Review Film Korea Be with You (2018)
03:40Be with You
Sebuah keajaiban yang datang bersama hujan
• Judul:
- Global: Be with You
- Judul lain: Now, I Am Coming to See You
- Romanisasi: Jigeum Mannareo Gabmida
- Hangul: 지금 만나러 갑니다
• Sutradara: Lee Jang Hoon
• Penulis:
- Novel: Takuji Ichikawa
- Lee Jang Hoon
• Produser: Yang Soo Jung, Kim Jae Joong
• Sinematografer: Jo Sang Yoon
• Tanggal rilis: 14 Maret 2018
• Durasi: 131 menit
• Distributor: Lotte Entertainment
• Bahasa: Korea
• Negara: Korea Selatan
• Catatan: Berdasarkan novel "Ima, Ai ni Yukimasu" karya Takuji Ichikawa yang terbit pada 27 Februari 2003 di Shogakukan
• Pemeran:
- So Ji Sub: Woo Jin
- Son Ye Jin: Soo A
- Kim Ji Hwan: Ji Ho
- Ko Chang Seok: Hong Goo
Sejak istrinya meninggal, Woo Jin (So Ji Sub) merawat putra semata wayangnya Ji Ho (Kim Ji Hwan) sendirian. Ji Ho menunggu datangnya musim hujan karena ia memercayai dongeng tentang Negeri Di Atas Awan dan meyakini ibunya akan kembali saat musim hujan tiba. Satu tahun kemudian, saat musim hujan tiba, Soo A (Son Ye Jin) benar-benar muncul. Namun, ia tidak ingat apa pun termasuk tentang Woo Jin dan Ji Ho.
Nonton film lama bisa jadi cara untuk mengisi waktu luang dan penyembuhan untuk diri sendiri yang sedang didera rasa lelah secara fisik dan mental. Menonton film ini adalah pilihan yang tepat, tidak hanya untuk mengisi waktu luang, tapi juga untuk menghibur diri, karenanya ceritanya yang benar-benar menghangatkan hati.
Berkisah tentang duda tampan bernama Woo Jin (So Ji Sub) yang harus membesarkan putra semata wayangnya sendirian pasca istrinya meninggal dunia. Sebisa mungkin Woo Jin mengisi peran sebagai ibu sekaligus ayah untuk anaknya.
Ji Ho (Kim Ji Hwan) sendirian. Ji Ho setia menunggu datangnya musim hujan karena ia memercayai tentang dongeng yang pernah dibacakan ibunya tentang Negeri Di Atas Awan dan Ibu Penguin. Ibu Penguin yang telah meninggal kembali ke dunia untuk menemui anaknya saat musim hujan tiba. Ji Ho memiliki harapan bahwa ibunya akan kembali saat hujan pertama turun.
Ketika hujan pertama turun, Ji Ho berlari ke stasiun terbengkalai yang ada di kotanya. Woo Jin mengikutinya namun tak menemukan apa-apa. Keduanya menunggu cukup lama hingga akhirnya Woo Jin menggendong Ji Ho untuk memaksanya pulang. Di ujung terowongan rel kereta, Woo Jin melihat seorang perempuan duduk menundukkan kepala. Karena khawatir, Woo Jin meminta Ji Ho menunggu di ujung lorong lainnya dan dia mendekati perempuan itu. Ji Ho yang yakin perempuan itu adalah ibunya tak mau tinggal dan mengikuti Woo Jin.
Tanpa ragu Ji Ho membangunkan perempuan itu dan benar dia adalah Soo A (Son Ye Jin), ibunya yang meninggal setahun yang lalu. Ji Ho senang, tapi sayang, Soo A tak mengingat siapa Ji Ho dan Woo Jin. Walau ragu, Soo A akhirnya ikut pulang bersama Ji Ho dan Woo Jin. Perlahan-lahan ia berusaha menerima keadaan sembari mengumpulkan ingatan tentang Ji Ho dan Woo Jin.
Film ini slow, cerita mengalir dengan pelan dan nggak berbelit-belit. Dari awal udah disajikan adegan yang boleh dibilang bikin nyesek karena kehidupan Woo Jin dan Ji Ho yang harus menopang satu sama lain pasca Soo A meninggal. Sebisa mungkin Woo Jin mengisi peran sebagai ayah sekaligus ibu bagi Ji Ho. Hubungan ayah dan anak yang hangat dan manis.
Layaknya anak kecil lainnya, Ji Ho memercayai dongeng yang pernah dibacakan ibunya. Polos. Paling nyesek pas adegan Ji Ho sengaja nyuci mobil milik ayah temannya karena temannya bilang, setiap kali ayah mencuci mobil, pasti turun hujan. Lugu dan polos sekali sampai nekat nyuci mobil milik ayah temannya biar hujan tetap turun.
Lebih nyesek lagi pas Ji Ho presentasi di acara sekolah. Alih-alih menyebutkan cita-citanya, Ji Ho malah menyebutkan apa aja yang udah dipelajari dari ibunya. Suasana mendadak hening, tapi para wali murid kemudian bertepuk tangan buat Ji Ho. Adegan ini bikin saya berusaha keras nahan air mata biar nggak jatuh. Maklum nontonnya di tempat kerja. Malu kalau ada customer datang dan saya ketahuan mewek gara-gara film.
Di awal emang kayak banyak 'bolongnya' pas adegan disajikan dari sudut panjang Woo Jin. Tapi pelan-pelan mulai rasa bolong itu mulai diisi. Seperti siapa sosok Paman Hong Goo (Ko Chang Seok). Kenapa Ji Ho bilang, Paman bukan keluargaku yang sebenarnya. Pas udah tahu, oh film ini nggak hanya mengisahkan tentang sebuah keluarga, tapi juga tentang sahabat layaknya keluarga.
Salut ama persahabatan Woo Jin dan Hong Goo. Mulai dari SMA sampai dah pada dewasa. Hong Goo tetep setia di samping Woo Jin setelah Woo Jin berkeluarga. Bahkan nganggep Ji Ho dah kayak anaknya sendiri.
Kisah cinta Woo Jin dan Soo A yang bikin gemas! Cinta pertama masa SMA yang berlanjut sampai ke pelaminan. Untung ada yang ngambil langkah pertama plus sedikit bantuan Hong Goo. Kalau nggak, mungkin kisah cinta Woo Jin dan Soo A bakalan tetep jadi cinta terpendam. Cute banget pas diceritain masa SMA keduanya.
Setelah disuguhi adegan dengan sudut pandang Woo Jin, dilengkapi dengan adegan dari sudut pandang Soo A yang jujur lebih nyesek. Plot twist-nya bikin melongo sekaligus nyesek. Soo A bisa memilih, tapi dia tetep milih stay di samping Woo Jin. Jadi keingat pilihan di novel Korea yang pernah saya baca, milih hidup singkat tapi bersinar dan bahagia apa hidup panjang tapi menyedihkan. Soo A memilih hidup bahagia bersama Woo Jin walau singkat. Surat yang ditinggalkan Soo A tiap ulang tahun Ji Ho juga bikin mewek.
Bener yang dikatakan Han Bok Nyeo (Gong Hyo Jin), hanya ada satu wanita di mata Woo Jin yaitu Soo A. Karakter ini walau hanya cameo, kata-katanya jleb banget. Cinta Woo Jin untuk Soo A adalah yang pertama dan terakhir. Sweet sekaligus nyesek.
Selain Gong Hyo Jin, ada Park Seo Joon jadi cameo. Doi jadi Ji Ho dewasa. Seperti janjinya pada Soo A, Ji Ho menjaga Woo Jin hingga ia dewasa.
Oya, selain visual para pemeran dan akting mereka yang memukau, setting cerita juga apik banget. Pemandangannya, trus rumah Woo Jin yang sederhana tapi cakep. Serba ijo di sana-sini, jauh dari keramaian pula. This movie is really keren dan saya rekomendasikan untuk ditonton. Terlebih buat yang suka genre ringan dan drama keluarga plus ada romansanya.
Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.
Sumber poster: Hancinema
Tempurung kura-kura, 08 September 2022.
- Kurayui -
0 komentar