Review Novel Imprisonment Karya Akiyoshi Rikako

05:29

 Imprisonment - Akiyoshi Rikako



Air mataku sampai keluar saat aku bisa melihat permukaan tanah. Aku hidup. Aku masih hidup.


• Judul: Imprisonment

• Penulis: Akiyoshi Rikako

• Tahun terbit: Cetakan pertama, Desember 2023

• Penerbit: Penerbit Haru

• Jumlah halaman: 276 hlm ; 19 cm

• ISBN: 978-623-5467-19-1


Yukie bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit dan seorang ibu. Karena mulai kewalahan, ia memutuskan untuk resign. Dinas terakhir Yukie mendapat sif malam. Ia meninggalkan sang anak bersama suaminya. Namun, tiba-tiba saja suaminya tidak bisa dihubungi.


Semuanya, semua itu karena kami masih hidup.


Sebenernya kelar baca novel ini bulan Januari lalu, tapi karena (sok) sibuk baru sempet bikin ulasannya sekarang. Seneng banget waktu Haru bikin pengumuman buku terbaru Akiyoshi Rikako sensei bakalan terbit akhir tahun lalu. Antusias buat ikutan special offer. Milih paket termurah karena my dana is really ngedum. Heuheuheu.


Pas baca blurb-nya udah merasa janggal. Kenapa harus menggunakan kalimat, "Ia menitipkan putrinya kepada suaminya di rumah." Kenapa nggak pakai kalimat meninggalkan putrinya di rumah bersama sang suami, misalnya. Kenapa memakai kata menitipkan? Jujur kata itu sedikit mengganggu sekaligus membuat penasaran, kali ini Sensei bakalan ngasih kejutan kayak gimana.


Kali ini Sensei memilih profesi perawat sebagai pekerjaan karakter utama. Selalu dibuat kagum sama cara Sensei meramu cerita. Dinas malam bisa jadi cerita satu buku penuh. Dipikir-pikir dalam 15 menit aja bakalan ada banyak kejadian, apalagi dinas malam yang durasinya lumayan panjang. Seperti kehidupan pada umumnya yang mana perawat nggak jauh-jauh dari dokter, dalam cerita ini pun disandingkan dengan dokter.


Selama ini nggak pernah terlintas di benak saya pekerjaan sebagai perawat bisa dilecehkan, tapi novel ini membuat mata saya terbuka bahwa pekerjaan mulia ini pun rentan pelecehan. Marah dan kesal banget waktu baca bagian itu. Orang kalau otaknya mesum, nggak peduli lagi sakit sampai udah nggak kuat ngapa-ngapain pun masih tetep mesum. Bisa-bisanya kepikiran hal kayak gitu demi memuaskan otak mesumnya. Gila!


Novel Sensei emang nggak pernah nggak gila, pun begitu dengan Imprisonmet. Banyak hal gila yang bikin mulut ternganga yang disajikan. Pas mulai baca berasa kok clue nya gampang banget ya. Tidak mungkin! Pasti jebakan! Dan ya, ternyata benar. Jebakannya GILA! Bisa-bisanya kepikiran ide seperti itu. Kisah orang gila dibungkus dengan kegilaan lainnya.


Novel ini juga menyajikan bagaimana pemikiran laki-laki dalam menghadapi situasi dan masalah termasuk urusan rumah tangga. Sebagai perempuan jadi ngebatin, dasar lelaki, dan juga dibuat nggumun, ada ya lelaki modelan gitu?? Padahal si cewek udah berusaha menjelaskan dengan baik soal bagaimana hidup berumah tangga, tentang pekerjaan rumah dan lain sebagainya. Tapi si cowok... ah sudahlah! Bikin emosi! Manipulatif banget nurut saya. Walau ya ada usaha tapi isi pikirannya itu bikin emosi.


Memberi gambaran bagaimana lelaki bisa salah tanggap atas sikap wanita, dan ini versi ngerinya. Betapa ngerinya seorang cowok ketika terobsesi pada cewek sampai rela lakuin apa pun. Beruntung banget lingkungan kerja Yukie keren, bener-bener melindungi karyawan. Dunia ini banyak dihuni orang gila yang tak jarang nekat sampai rela lakuin apa aja demi mendapatkan keinginannya termasuk menghilangkan nyawa seseorang. Sungguh bikin muak!


Bagaimana pekerjaan sebagai perawat di rumah sakit juga digambarkan dengan gamblang. Bahkan sampai ada beberapa adegan yang bikin saya agak gigu, mual waktu baca. Itu kenapa pekerjaan sebagai nakes keren! Harus tatag ngadepin situasi apa pun, walau itu serem atau jorok.


Ada bagian cerita yang membuat saya agak apa sih istilahnya, ketrigger ya?? Bagian diceritakan ada pasien kritis hingga dinyatakan meninggal. Waktu baca, keinget kenangan sebelum Bapak meninggal dunia. Auto merinding dan ikutan nangis. Bahkan dijelaskan dengan rinci bagaimana perawatan jenazah yang meninggal di rumah sakit. Ada beberapa kesamaan dengan di Indonesia.


Plot twist nya tetep bikin ternganga. Beneran dibikin bengong. Ternyata oh ternyata! Tapi eksekusi berasa kurang kejem. Ngaduk emosinya dapet, tapi ending tidak sesuai harapan saya. Muehehehe.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews