Review Film Thailand Senior/Runpee (2015)

20:06

 Senior (Runpee)



Hantu senior terjebak di sekolah dan meminta bantuan juniornya. Keduanya bekerja sama untuk mencari pelaku kasus pembunuhan yang menjadikan tukang kebun sebagai tersangka hingga tewas karena dieksekusi.


• Judul:

  - Global: Senior

  - Judul lain: Runpee, Run Phee

  - Thailand: รุ่นพี่

• Sutradara dan penulis skenario: Sid Wisit Sasanatieng

• Genre: Misteri, horor

• Tanggal rilis: 3 Desember 2015

• Durasi: 113 menit

• Negara: Thailand

• Pemeran:

  - Jannine Weigel: Adhiti/Mon

  - Bom Phongsakon Tosuwan: Senior

  - Kaykai Nutticha Namwong: Ant


Adhiti/Mon (Jannine Weigel) bersekolah di sebuah sekolah khusus perempuan. Ia dianggap aneh karena penyendiri. Mon semakin dianggap aneh setelah dia sering terlihat berbicara sendiri di tengah keramaian. Mon tidak berbicara sendiri. Dia bisa mencium bau arwah dan berkomunikasi dengan mereka. Mon terus diikuti hantu yang mengaku dirinya sebagai Senior (Bom Phongsakon Tosuwan) yang terus mendesak Mon untuk membantunya mencari pelaku sebenarnya dari peristiwa pembunuhan setengah abad yang lalu di gedung sekolah. Walau awalnya menolak, Mon pun akhirnya setuju membantu Senior. Dua remaja beda dimensi itu pun memulai penyelidikan untuk menemukan pelaku pembunuhan sebenarnya.


Film ini udah lama direkomendasikan ama Clara, tapi baru sempet nonton hari ini. List film yang menunggu ditonton masih menumpuk. Heuheuheu. Thailand emang jago kalau bikin cerita atau penampakan hantu. Walau Clara bilang film ini biasa aja dan masih aman buat saya tonton, tetep aja ada bagian yang bikin saya tutup mata. Kekeke.


Saya terpesona sama paras ayu Adhiti/Mon (Jannine Weigel). Sumpah cantik banget. Berasa pas banget untuk karakter Mon yang selalu datar ekspresinya. Asik dengan dunianya sendiri. Penyendiri. Perfect dah menurut saya. Jadi keinget karakter Saras dari film Mereka Yang Tak Terlihat. Mungkin karena sama-sama bule kali ya. Hehehe.



Sejak selamat dari kecelakaan maut yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, Mon jadi bisa mencium bau hantu dan berkomunikasi dengan mereka. Ini unik. Biasanya kan bisa melihat hantu, Mon nggak. Bisa mencium aroma hantu dan komunikasi dengan mereka, tapi dia nggak bisa liat wujudnya. Suatu malam saat begadang di dalam kamar asrama, Mon merasakan ada 'aroma' lain yang tiba-tiba muncul. Aroma hantu yang kemudian membuatnya mau tak mau harus ngobrol dengan hantu itu.




Aroma itu ternyata milik hantu yang meminta Mon memanggilnya Senior (Bom Phongsakon Tosuwan). Senior menemui Mon untuk meminta bantuan. Senior pun menceritakan tentang kasus pembunuhan di masa lampau yang pernah terjadi di bangunan yang kini menjadi bangunan sekolah khusus anak perempuan. Dulunya sekolah adalah hunian bagi seorang putri. Sang putri ditemukan tewas dan disebutkan pelakunya adalah tukang kebun. Tukang kebun pun dieksekusi, menerima hukuman mati. Sejak bangunan dijadikan sekolah, banyak siswi yang mengaku mendengar suara dari dinding atau melihat penampakan tukang kebun yang meraung-raung untuk meminta pertolongan.



Biasanya hantu nongol dengan kondisi terakhir dia meninggal. Senior nongol langsung gini euy. Kalau ketemu hantu kayak gini, bakalan lari mendekat apa menjauh? Kekeke. Walau visualnya apik, tapi tetep pucet. GGS, ganteng-ganteng serem. Wkwkwk.



Walau awalnya menolak dan menolak, pada akhirnya Mon menyerah dan bersedia membantu Senior. Lucu waktu adegan Mon berusaha menolak Senior. Doi jadi kayak ngomong sendiri. Semakin dianggap aneh. Sampai dia bikin Ant (Kaykai Nutticha Namwong) siswi yang juga dikucilkan dan berusaha mendekatinya jadi salah paham.



Walau genre-nya disebut horor misteri, film ini menyajikan hangatnya persahabatan antara Mon dan Ant. Dua orang terbuang di sekolah yang kemudian menjalin persahabatan yang manis. Saling mengungkap rahasia kelam masing-masing. Untuk pertama kalinya Mon membagi rahasianya tentang bisa mencium aroma hantu pada Ant. Ketika Mon dan Ant mulai berteman, trus si Senior ngomong yang bisa liat dia cuman orang mau mati, udah nebak jangan-jangan ntar ending-nya Ant mati. Ternyata bener. Heuheuheu. Kasihan banget karakter Ant ini. Udah hidupnya di keluarga ndak bahagia, di sekolah dibully, jatuh cinta ke gurunya eh malah gurunya bejat. Hingga akhirnya Ant memutuskan bunuh diri waktu Mon sedang menjalani hukuman kurungan.





Awal-awal emang keliatan kayak baik-baik aja, nggak ada yang serem dan sadis. Tapi, adegan bunuh diri dengan masukin pistol ke mulut lumayan bikin enek. Waktu jadi hantu pun jadi serem. Tapi, yang paling bikin enek adalah waktu Senior ngerjain gurunya Mon yang udah curangin Ant. Terlebih yang mukanya jadi penuh ama mata. Ya Allah, auto mual perut.

Hujan plot twist. Emang sih waktu penyelidikan kayak biasa aja walau Mon udah ngasih beberapa petunjuk. Tapi di ending ketika fakta disajikan, bikin melongo. Ternyata berbelit-belit banget kasusnya. Wkwkwk. Bagus! Ternyata semua yang ada di istana tempat putri tinggal punya rahasia kelam. And the real villain beneran bikin gedek. Ternyata....





Walau ada bumbu komedi, tapi momen antara Mon dan Ant, juga Mon dan Senior bikin nyesek. Sampai mewek. Heuheuheu.



Film ini memiliki ide yang unik dan hujan plot twist. Komedinya ada, nyeseknya ada, romansanya pun ada. Sadis dan bikin eneknya juga ada. Buat pecinta horor dan misteri, coba tonton deh. Insyaa Allah ndak bakalan nyesel. Makasih Clara udah rekomendasiin film bagus ini.




Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.

Sumber poster dan foto: My Drama List dan koleksi ss pribadi.


Tempurung kura-kura, 27 Agustus 2021.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews