Review Film Korea My Paparotti (2013)

21:45

 My Paparotti



Seorang preman yang memutuskan kembali ke sekolah demi mengejar impiannya sebagai penyanyi.


• Judul:

  - Global: My Paparotti

  - Romanisasi: Paparoti

  - Hangul: 파파로티

• Sutradara: Yoon Jong Chan

• Penulis: Yoo Young A, Lee Hae Je

• Produser: Park Moo Seung, Lee Suk Won

• Sinematografer: Lee Chang Jae

• Tanggal rilis: 14 Maret 2013

• Durasi: 127 menit

• Genre: Drama

• Rumah produksi: KM Culture

• Distributor: Showbox

• Catatan: Berdasarkan kisah nyata dari Kim Ho Joong, yang pernah tampil dalam acara TV Korea STARKING pada 18 Juli 2009. Kim Ho Joong memukau penonton dengan kemampuan vokalnya. Latar belakang kehidupannya pun membuat penonton terharu. Dia tumbuh menjadi anak bermasalah dan bergabung dalam geng. Karena neneknya, dia mulai bernyanyi dengan serius. 

• Pemeran:

  - Lee Je Hoon: Lee Jang Ho

  - Han Suk Kyu: Na Sang Jin

  - Kang So Ra: Sook Hee

  - Oh Dal Su: Kepala Sekolah Deok Saeng

  - Cho Jin Woong: Chang Soo


Di hari liburnya, Sang Jin (Han Suk Kyu) menerima panggilan dari kelapa sekolah tempatnya bekerja. Terburu-buru, saat tiba di parkiran dia tak sengaja menggores mobil sedan hitam yang sedang terparkir. Sang Jin berniat meminta maaf. Tiga pria muncul dan mulai memarahi Sang Jin. Dengan sopan Sang Jin terus meminta maaf dan berjanji akan mengganti kerusakan mobil sedan.

Di tengah cek-cok, pria muda muncul dari dalam mobil. Jang Ho (Lee Je Hoon) adalah bos dari tiga pria yang marah pada Sang Jin. Jang Ho mendekati mobil tua milik Sang Jin dan mendapati pria itu sedang memutar musik opera. Jang Ho mengatakan jika audio itu terlalu bagus untuk mobil rongsokan milik Sang Jin. Ia memerintahkan ketiga anak buahnya untuk mengambil mobil tersebut dan membiarkan Sang Jin pergi.

Sang Jin tiba di kantor Kepala Sekolah dan disambut Deok Saeng (Oh Dal Su) sang kepala sekolah. Deok Saeng mengatakan jika akan ada murid pindahan yang berbakat dalam bernyanyi dan meminta Sang Jin membimbingnya. Deok Saeng yakin jika murid pindahan itu dapat mendongkrak nama sekolah kecil mereka. Sang Jin meragukannya, karena si anak pindahan disebut bermasalah dan sudah berulang kali dipindah sekolah. Pintu kantor Kepala Sekolah terbuka dan Jang Ho masuk. Jang Ho lah murid baru yang harus ditangani Sang Jin. Jang Ho bukan murid biasa. Dia adalah salah satu pimpinan terkuat dalam sebuah geng di Kota Daegu.


Setelah nonton Anarchist from Colony, lanjut nonton My Paparotti. Ya ampun! Hari-hari dipenuhi Lee Je Hoon. Muehehehe. Melirik film ini setelah nemu potongan videonya di Instagram. Ini apaan sih? Lee Je Hoon jadi preman yang balik ke sekolah? Emang bisa? Buat nyanyi? Nyanyi apaan? Lead female-nya Kang So Ra? Ah! Daripada penasaran, nonton aja dah!


Membaca informasi di AsianWiki, ternyata film ini diadaptasi dari kisah nyata. Kisah Kim Ho Joong yang pernah tampil di Star King dan memukau penonton dengan kemampuan vokalnya. Yang penasaran bisa cari-cari di Youtube. Ada kok! Katanya, Kim Ho Joong juga termasuk murid bermasalah dan sempat gabung ama geng sebelum akhirnya balik sekolah dan mempelajari seni tarik suara dengan serius karena neneknya.



Di film ini, karakter Kim Ho Joong diwakili Lee Jang Ho yang diperankan Lee Je Hoon. Jang Ho bergabung dalam kelompok gangster dan menjadi salah satu bawahan pemimpin yang terkuat. Saya nangkepnya sih Jang Ho ini bos ketiga. Dia punya anak buah banyak yang siap mengawal dia kemanapun dia pergi. Sama Bos Besar, Jang Ho diberi kesempatan sekolah biar dia dapat ijazah SMA. Tapi, secara pribadi Jang Ho kembali ke sekolah demi menekuni dunia tarik suara. Jang Ho punya bakat sebagai penyanyi opera.



Guru musik diperankan oleh Han Suk Kyu bernama Na Sang Jin. Guru musik berbakat yang mengajar di sebuah sekolah yang nggak populer.



Pertemuan pertama antara Sang Jin dan Jang Ho cukup unik. Sewaktu ditelepon kepala sekolah, Sang Jin sedang libur. Karena terburu-buru, saat hendak parkir dia nggak sengaja nabrak mobil sedan hitam yang ada di parkiran. Mobil mewah tersebut milik Jang Ho. Dengan percaya dirinya, Jang Ho mengintimidasi Sang Jin. Pas masuk ke kantor Kepsek, baru deh Jang Ho tahu kalau Sang Jin adalah gurunya.



Setelah mengetahui identitas masing-masing, hubungan antara Sang Jin dan Jang Ho jadi kayak love-hate relationship gitu. Sang Jin nggak segan ngerjain Jang Ho. Jang Ho pun kadang demen bikin Sang Jin kesel. Sampai pada Sang Jin mendengarkan suara Jang Ho. Bahkan istrinya juga mendukung Jang Ho dan meminta Sang Jin membimbing pemuda itu. Istri dan anak Sang Jin menjadi dekat dengan Jang Ho. Keduanya menyambut dengan baik sejak pertama kali Jang Ho diajak mampir ke rumah.



Penengah love hate relationship antara Sang Jin dan Jang Ho ada Bapak Kepsek Deok Saeng (Oh Dal Su). Eum, bukan penengah sih. Bapak Kepsek lebih sering memihak Jang Ho. Tapi, bukan tanpa alasan. Bapak Kepsek yakin Jang Ho punya bakat dan Sang Jin lah yang bisa mengasah bakat itu dengan baik.



Cerita masa SMA kurang lengkap tanpa bumbu asmara. Di sekolah, Jang Ho ketemu ama murid cewek yang bar-bar bernama Sook Hee (Kang So Ra). Preman ketemu pawangnya ya ini. Jang Ho yang garang jadi ndak berkutik di depan Sook Hee. Sook Hee premannya sekolah sih. Tunduk dah si Jang Ho.



Sook Hee pula yang membantu Jang Ho belajar musik. Dengan sabar mendampingi Jang Ho belajar setiap pulang sekolah.



Di atas saya tulis, penasaran kenapa preman bisa balik masuk sekolah lagi. Ternyata Jang Ho ini masih usia sekolah. Cuman dia juga jadi anggota gangster. Siang jadi murid, malam jadi gangster. Jang Ho gabung jadi anggota gangster sejak hidup sendiri pasca neneknya meninggal.

Walau di awal Sang Jin kayak antipati ke Jang Ho, di balik sikapnya itu dia perhatian ke Jang Ho. Bahkan rela memberikan kakinya demi Jang Ho, agar Jang Ho bisa lepas dari gangster. Plot twist di balik lagu yang dinyanyikan Jang Ho saat pertama kali unjuk kebolehan di depan Sang Jin bikin nyesek. Lagu itu punya kenangan buat Sang Jin, juga Jang Ho. Tapi adegan terbongkarnya plot twist sungguh bikin ngakak. Bapak Kepsek ama Jang Ho, ngomong di toilet. Pas lagi pupita pula. Rada jijik tapi konyol juga.



Yang namanya preman mau tobat, jalan Jang Ho pun nggak mudah. Di hari H kompetisi, dia diculik gangster lawan. Dihajar habis-habisan. Namun, Jang Ho memegang teguh janjinya pada Sang Jin buat nggak menggunakan tinjunya lagi. Walau dihajar sampai babak belur, Jang Ho enggan melawan.



Korea kalau bikin film komedi emang dapet banget. Tapi sekalinya kasih adegan menyentuh, pasti bikin nyesek. Pun demikian dengan film ini. Hubungan love hate antara Sang Jin dan Jang Ho. Lalu, ikatan yang mereka bentuk sebagai guru dan murid, bahkan berkembang menjadi sebuah keluarga. Jang Ho memenuhi janjinya demi menyelamatkan nyawa Sang Jin. Bos Besar walau kelihatan garang, tapi masih punya hati juga.

Ada satu karakter yang menarik perhatian saya, yaitu Chang Soo (Cho Jin Woong). Sayangnya karakter ini nongol cuman bentar dan berakhir meninggal.



Secara keseluruhan film ini sangat bagus dan menginspirasi. Komedinya dapet, nyeseknya juga dapet. Akting para pemeran amazing! Perfect dah pokoknya. Film ini saya rekomendasikan untuk ditonton.



Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.

Sumber poster dan foto: Hancinema


Tempurung kura-kura, 24 Agustus 2021.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews