Review Drama Korea Money Heist: Korea - Joint Economic Area Part II (2022)

04:49

 Money Heist: Korea - Joint Economic Area Part II



Perampokan di Zona Ekonomi Bersama masih berlanjut dan mendadak mengalami kekacauan, selain konflik dengan para sandera, konflik antar anggota pun terjadi, memecah para perampok menjadi dua kubu, sedang komunikasi dengan Profesor yang berada di luar gedung terputus.


• Judul:

  - Global: Money Heist: Korea - Joint Economic Area Part II

  - Romanisasi: Jongiui Jib: Gongdongkyungjeguyeok

  - Hangul: 종이의 집: 공동경제구역

• Sutradara: Kim Hong Sun

• Penulis: Ryoo Yong Jae

• Network: Netflix

• Episode: 6

• Tanggal rilis: 9 Desember 2022

• Durasi: ± 70 menit per episode

• Pemeran:

  - Yoo Ji Tae: Professor

  - Kim Yun Jin: Seon Woo Jin

  - Park Hae Soo: Berlin

  - Jun Jong Seo: Tokyo

  - Lee Won Jong: Moscow

  - Kim Ji Hoon: Denver

  - Jang Yoon Ju: Nairobi

  - Lee Hyun Woo: Rio

  - Kim Ji Hoon: Helsinki

  - Lee Kyu Ho: Oslo

  - Lim Ji Yeon: Seoul

  - Lee Joo Bin: Yun Mi Sun

  - Kim Sung Oh: Cha Moo Hyuk


Perampokan masih berlanjut. Tim satgas mulai menyadari tujuan para perampok adalah mencetak uang. Dalam situasi yang semakin genting itu, Cha Moo Hyuk (Kim Sung Oh) yang diduga menjadi informan bagi para perampok tiba-tiba menghilang. Seon Woo Jin (Kim Yun Jin) pun tiba-tiba dikeluarkan dari tim satgas. Di dalam gedung, konflik antara sandera dan perampok semakin memanas, pun demikian dengan konflik antar anggota perampok. Sandera memanfaatkan perpecahan dalam tim perampok dan menyusun rencana kabur. Beberapa sandera berhasil kabur, salah satu anggota perampok terbunuh. Situasi di dalam gedung kacau dan komunikasi dengan Profesor terputus total. Kim Sang Man (Jang Hyun Sung), anggota dewan dan mantan suami Seon Woo Jin mengambil bagian dan memberikan perintah agar semua perampok dan siapapun yang terlibat ditembak mati.


Akhirnya tayang juga bagian kedua dari Money Heist: Korea - Joint Economic Area. Dah kangen sama Mbak Tokyo yang cantik dan keren banget!!! Bela-belain maraton buat nonton demi Mbak Tokyo. Kekeke.



Kelanjutan dari bagian pertama Money Heist: Korea - Joint Economic Area, tentang situasi perampokan di Zona Ekonomi Bersama yang belum menemukan titik temu walau udah melakukan negosiasi ama pimpinan perampok yaitu Profesor (Yoo Ji Tae). Selain melanjutkan negosiasi, pihak polisi juga melakukan penyelidikan.


Indentitas Profesor mulai terendus oleh Cha Moo Hyuk (Kim Sung Oh) yang kemudian melakukan penyelidikan diam-diam dan kemudian menghilang saat akan membagi informasi dengan rekannya, Seon Woo Jin (Kim Yun Jin).


Di dalam gedung sendiri, konflik antara anggota perampok semakin memanas karena adanya pengkhianatan yang hampir mencelakai Anne Kim yang merupakan anak pejabat penting. Memanfaatkan kelengahan perampok, para sandera menyusun rencana untuk kabur yang berujung tewasnya Oslo (Lee Kyu Ho) dan kaburnya sebagian sandera. Bahkan pihak polisi hampir berhasil menerobos masuk ke dalam gedung dan terlibat baku tembak dengan perampok. Beruntung polisi bisa dihalau dan sebagian sandera dikumpulkan, namun harus kehilangan Oslo.

Asli, pengennya, ngarepnya nggak usah ada perampok yang mati. Tapi, cerita nggak bakalan seru kalau aksi perampokan berjalan mulus tanpa ada kendala dan kehilangan anggota. Kesannya terlalu sempurna nggak sih? Tapi, tetep nyesek karena nggak hanya kehilangan Oslo, pada baku tembak berikutnya, kelompok perampok kehilangan Moscow (Lee Won Jong). Momennya sama-sama nyesek. Waktu Oslo tewas, Helsinki (Kim Ji Hoon) sempat menggila. Maklum ya, walau bukan kandung, keduanya dah kayak kakak adik beneran. Andai waktu itu Oslo dengerin ucapan Helsinki, mungkin dia nggak akan tewas. Tapi Oslo terlalu baik, mentingin para sandera yang kebetulan tim keamanan, takut mereka dehidrasi makanya dikirimi air minum. Pas naruh air minum, malah dibunuh ama Park Chul Woo. Dan saya jengkel banget sama si bapak polisi yang menyusup ke dalam grup sandera ini. Ya ampun! Maafkan saya yang justru jatuh hati pada para perampok. Wah! Jangan-jangan saya udah terjangkit Sindrom Stockholm kayak Mbak Yun Mi Sun (Lee Joo Bin) nih. Kekeke.

Hujan plot twist semakin banyak. Tentang kenapa Berlin (Park Hae Soo) kenapa suka nyuntik dirinya sendiri, kirain karena penyakit mental usai beliau ditahan, ternyata faktanya bikin nyesek. Karena pengen Berlin sembuh, bapaknya nekat ngajak Berlin kabur ke selatan yang berujung terbunuhnya ibunya Berlin dan tertangkapnya Berlin hingga disiksa di penjara. Plot twits Berlin dan Profesor mengejutkan sekali.


Rio (Lee Hyun Woo) yang berulang kali harus menangani pasien kritis udah mulai terbiasa melihat darah. Melasnya, si bungsu ini terus-terusan dituduh jadi pengkhianat ama Berlin. Terus dipojokin ama Berlin. Tapi, pas liat mereka rukun, sampai Rio ngasih obat penenang ke Berlin, jadi terenyuh. Trus, si Rio ini masih bucin dong ke Mbak Tokyo.


Kejutan juga datang dari Nairobi (Jang Yoon Ju). Di balik sikapnya yang friendly dan nggak ada susah, ternyata beliau ini seorang ibu dari seorang anak laki-laki. Kirain beneran becanda pas mabok bareng Helsinki dan Oslo. Ternyata beneran punya anak cowok, masih kecil.

Adegan aksi yang lebih banyak dan misi-misi kejutan yang bener-bener memacu adrenalin penonton. Tokyo (Jun Jong Seo) emang keren! Walau selalu cek-cok ama Berlin, ternyata saling menopang ama Berlin. Keduanya orang kepercayaan Profesor juga. Mantan tentara emang beda ya. Keren banget pas misi Tokyo dikirim keluar gedung, lalu harus balik lagi. Keren juga pas misi Tokyo nyelametin anaknya Nairobi yang disekap Kim Sang Man. Mana dibuat live streaming, jadi berasa nonton aksi game online.


Oya, perang taktik di bagian kedua ini juga melibatkan media. Pihak perampok ngadain live, para penggede playing victim, tapi langsung dibales ama live perampok yang kemudian bikin publik jadi bersimpati ke perampok. Anggota baru yang juga menunggu di luar nggak kalah keren dari Tokyo dan Nairobi, namanya Seoul (Lim Ji Yeon).


Yun Mi Sun yang terjangkit Sindrom Stockholm dan jatuh hati pada Denver (Kim Ji Hoon). Bahkan menamai dirinya, Stockholm dan memilih untuk tetap bersama Denver alih-alih membebaskan diri. Momen Yun Mi Sun ngobrol ama Moscow pasca Moscow tertembak bikin nyesek, walau awalnya ditentang, Moscow merestui hubungan mereka. Hubungan Denver-Mi Sun juga sempet tarik ulur, bahkan Mi Sun sempet mau kabur lewat atap mengikuti sandera yang lain. Tapi akhirnya memilih tinggal untuk tetap berada di sisi Denver. So sweet.

Rencana Profesor nyaris sempurna namun sempat dibuat dag-dig-dug menjelang akhir karena Berlin terjebak di terowongan dan akhirnya meledakkan diri bersama Seoul. Tapi Tokyo datang untuk menguatkan dan kejutan bom jebakan membuat sifat asli Kim Sang Man keluar hingga membuat ketua tim satgas ambil keputusan sendiri tanpa mematuhi permintaan Kim Sang Man yang nggak mementingkan keselamatan rakyat sipil. Definisi hujan duit in real ya karena ulah para perampok budiman.

Bagian kedua ini plot twist-nya dapet banget, tegangnya juga dapet banget, nyeseknya dapet banget, romansanya juga dapet. Oya, di awal sempet kesel ama Anne Kim, tapi anak ini keren lho! Mana jadi sohiban ama Mi Sun dan Nairobi. Sandera yang tinggal kayaknya beneran kena Sindrom Stockholm, kecuali Bapak Direktur yang amat sangat nyebelin sekali pakek banget. Paling tegang pas Rio ama Tokyo bikin barikade sambil ngobrol santai, lalu tetiba bagian depan diterobos ama pasukan khusus. Mana Tokyo sempet ketembak, takut nasibnya dibikin kayak Oslo ama Moscow. Walau Profesor udah berpesan jangan sampai ada korban jiwa, tapi praktik di lapangan tetep sulit dikendalikan. Ending-nya memuaskan.


Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.

Sumber poster: Hancinema.


Tempurung kura-kura, 17 Desember 2022.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews