Review Film Korea The 8th Night (2021)

22:07

 The 8th Night



Pada malam gerhana bulan, Mata Merah kembali dibangkitkan. Ia akan mencari tujuh batu lompatan dan pada malam kedelapan akan menemukan Mata Hitam. Mereka adalah sesuatu yang tidak boleh dibangkitkan, atau dunia akan berubah menjadi neraka.


• Judul:

   - Global: The 8th Night

   - Romanisasi: Je8ilui Bam

   - Hangul: 제8일의 밤

• Sutradara: Kim Tae Hyung

• Tanggal rilis: 2 Juli 2021

• Durasi: 150 menit

• Genre: Misteri, Thriller

• Distributor: Netflix

• Bahasa: Korea

• Negara: Korea Selatan

• Pemeran:

   - Lee Sung Min : Jin Soo

   - Park Hae Joon: Detektif Ho Tae

   - Kim You Jung: Ae Ran

   - Nam Da Reum: Chang Seok

   - Kim Dong Young: Dong Jin


Ditemukannya mayat dengan kondisi mengerikan menghebohkan kota. Detektif Ho Tae (Park Hae Joon) bertanggung jawab atas kasus yang diduga sebagai pembunuhan berantai itu dan kukuh untuk menemukan kebenaran. Chang Seok (Nam Da Reum) adalah seorang biksu muda yang turun gunung untuk mencari Jin Soo (Lee Sung Min), biksu senior yang telah lama meninggalkan kuil. Chang Seok harus menemukan Jin Soo karena Biksu Kepala telah meninggal dan mengatakan bahwa Mata Merah telah dibebaskan dari segel. Dalam pencariannya, Chang Seok bertemu Aeran (Kim You Jung), gadis misterius yang ia percaya sebagai mudang penjaga segel. Chang Seok dan Jin Soo mengejar Mata Merah. Keduanya menemukan takdir yang mengejutkan.


Sebenarnya, sejak melihat video teaser-nya di Instagram, saya udah penasaran. Bakalan kayak gimana ceritanya. Tapiii ragu buat nonton karena teaser-nya lumayan ngeri. Lagi-lagi menyerah pada rasa penasaran dan akhirnya nonton. Terlebih ada Dedek Nam Da Reum dalam daftar pemeran. Jadilah hari Minggu saya ditemenin Dedek Nam Da Reum. Kekeke. Sebelumnya nonton dua episode dari drama The Great Shaman Ga Doo Shim. Lalu, lanjut film ini. Nggak salah kan saya bilang seharian ditemenin Dedek Nam Da Reum. Kekeke. Yuk berbagi kesan usai nonton film Malam Kedelapan aka The 8th Night.


Adegan pembuka kita disajikan kisah di masa lampau tentang iblis yang akhirnya berhasil ditaklukkan oleh Budha. Budha mengambil Mata Merah dan Mata Hitam milik iblis. Menyegel keduanya di tempat yang berbeda. Satu di ujung timur (Mata Hitam), satu di ujung barat (Mata Merah). Dikisahkan pada akhirnya Mata Merah berhasil kabur dan menggunakan tujuh batu pijakan (manusia) untuk menemukan Mata Hitam. Budha kembali menemukan Mata Merah dan menyegelnya. Di ujung timur, Mata Hitam dijaga oleh seorang biksu dan seorang mudang. Secara turun temurun, ada murid yang diberi kewajiban untuk menjaga segel.

Di tahun 2005, seorang profesor menemukan kotak segel Mata Merah. Namun, penemuannya diragukan keasliannya hingga ia menerima berbagai macam tuduhan dan akhirnya diasingkan. Ingin membuktikan kebenaran, pada gerhana bulan merah, profesor membangkitkan Mata Merah, membebaskannya dari segel. Dari sinilah kekacauan dimulai dan perburuan harus segera dilakukan untuk mencegah bertemunya Mata Merah dan Mata Hitam yang jika bersatu akan mengubah dunia bak neraka.



Kalau membaca beberapa review-nya, ada yang bingung dan nggak paham hingga mengatakan film ini buruk dan menontonnya hanya membuang waktu saja. Dengan alur lambat dan membosankan. Hmm, bagi saya tergantung selera sih ya! Kalau bosan, saya nggak merasakan hal itu walau durasi filmnya disebut 150 menit--yang faktanya hanya sekitar 116 menit. Tapi emang ada beberapa hal yang saya agak nggak paham. Setelah selesai menonton, saya menyimpulkan bahwa bagaimana cerita dan pesan adalah tergantung pada penonton menangkapnya bagaimana.

Mata Merah dan Mata Hitam menurut saya adalah simbol dari hawa nafsu manusia itu sendiri. Bahwa manusia punya neraka di dalam diri masing-masing yang tentu saja akan menyiksa seumur hidup jika tidak bisa menemukan jalan untuk keluar. Jalan untuk keluar sendiri tidaklah mudah yang dalam film ini saya tangkap pada penggambaran Mata Merah yang membutuhkan tujuh batu lompatan. Ketika sudah menemukan jalan dan mencapai puncak, manusia bisa terbebas dari neraka yang terus memberikan rasa sakit dan penderitaan.

Memberikan pesan bahwa takdir setiap manusia tidak bisa dihindari atau ditolak. Sejauh mungkin berlari, takdir pasti akan menemukannya. Jin Soo (Lee Sung Min) adalah biksu yang memiliki kemampuan untuk membantu arwah menyeberang. Ia berusaha lari dari kenyataan itu, namun dimanapun ia sembunyi, takdir selalu membawanya kembali pada fungsinya di dunia.



Baru saya tahu kalau dalam ajaran Budha ada poso mbisu. Seperti yang dilakukan Chang Seok (Nam Da Reum) yaitu puasa berbicara. Chang Seok adalah biksu muda yang tinggal di sebuah kuil di atas gunung.



Kalau nonton teaser-nya, berasa serem dan ini film kayaknya bakalan sadis deh. Berdarah-darah. Apalagi genre-nya thriller. Setelah nonton, ternyata nggak seseram dan sesadis itu. Emang banyak adegan kematian dengan kondisi mayat mengenaskan. Tapi nggak dikasih liat secara gamblang. Jadi masih aman. Yang agak ngeri waktu Chang Seok ketemu gadis SMA yang dirasuki Mata Merah. Jadi keinget hantu-hantu di sekolah. Heuheuheu.

Tetep ya, ada plot twist yang bikin saya melongo dan berkata, oh ternyata. Oya, dalam cerita disebutkan Mata Hitam dijaga oleh biksu dan mudang. Saya pikir mudang-nya adalah Aeran (Kim You Jung). Ternyata... heuheuheu. Kalau di sini Aeran ini semacam tumbal gitu. Nggak bisa menyeberang dan jiwanya terikat pada iblis. Makanya ekspresinya selalu sendu gitu. Misterius juga. Keserakahan manusia memang bisa membuatnya buta hingga memilih jalan pintas untuk bersekutu dengan iblis.



Detektif Ho Tae (Park Hae Joon) adalah perwakilan karakter manusia yang hanya percaya fakta dan logika. Nggak percaya pada hal-hal berbau mistis.



Rekan kerja Detektif Ho Tae, Dong Jin (Kim Dong Young) mewakili karakter manusia modern yang masih memercayai adanya hal mistis di sekitar manusia. Waktu Dong Jin ngasih jimat dari mudang ke Ho Tae, udah nebak kalau Dong Jin bakalan celaka. Eh beneran. Tapi ending-nya Ho Tae ama Dong Jin bikin nyesek. Heuheuheu.



Oya, yang phobia liat lubang banyak kayak biji bunga lotus atau mata laba-laba, beware! Karena penampilan Mata Merah yang ada di batu loncatan ketujuh sosoknya mirip kayak laba-laba. Matanya banyak. Nulis gini aja udah merinding. Heuheuheu.

Bagi pecinta film horor yang tegang, film ini bisa jadi kurang menarik untuk ditonton. Karena emang adegannya slow-slow aja. Nggak bikin kaget-kagetan, pun nggak bikin perut mual karena adegan sadis berdarah-darah. Karakter dalam cerita memang jarang berdialog, terutama Chang Seok dan Aeran, tapi ekspresi mereka sudah mewakili.



Pertanyaan yang muncul sampai sekarang, ini ada juga yang menulisnya di review, kenapa sebelumnya Chang Seok nggak bisa buka segel? Apakah karena saat itu penjaga segel sebelumnya masih hidup?



Kalau dipikir-pikir, semua yang terjadi udah direncanakan oleh Mata Merah yang meracuni pikiran Profesor Kim. Hingga menyusun skenario pembebasan yang sempurna menuju Mata Hitam.

Walau Kim You Jung nongol cuman bentar, penampilannya memukau. Terlebih ia disandingkan dengan Nam Da Reum yang aktingnya juga semakin matang. Semoga next time keduanya ada proyek bareng lagi.

Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.

Sumber poster dan foto: Hancinema.


Tempurung kura-kura, 1 Agustus 2021.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews