Review Rurouni Kenshin: The Beginning (2021)

19:57

 Rurouni Kenshin: The Beginning



Kisah masa lalu Kenshin Himura, Battousai si Pembantai.

• Judul:
   - Global: Rurouni Kenshin: The Beginning
   - Romanisasi: Rurouni Kenshin Saishusho The Beginning
   - Jepang: るろうに剣心 最終章 The Beginning
• Sutradara: Keishi Ohtomo
• Penulis: Nobuhiro Watsuki (manga)
• Produser: Satoshi Fukushima
• Tanggal rilis: 4 Juni 2021
• Durasi: 137 menit
• Distributor: Warner Bros. Jepang
• Bahasa: Jepang
• Negara: Jepang
• Catatan: Berdasarkan manga populer "Rurouni Kenshin: Junchuhen" karya Nobuhiro Watsuki yang terbit di Weekly Shonen Jump pada 2 September 1994 - 4 November 1999.
• Pemeran:
  -  Takeru Satoh: Kenshin Himura
  -  Kasumi Arimura: Tomoe Yukishiro
  -  Issey Takahashi: Kogoro Katsura
  -  Nijiro Murakami: Soji Okita
  -  Masanobu Ando: Shinsaku Takasugi
  -  Kazuki Kitamura: Tatsumi
  -  Yosuke Eguchi: Hajime Saito

Kenshin Himura (Takeru Satoh) menjadi pedang bagi kelompok yang ingin menggulingkan Kekaisaran Syogun. Ia berhati dingin dan membunuh pihak lawan tanpa belas kasihan. Ia dijuluki Battousai si Pembantai. Suatu malam di sebuah kedai sake, Kenshin bertemu dengan Tomoe Yukishiro (Kasumi Arimura). Tomoe melihat bagaimana Kenshin mengeksekusi lawan dan jatuh pingsan. Kenshin membawa Tomoe bersamanya. Kenshin dan Tomoe hidup bersama. Ketika rasa cinta mulai tumbuh di hati keduanya, fakta dari masa lalu tentang Kenshin dan Tomoe terbongkar.


Seneng nggak akhirnya Rurouni Kenshin: The Beginning tayang?? Saya seneng banget. Hehehe. Berasa udah lengkap aja nontonnya mulai dari Rurouni Kenshin, Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno, Rurouni Kenshin: The Legend Ends,dan Rurouni Kenshin: The Final. Kalau kemarin waktu temen-temen nonton Rurouni Kenshin: The Final dan merasa bingung, wajib nonton Rurouni Kenshin: The Beginning. Kenapa? Yuk, kita bahas!


Jika di 4 seri live action yang udah tayang mengisahkan perjalanan Kenshin Himura (Takeru Satoh) setelah tobat dan jadi pengembara, seri kali ini mengisahkan kehidupan Kenshin saat masih menjadi pedang bagi kelompok yang hendak menggulingkan Kekaisaran Syogun dan dijuluki Battousai si Pembantai.



Bagaimana mengerikannya Kenshin yang bak mesin pembunuh ketika mengeksekusi lawan, bahkan dengan tangan terikat. Tatapan dingin, tanpa emosi ketika menebas lawan-lawannya. Kenshin menjunjung tinggi kesetiaan dan tugasnya. Karenanya ia tak memiliki pengampunan pada lawan.



Digambarkan juga bagaimana awal Kenshin tergabung dalam kelompok yang menginginkan era baru dalam pemerintahan Jepang dan kemudian menjadi mesin pembunuh bagi kelompoknya.



Bagaimana Kenshin bertemu Kogoro Katsura (Issey Takahashi) dan mengabdi padanya. Semua dijelaskan dalam live action kali ini.



Namun, menurut saya fokus ceritanya adalah pada kisah Kenshin dan Tomoe Yukishiro (Kasumi Arimura) yang memiliki benang merah dengan Rurouni Kenshin: The Final. Karena dalam Rurouni Kenshin: The Final, Tomoe sempat muncul yang menjadi akar timbulnya dendam kesumat Enishi pada Kenshin.



Suka banget ama Tomoe. Cantik, misterius. Pembawaannya tenang walau ada di samping orang yang paling ingin dia bunuh. Kalau nonton Rurouni Kenshin: The Final, sekilas kayak emang Kenshin yang salah walau dia nggak sengaja menebas Tomoe. Tapi, setelah nonton seri ini, nyesek banget. Andai mata Kenshin nggak dibuat buta sementara, mungkin dia bakalan bisa melihat waktu Tomoe menghalangi musuhnya yang hendak membunuh Kenshin. Padahal udah seneng banget liat Kenshin ama Tomoe hidup sederhana di desa.



Paling suka scene waktu Kenshin pulang dan melihat Enishi, lalu Tomoe menjelaskan siapa Enishi. Tomoe bilang, "Tolong maklumi sikapnya." Dengan santai Kenshin menjawab, "Lagi pula, aku mencuri kakaknya," sambil berjalan masuk rumah. Saya yang nonton malah senyum. Kok berasa manis yak. Wkwkwk.



Rasa penasaran saya pada hubungan Kenshin dan Hajime Saito (Yosuke Eguchi) juga terjawab di seri ini. Kalau dipikir-pikir, mereka ini punya tujuan sama tapi jalan yang ditempuh beda ya. Di seri lainnya juga saling bantu. Sayang belum ada adegan keduanya duel.



Duel maut (?) juga disajikan. Dalam seri ini ada duel Kenshin dengan Soji Okita (Nijiro Murakami). Tapi menurut saya, mohon maaf nih, nggak seapik duel-duel di seri-seri sebelumnya. Muehehehe. Maaf ya.




Sebenernya, Kenshin bukan berhati dingin. Membunuh pun jadi beban tersendiri baginya. Tapi, demi tercapainya era baru, dia rela menempuh jalan itu. Kehadiran Tomoe membuat perasaan hangat yang dipendam Kenshin perlahan mencuat ke permukaan hingga Kenshin niat tobat dan akhirnya beneran tobat setelah era baru dimulai. Seperti yang diharapkan Tomoe, pada akhirnya Kenshin melindungi lebih banyak nyawa dibanding nyawa yang udah dibunuh.



Tentang bekas luka X di pipi Kenshin juga dijelaskan di seri ini. Jadi itu cindera mata dari tunangan Tomoe dan Tomoe. Pengingat bagi Kenshin yang dia bawa seumur hidupnya.



Walau ada beberapa review menyebutkan seri ini membosankan, bagi saya tidak. Hehehe. Malah lebih santai dibanding seri yang lain. Final battle-nya juga epik.



Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.


Sumper poster dan foto: AsianWiki, My Drama List, Tumblr (shanghiman).



Tempurung kura-kura, 09 Agustus 2021.
- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews