Review Komik Next G - Princess Antipedas

06:07

 Next G: Princess Antipedas



• Judul: Next G: Princess Antipedas

• Penulis: Aqila Nadia Hakim, dkk

• Gambar: Indha, dkk

• Tahun terbit:

   - Cetakan I: Januari 2016

   - Cetakan II: Mei 2016

• Penerbit: Muffin Graphics (PT Mizan Pustaka)

• Jumlah halaman: 104 hlm ; 21 cm

• ISBN: 978-602-367-128-1


Suatu hari, Putri Vero mencoba makanan bsru dari koki istana, dia merasa sangat kepedasan! Sampai jatuh sakit. Sejak saat itu, semua makanan yang dihidangkan untuknya menjadi terasa pedas meski nakanan manis sekalipun. Ckckck. Kasihan sekali ya Putri Vero ... yuk sama-sama cari cara mengobati rasa pedasnya!


Gembul datang ke markas sambil memamerkan buku yang baru dibelinya di salah satu toko ATK. Saya kaget, toko ATK jual buku bacaan juga? Setelah cek, ternyata komik. Selesai dibaca, Gembul ngeyel minta saya ikutan baca komiknya, jadilah ikutan baca.


Biasanya baca buku kumpulan cerpen, kali ini baca buku kumpulan komik karya anak negeri. Sekilas melihat gambar-gambarnya sebelum membaca, saya terpukau. Karya anak negeri secantik itu. Nggak kalah sama komik dari negeri sakura, Jepang.


Next G: Princess Antipedas berupa kumpulan cerita bergambar yang berisi lima kisah berbeda. Dimulai dengan kisah Princess Antipedas lalu ada Petronas Tower, Bunga yang Baik, Paper Art dan terakhir Darko (Selera Musik).


Ceritanya unik-unik dan menghibur. Empat cerita merupakan tulisan anak-anak, iya real anak-anak, eum bukan tulisan tapi komik karya anak-anak yang kemudian dibukukan dengan visualisasi atau art-nya digarap para komikus profesional. Di bagian akhir cerita, dicetak gambar asli yang dibuat anak-anak atau naskah mentahnya. Keren! Lagi-lagi saya dibuat terpukau.


Melihat naskah mentah, gambar yang dibuat anak-anak jadi teringat zaman SD dulu teman-teman sepermainan pernah membuat komik bergambar. Digambar sendiri dan ditulis sendiri, lalu kami bergantian membaca. Ada yang bertugas menggambar, ada yang bertugas menulis cerita. Kalau tidak salah ingat karakter utama perempuan bernama Lizanet. Mereka keren! Sayang dulu nggak ada wadah seperti ini.


Kagum dan senang. Imajinasi anak-anak ternyata unik dan lucu. Simpel dan menghibur. Semuanya bagus dan punya keunikan masing-masing. Kalau ditanya suka cerita yang mana, saya suka Paper Art. Kalau visualnya suka yang Darko (Selera Musik). Para demit digambar dengan unyu di komik Darko (Selera Musik). Ada-ada bae ide komikusnya.


Walau buku anak-anak, masih bisa dinikmati orang dewasa. Membiasakan anak gemar membaca memang bisa dari cerita bergambar semacam ini agar mereka tidak bosan.



You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews