Review Drama Korea Jirisan (2021)

00:39

 Jirisan



Itu bukan kecelakaan, tapi pembunuhan yang disamarkan sebagai kecelakaan.


• Judul:

   - Global: Jirisan

   - Romanisasi: Jirisan

   - Hangul: 지리산

• Sutradar: Lee Eung Bok

• Penulis: Kim Eun Hee

• Network: tvN

• Episode: 16

• Tanggal tayang: 23 Oktober - 12 Desember 2021

• Durasi: : ± 60 menit per episode

• Bahasa: Korea

• Negara: Korea Selatan

• Pemeran:

  - Gianna Jun: Seo Yi Gang

  - Ju Ji Hoon: Kang Hyun Jo

  - Sung Dong Il: Jo Dae Jin

  - Oh Jung Se: Jeong Gu Yeong

  - Jo Han Chul: Park Il Hae


Seo Yi Gang (Gianna Jun) berprofesi sebagai jagawana di Taman Nasional Gunung Jiri. Walau dikenal sebagai jagawana terbaik yang paling mengenal Gunung Jiri, Yi Gang dijuluki Iblis Seo oleh sesama rekan jagawana karena sikap tegasnya.

Kang Hyun Jo (Ju Ji Hoon) jagawana pemula yang baru dipindahkan ke Taman Nasional Gunung Jiri. Di hari pertamanya tiba di pos penjagaan, Hyun Jo harus turun ke lapangan untuk membantu mencari pendaki yang hilang. Hyun Jo mulai melihat hal-hal tak masuk akal tentang kematian di Gunung Jiri.

Hyun Jo membagi apa yang ia alami pada Yi Gang. Keduanya bekerja sama untuk memecahkan misteri kematian tak wajar yang terjadi di Gunung Jiri.


Drama yang saya tunggu-tunggu tayangnya tetiba ending aja. Bakalan kangen ama Jarum dan Benangnya Gunung Jiri deh. Hiks hiks hiks. Kingdom season 3 pun harus nunggu tahun 2023. Mari bersabar untuk kembali melihat adu akting Gianna Jun dan Ju Ji Hoon. Tayangnya unda-undi ama Happiness, kelarnya pun unda-undi, duluan Happiness. Couple pemeran utama sama-sama punya chemistry yang apik, sama-sama minim romansa tapi sukses bikin penonton baper. Bakalan kangen ama dua drama bagus ini.


Nggak punya gambaran sama sekali tentang bakalan gimana jalan cerita dari Jirisan. Yang bikin saya tertarik, pertama karena Ju Ji Hoon. Kekeke. Plus ada Mbak Gianna Jun dan daftar pemeran lainnya yang bikin berdecak kagum, ini drama cast-nya nggak main-main. Di awal aja udah disambut cameo Ryoo Seung Ryong Ajushi. Makin berasa Kingdom family-nya nggak sih. Karena ada Jun Suk Ho juga dalam daftar pemeran.



Jirisan berkisah tentang para ranger, jagawana yang bertugas di Taman Nasional Gunung Jiri. Dari drama ini jadi tahu, gambaran gimana kerjaan jadi jagawana. Keren! Tiap hari patroli, naik gunung demi memastikan keamanan dan kenyamanan para pendaki. Jadi ngebayangin, di Indonesia gini juga kali ya kerja kerasnya para jagawana. Terlebih kalau ada pendaki yang hilang. Nyarinya beneran dan ekstra karena ada waktu yang ditentukan sehubungan dengan keselamatan dan kemampuan pendaki untuk bertahan.



Karena saya tinggal cukup dekat dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tiap nonton drama ini jadi ngebayangin, begini kali ya tugas jagawana yang kerja di sana. Pernah sekali melewati pintu masuk yang dijaga ama jagawana, ditanyain mau kemana dan bla bla bla pas mau lewat. Jadi paham itu jadi data buat pengunjung yang datang plus dicek kelayakan, pertama, kendaraan. Kalau dibandingkan ama drama sih buanyak bedanya. Dari segi akses sampai gunungnya sendiri. Di sini gunungnya gunung aktif semua.



Setelah nonton drama ini, dikasih liat proses evakuasi pendaki hilang, rasanya jadi nyesek keinget kasus-kasus pendaki hilang di Gunung Semeru. Ada yang ditemukan udah nggak bernyawa, ada yang nggak bisa ditemukan hingga sekarang, ada yang ditemukan tinggal tulang. Karena drama ini ditulis berdasarkan kisah jagawana Gunung Jiri, jadi feel-nya kerasa, malah bayangin setting-nya di Gunung Semeru.

Yang bikin demen lagi tuh diajak virtual tur, naik, muncak ke Gunung Jiri. Pemandangan dari segala musim juga disajikan. Musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi di Gunung Jiri. Semua punya ciri khas kecantikan masing-masing. Beneran bikin mata dan pikiran fresh kalau udah disuguhi indahnya pemandangan alam di Gunung Jiri. Suka banget ama habitat bunga lili. Cantik tapi agak serem.



Setelah nonton, mengikuti episode per episodenya, ternyata oh ternyata, ini drama nggak murni nyeritain kisah jagawana yang berusaha menjaga gunung dan pendaki agar tetap aman, tapi cerita sebenarnya adalah misteri pembunuhan di Gunung Jiri yang disamarkan jadi kecelakaan. Bahkan Seo Yi Gang (Gianna Jun), ranger terbaik yang disebut-sebut sebagai jagawana terbaik yang paling mengenal Gunung Jiri nggak menyadari adanya pembunuhan di gunung.



Memang sih gunung, alam terbuka, bisa jadi TKP yang sempurna jika pinter bikin skenario pembunuhan. Terlebih kalau pelakunya sangat mengenal gunung itu. Ide yang unik dan eksekusi yang sempurna. Yi Gang baru nyadar kalau ada something wrong dengan kematian beberapa orang ketika Kang Hyun Jo (Ju Ji Hoon) datang sebagai jagawana baru untuk Taman Nasional Gunung Jiri. Hyun Jo punya kemampuan khusus, semacam dapat sinyal dari gunung kalau mau ada korban meninggal atau bencana di gunung.



Ketika melihat ada nama Sung Dong Il Ajushi dalam daftar pemeran, merasa deja vu. Karena pernah nonton beliau satu drama ama Gianna Jun yaitu di drama The Legend of the Blue Sea. Di situ kan Sung Do Il Ajushi dapet peran antagonis tuh, jadi mikir, apa di drama ini juga bakalan dapat peran antagonis. Terlebih penonton digiring untuk mencurigai Jo Dae Jin--karakter yang diperankan Sung Do Il Ajushi--selaku komandan jagawana sebagai pelaku. Di awal-awal saya pun curiga pelakunya Jo Dae Jin. Tapi makin ditonton makin meragu dan yakin, bukan ajushi ini pelakunya. Tindakan Jo Dae Jin di episode terakhir bikin haru. Terlebih saat bantuin Yi Gang buat naik ke gunung.



Jujur dalam tim Jo Dae Jin, nggak ada jagawana lain yang saya curigai. Park Il Hae (Jo Han Chul) dari awal nggak ada gerak-gerik yang bikin curiga. Ajushi satu ini terlihat keren saat jadi jagawana. Beda ama perannya di Vincenzo. Kekeke. Salutnya tuh, walau Park Il Hae sering bawel karena jabatannya jadi ketua tim, tapi solidaritasnya itu lho, keren.



Jeong Gu Yeong (Oh Jung Se) juga nggak mencurigakan sama sekali. Sad boy dalam drama ini. Kalau ama Yi Gang kayak Tom and Jerry, tapi saling mendukung. Solid juga, sama kayak Park Il Hae. Tapi ama Park Il Hae juga kayak Tom and Jerry deh abang satu ini.



Ada scene nyesek, ada scene konyolnya juga. Scene yang lumayan bikin ketawa waktu jagawana dikasih tugas buat bubarin ritual pemujaan di gunung yang berada di titik rawan bencana. Sampai harus teriak-teriak dan gelut ama penyelenggara ritual. Trus, seremnya waktu gadis kecil yang dianggap 'punya kemampuan' tetiba baca takdir Hyun Jo.




Bencana alam dan pembunuhan berencana disajikan berdampingan. Sama-sama bikin tegang. Ramalan gadis kecil terbukti karena jiwa Hyun Jo sempat tertahan di gunung setelah dia mengalami kecelakaan dan koma. Setiap orang yang melihat penampakan Hyun Jo berakhir mati di gunung. Sebenarnya ini tergantung sudut pandang orang yang menafsirkan sih. Hyun Jo muncul di depan korban sebenernya pertanda atau mau ngasih tahu kalau bakalan ada kesialan. Tapi sekali lagi dia nggak bisa melawan takdir.



Oya, di Gunung Jiri ada kepercayaan bahwa ada Hari Tanpa Arwah. Di hari ini semua makhluk astral yang tinggal di gunung nggak akan keluar. Roh Hyun Jo pun nggak bisa ngapa-ngapain. Terbaring di tempat dia mengalami kecelakaan. Trus, ada semacam selamatan untuk gunung yang digelar warga. Kalau di Gunung Bromo mungkin semacam Kasodo gitu kali ya.



Teka-teki tentang identitas pembunuh sebenarnya jadi tebak-tebakan. Tapi mulai ada titik terang ketika misteri hilangnya Desa Jembatan Hitam mulai diungkap. Dari beberapa petunjuk, langsung yakin kalau pelakunya Kim Sol (Lee Ga Sub). Karena yang punya motif paling kuat doi.



Kaki tangannya, Lee Se Wook (Yun Ji On) sempet hampir tertangkap, tapi berakhir mati di gunung dan ketemunya pas Yi Gang nggak sengaja terjatuh. Udah tinggal tulang. Miris sebenernya nasib Se Wook ini. Cuman dijadikan alat ama Kim Sol. Kim Sol juga miris sih. Jadi gila karena masa kecilnya ngalamin guncangan, kehilangan dua orang tua sekaligus saat masih anak-anak.



Pelaku sempet seolah dialihkan ke Kim Woong Soon (Jun Suk Ho), tapi yakin bukan mamas polisi ini pelakunya. Tapi mamas ini bisa disebut jadi kaki tangannya Kim Sol. Pada akhirnya hampir seluruh penduduk Desa Jembatan Hitam mati di gunung. Kesel juga sih ama Kim Sol. Sok mengatasnamakan gunung untuk membenarkan tindakannya ngebunuh orang.



Romansanya tipis banget, terlebih antara Benang dan Jarum Gunung Jiri, Hyun Jo dan Yi Gang. Tapi suka banget ama momen pas Yi Gang mabok. Hyun Jo dengan setia menemani.



Romansa manisnya malah kisah Gu Yeong dan Lee Yang Sun (Joo Min Kyung). Awalnya salah paham, tapi akhirnya jadian. But so sad, karena Yang Sun akhirnya gugur dalam tugas pertamanya.




Nasib Yang Sun sama ama Lee Da Won (Go Min Si), gugur dalam tugas. Da Won gugur saat membantu Yi Gang buat memburu pembunuh di gunung.



Senyumnya sama-sama manis. Tapi sama-sama jadi tumbal tvN dalam versi berbeda. Nggak rela sih sebenernya mereka berdua ini gugur.



Yang Sun gugur saat berusaha nylametin Mbak Tiket Lotre. Mbak ini emang dah. Tapi, pada akhirnya doi pengen jadi jagawana karena kayak diburu rasa bersalah. Doi bisa hidup karena Yang Sun nuker nyawanya buat dia.




Ada Kim Young Ok Halmoni juga. Nenek sejuta drama yang nasibnya dibikin miris mulu. Terakhir nonton di Squid Game juga dibikin mati. Di sini pun dibikin mati. Hiks!



Ada Ye Soo Jung Halmoni juga yang penampilannya di drama One the Woman sangat memukau. Sayang di sini perannya nongol bentar doang.



Drama ini alurnya maju mundur, tapi nggak bikin bingung. Selain diberi keterangan tahun berapa dari adegan yang disajikan, pengemasannya juga simpel dan mudah dipahami. Dari tahun 2020 mundur ke 2018 dan 2019. Semua peristiwa saling berhubungan dan runtut. Kuartet Yi Gang, Hyun Jo, Il Hae, dan Gu Young, sebenernya dari awal udah kompak walau sering saling olok.



Kisah cinta pertama Yi Gang bikin haru. Ending-nya bikin nyesek. Ditinggal rabi. Hiks hiks hiks.



Oya, ada momen konyol lagi waktu perkumpulan jagawana. Para pria setuju aja didandanin jadi cewek ama Yi Gang. Wkwkwk.







Kejutan cameo adalah keluarga Hyun Jo. Ada Mbak Lee Sun Bin. Nyesek banget scene keluarga Hyun Jo.







Penantian yang nggak sia-sia karena dramanya apik. 16 episode kagak bikin bosen sama sekali. Serius tapi santai. Nyesek iya, konyol iya, romansa iya walau pis tipis. Komplit dah. Terima kasih untuk 16 episode yang sangat menghibur dan untuk happy ending buat kelima ranger andalan Haedong.




Sekian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Selamat menonton.

Sumber poster: Hancinema


Tempurung kura-kura, 14 Desember 2021.

- Kurayui -

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews