek. Tradisi yang diturunkan nenek moyang.
Bagi kami, orang Jawa, memang banyak sekali tradisi yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah tradisi membuat sandingan. Apa sih sandingan itu? Kenapa melakukan tradisi ini? Dalam tulisan kali ini, saya akan berbagi tentang mengenal apa itu sandingan berdasarkan tradisi yang ada di tempat saya, Desa Wates, Malang, Jawa Timur.
Walau zaman sudah modern, beberapa orang Jawa, termasuk kami, masih menjaga tradisi warisan leluhur. Tradisi yang masih dijaga hingga kini adalah membuat sandingan. Sekilas diperhatikan, tampilan sandingan hampir menyerupai sesajen. Apakah sandingan dan sesajen itu sama?
Sandingan adalah sesajen dalam skala kecil, karena yang disajikan tidak sebanyak sesajen. Atau bisa disebut juga sesajen sederhana.
Ritual membuat sandingan umumnya dilakukan setiap malam Jumat dan hari-hari tertentu seperti saat peringatan hari kematian leluhur atau anggota keluarga yang sudah meninggal.
Sama dengan sesajen, sandingan tak hanya menyajikan minuman saja. Tapi juga menyajikan nasi dan lauk pauk sebagai pelengkap. Umumnya, sandingan menyajikan kopi hitam (kopi ireng), air gula (wedang gulo), nginangan, kembang, dan menyalakan dupa. Ada pula yang menambahkan nasi putih dengan lauk sederhana atau ketan bubuk.
Sandingan untuk peringatan kematian anggota keluarga yang telah meninggal biasanya lebih memiliki banyak sajian. Selain kopi hitam, air gula, kembang, nginangan, dan bakar dupa, disajikan pula nasi dan lauk pauk yang digunakan untuk selamatan. Ditambah pisang dan kue apem, dua hal penting yang harus ada dalam selamatan peringatan hari kematian. Nasi dan lauk pauk bisa juga diganti dengan makanan kesukaan mendiang.
Sandingan dibuat pada sore hari. Biasanya diletakkan di tempat tertentu di dalam rumah seperti di dalam kamar. Sandingan akan dibiarkan hingga pagi tiba. Keesokan harinya, minuman dan makanan sandingan boleh dikonsumsi, bagi yang doyan. Banyak orang yang suka mengonsumsi kopi hitam dari sandingan. Walau sudah dibiarkan semalaman, menurut penikmatnya rasanya tetap enak.
Kenapa sandingan dibuat di malam Jumat, malam Senin, atau saat hari peringatan kematian?
Kepercayaan dalam masyarakat Jawa, pada malam Jumat, malam Senin, dan pada hari peringatan kematian, arwah-arwah leluhur dan anggota keluarga yang sudah meninggal akan pulang ke rumah untuk mengunjungi anak cucu mereka yang masih hidup. Sandingan dimaksudkan sebagai penyambutan dan penghormatan kepada para leluhur yang datang berkunjung.
0 komentar